Brilio.net - Kabar mengejutkan datang dari Inggris. Seorang pria asal Indonesia, Reynhard Sinaga, divonis penjara seumur hidup dalam kasus perkosaan di Manchester, Inggris.
Dikutip dari The Guardian, polisi memperkirakan Reynhard telah melecehkan setidaknya 195 pria selama 2,5 tahun. Namun, tidak semua kasusnya dibawa ke pengadilan.
BACA JUGA :
Viral kisah cewek lawan pelecehan seksual di lampu merah
Mahasiswa itu terbukti melakukan 159 pelanggaran, termasuk 136 perkosaan yang difilmkannya di dua ponsel. Polisi belum mengidentifikasi setidaknya 70 korbannya. Kebanyakan korban adalah remaja atau pemuda berusia 20-an tahun.
Wakil kepala penuntut, Ian Rushton dalam persidangan, Senin (6/1), menyebut Reynhard sebagai 'pemerkosa dengan korban paling banyak dalam sejarah hukum Inggris'. Pengadilan Manchester memvonis Reynhard dengan hukuman penjara seumur hidup dengan minimal 30 tahun masa tahanan dalam sidang keempat.
Dalam dua sidang pertamanya yang melibatkan 25 korban dari 2018 hingga tahun lalu Reynhard tengah menjalani hukuman dengan minimal 20 tahun penjara sebelum dia mendapat pembebasan bersyarat. Dalam sidang hari ini yang ketiga dan keempat kalinya, dia divonis bersalah terhadap 23 korban lagi.
BACA JUGA :
Dilecehkan driver ojek online, cewek ini nekat lompat dari motor
Reynhard mengatakan korbannya menikmati perbuatannya dan berpura-pura pingsan ketika menjalani aksi bejat itu. Tapi pengadilan menolak pembelaan Reynhard. Dalam rekaman video di ponselnya korban terdengar mendengkur tidur ketika Reynhard menjalankan aksinya.
Modus pelaku
Reynhard pindah ke Inggris pada 2007 saat usinya 24 tahun. Hakim Suzanne Goddard mengatakan para korbannya adalah 'tipikal orang yang datang ke Manchester hanya untuk bersenang-senang dengan teman-teman mereka di malam hari.'
Dilaporkan bbc.com, Reynhard biasanya keluar saat tengah malam, menunggu korban di luar klub di dekat apartemennya. Lalu ia menargetkan korban yang lengah karena terlalu mabuk. Sebagian dari mereka tidak memiliki uang untuk pulang naik taksi atau kebetulan baterai handphone-nya sedang habis. Memanfaatkan momen tersebut, Reynhard mengajak para korban ke apartemen untuk 'menawarkan bantuan.'
Para korban mengaku hanya ingat kalau mereka tidur di apartemen Reynhard setelah dibius. Sisanya, mereka tidak mengingat apa-apa sama sekali. Bahkan beberapa korban masih ada yang tidak percaya kalau mereka jadi korban pelecehan seksual oleh Reynhard.
Salah satu korban bercerita, saat itu ia sedang menunggu kekasihnya di depan kelab malam Fifth Avenue, yang kini berganti nama menjadi Fifth Manchester. Kemudian ia dihampiri 'pria Asia bertubuh kecil' yang tampak terlihat baik.
Saat itu Reynhard menawarkan kepada korban untuk menunggu di apartemennya saja. Tapi kemudian tidak mengingat apa-apa lagi setelah meminum minuman yang telah dicampur obat bius.
Korban lainnya mengatakan kalau ia didatangi pria muda asal Asia yang baik. Saat itu korban mengaku kalau mau pulang namun tidak kunjung mendapatkan taksi. Sementara baterai ponselnya habis. Ia menambahkan, Reynhard kemudian menawarkan ke apartemennya untuk mengisi daya ponsel sambil mengobrol sebentar.
Saat itu korban melihat Reynhard bukan seseorang yang berbahaya. Sementara saat ia mengobrol dengannya di apartemen, Reynhard tampak seperti orang yang pintar memotivasi dan tata bahasanya sangat akademis. Ketika ia ditawari minum oleh Reynhard, ia kemudian tak ingat apa-apa lagi hingga keesokan harinya.
Seorang korban lain mengaku ingat betul saat ia masih mabuk dan ditinggal teman-temannya di luar kelab. Kemudian ingatan berikutnya ia sudah terbangun dalam keadaan telanjang di apartemen asing yang ternyata merupakan tempat tinggalnya Reynhard. Ketika ia bertanya apa yang terjadi semalam, Reynhard mengaku menolongnya memberi tempat tidur dan memberikan perawatan.
Seorang pria lainnya teringat tiba-tiba sudah terbangun di lantai, ditutupi selimut, sebelum akhirnya berterima kasih kepada Reynhard karena membiarkan menginap. Dia tidak curiga sama sekali saat itu, meskipun Reynhard menolak untuk memberikan informasi pribadinya.
Beberapa korban merasa sangat tidak sehat setelah sadar kembali. Mereka tidak tahu ternyata telah diberi obat bius diduga jenis GHB, yang membuat mereka tidak sadarkan diri sebelum diserang Reynhard.