Brilio.net - Selain dapat digunakan untuk keperluan hiburan, pesawat tak berawak juga beresiko mengganggu jika diterbangkan secara ilegal oleh pilot. Bandara di China sempat menjadi korban kejahilan seorang pilot drone. Drone produk DJI tersebut terbang di dekat pesawat sipil pada awal tahun 2017 seperti dilansir brilio.net dari Mashable, Selasa (21/3).
Drone di ajang Formula E juga menyebabkan seorang pilot ditahan karena terbang tanpa izin. Padahal setiap operator drone di atas 7 kg harus memiliki lisensi seperti yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan sipil China tahun 2015.
Atas dasar insiden yang telah terjadi, kepolisian China mulai membekali personelnya dengan 20 senapan canggih untuk menangkal drone tak berizin.
BACA JUGA :
Kereta ini siap antar kamu jelajahi daratan Asia-Eropa
Senapan tersebut bukanlah senapan berpeluru, melainkan senapan pengganggu gelombang drone dengan jarak maksimal 1 km. Sinyal yang dipancarkan oleh senapan akan mengganggu gelombang radio antara remote operator dengan drone yang ditembak. Senapan tidak akan merusak, tetapi memaksa drone untuk melakukan pendaratan darurat otomatis.
Didapati enam drone telah menjadi korban senapan canggih tersebut. Senapan ini didatangkan dengan harga masing-masing 250.000 Yuan atau sekitar Rp 482,9 juta. Senjata tersebut akan digunakan untuk meningkatkan keamanan pada ajang Wuhan Marathon 2017.
BACA JUGA :
15 Potret wanita China berkaki kecil ini bikin ngilu lihatnya
(mgg/dimas satria putra)