Brilio.net - Sepanjang tahun 2015 banyak inovasi yang mengubah dunia ditemukan. Dimulai pada bulan Januari, Bill Gates minum air bersih hasil konversi dari saluran pembuangan lumpur dan kotoran manusia oleh mesin khusus. Pada bulan Februari, pekerja sosial dan ilmuwan komputer datang dengan sebuah algoritma untuk mencegah penyebaran HIV di kalangan pemuda tunawisma.
Sementara pada bulan Maret, sebuah laboratorium penelitian menciptakan microchip yang bisa membantu untuk menjembatani kesenjangan digital di negara-negara berkembang. Dan ide-ide revolusioner dan penemuan lain yang mengatasi masalah paling mendesak di dunia terus berdatangan sepanjang tahun.
Nah, berikut beberapa inovasi fenomenal telah brilio.net rangkum dari mashable, Rabu (23/12). Cekidot!
1. Mesin yang mengubah kotoran menjadi air minum bersih
Sekitar 2,4 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke dasar sanitasi yang aman pada tahun 2015, sementara lebih dari 660 juta orang menggunakan sumber air minum yang tidak baik.
Gates Foundation berbicara dengan para insinyur untuk mencari tahu bagaimana mereka akhirnya nanti bisa menggunakan teknologi untuk mengatasi masalah ini. Peter Janicki, CEO Janicki Bioenergi, mengembangkan mesin (ditampilkan dalam video di atas) yang mengubah saluran pembuangan lumpur menjadi saluran air minum yang bersih, bebas listrik dan bebas patogen dalam hitungan menit.
Mesin tersebut dapat membantu negara-negara berkembang dalam penyediaan air bersih dan energi, serta membantu mempekerjakan pekerja swasta untuk menjalankannya mesin tersebut di daerah yang memang membutuhkan.
2. Algoritma yang dapat mencegah HIV di kalangan pemuda tunawisma
To prevent the spread of HIV among the homeless, USC researchers turn to math: http://t.co/FdNH5LgDx4 pic.twitter.com/F8yKOJdcZZ
BACA JUGA :
14 Orang ini berhasil mengubah nasib hidupnya berkat teknologi
USC (@USC) February 4, 2015
Tunawisma menjadi faktor 2 juta orang, antara usia 13 dan 24 tahun setiap tahun di Amerika Serikat di antaranya positif HIV sebanyak 11%. Namun para peneliti di University of Southern California's Schools of Social Work and Engineering mengembangkan algoritma baru yang disebut PSINet, yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi siapa saja di komunitas tunawisma tersebut yang terinfeksi, guna menyebarkan informasi penting tentang pencegahan HIV di kalangan kaum muda.
3. Teknologi sneaker dirancang untuk orang-orang cacat
Pada tahun 2012, Matthew Walzer, yang mengidap cerebral palsy menulis surat kepada Nike, meminta perusahaan tersebut untuk membuat sepatu khusus orang-orang cacat supaya bisa dengan mudah digunakan tanpa bantuan orang lain. Tahun ini, direktur senior Nike, Tobie Hatfield merancang suatu inovasi bersama Walzer untuk membuat produk sepatu baru, yang bernama Flyease, yang memiliki ritsleting panjang di belakang sepatu.
Alih-alih menggunakan tali yang sangat sulit bagi orang-orang dengan gangguan gerak, korban stroke dan amputasi, resleting memungkinkan mereka untuk membuka sepatu dengan satu tangan dan menggeser kaki dengan mudah.
4. Jarum suntik yang mampu menutup luka kurang dari satu menit
Perangkat baru Oregon startup RevMedX XSTAT 30 adalah jarum suntik yang diisi dengan spons biokompatibel berukuran kecil, yang dapat disuntikkan ke dalam luka yang dalam untuk menyerap darah dan menutup luka dalam waktu kurang dari satu menit. Jarum suntik ini telah digunakan di medan perang sejak April 2014, dan baru-baru ini disetujui oleh FDA untuk penggunaan umum di masyarakat.
Seorang peneliti RevMedx mengatakan bahwa spons memperluas ukurannya sampai 15 kali lebih lebar ketika spons tersebut melakukan kontak dengan darah, yang memungkinkan spons itu untuk menerapkan tekanan internal pada dinding rongga luka dan memblokir aliran darah. Spons akan menggantikan metode medis tradisional tentang mengobati luka dengan menggunakan kain kasa untuk menekan luka.
5. Internet dalam bentuk microchip
BACA JUGA :
Indonesia sekarang miliki pabrik mesin sandi anti-sadap, keren!
The WiderNet Project yang berbasis di University of North Carolina, Chapel Hill, mengembangkan eGranary Pocket Library, microchip yang menyerupai kekuatan smartphone, laptop dan tablet untuk menyampaikan informasi secara offline dan sumber daya pendidikan untuk miliaran orang tanpa akses ke Internet.
WiderNet telah terhubung dengan Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Sekolah Ilmu Informasi di berbagai negara, dan bertujuan untuk mengisi setiap perpustakaan dengan dokumen-dokumen dalam bentuk chip tersebut. Seperti yang telah dilakukan di Sekolah Kedokteran Zambia.
6. Tempat makan bagi penderita demensia
Gangguan kognitif dan sensorik terkait dengan demensia sering mengakibatkan kesulitan saat makan. Tak jarang menyebabkan makanan jadi tumpah, kebingungan dengan pola yang rumit di peralatan makan, dan penderita sering makan lebih sedikit dari yang seharusnya.
Untuk mengatasi masalah ini, desainer industri Sha Yao menciptakan Eatwell, delapan dinning set yang menggunakan lebih dari 20 fitur berbeda untuk memberikan kemudahan bagi penderita demensia saat makan. Misalnya, piring dengan dasar yang mudah untuk menyendok makanan, warna-warna cerah untuk membedakan makanan dan peralatan.
7. 3D-printed rotors yang membekukan air laut menjadi air minum
GE telah lama menjadi ahli dalam teknologi turbin uap untuk desalinasi air. Tetapi pada tahun 2015 mereka mulai miniaturisasi proses.
Sebuah rilis berita dari perusahaan menjelaskan:
"Sebagai bagian dari teknologi desalinasi air yang sedang dikembangkan bersama U.S. Department of Energy], peneliti menggunakan turbin uap turbomachinery 3D yang dicetak dalam bentuk miniatur untuk kompres dan streaming campuran udara, garam dan air melalui hyper-cooling loop yang membekukan air laut. Dengan pembekuan campuran, garam alami akan terpisahkan bentuk padat, sehingga hanya meninggalkan es. Es tersebut kemudian meleleh dan meninggalkan air bersih."
8. Lampu dari tanaman
Sekitar 42% daerah pedesaan di hutan Peru tidak memiliki listrik, menurut Survei Peru's latest National Household yang dilakukan oleh National Institute of Statistics and Information.
Universidad de Ingeniera y Tecnologa (UTEC), yang dikenal mengembangkan teknologi inovatif dalam menanggapi isu-isu dunia, menciptakan Plantalmparas, lampu yang berjalan pada pembangkit listrik dan menerangi desa kecil Nuevo Saposoa.
Selama fotosintesis, limbah pabrik terurai di dalam tanah, akan menghasilkan elektron selama oksidasi. Tim UTEC menangkap elektron ini dengan menggunakan elektroda dalam tanah dan menyimpannya di baterai. Proses ini dapat menyalakan lampu LED sampai dua jam.
9. Bahan yang bisa menyerap tumpahan minyak
Para peneliti di Deakin University di Australia, bersama dengan para ilmuwan di Drexel University di Philadelphia dan Missouri University, mengembangkan jenis "nanosheet" yang dapat membersihkan tumpahan minyak seperti layaknya spons. Setiap nanosheet terdiri dari serpihan yang tebalnya hanya beberapa nanometer (satu miliar meter) dengan lubang-lubang kecil.
"Pori-pori di nanosheets menyediakan luas permukaan untuk menyerap minyak dan pelarut organik hingga 33 kali beratnya sendiri," kata salah seorang peneliti.
10. Laundry yang memungkinkan mesin cuci menggunakan kembali air yang sama selama berbulan-bulan
Mesin cuci menggunakan 20 galon air untuk menghilangkan satu sendok makan kotoran. Untuk menghemat air dan mempertahankan efisiensi, tiga mahasiswa pascasarjana di MIT menciptakan AquaFresco, jenis filter yang memungkinkan mesin cuci untuk menggunakan kembali 95% dari air yang dihasilkan dari setiap cucian.
Perangkat ini dapat menyaring limbah dan mendaur ulang air bersih dari deterjen untuk siklus pembersihan lanjut hingga enam bulan.
11. Perangkat untuk membantu bayi bernapas
Menurut WHO, penyakit pernapasan akut adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak-anak di bawah usia lima tahun. Bayi yang mengalami kesulitan bernapas biasanya membutuhkan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), yakni proses sederhana yang di negara-negara berkembang metodenya hanya membutuhkan tabung yang terendam air. Tapi bayi di gangguan pernapasan parah memerlukan Nasal Intermittent Positive Pressure Ventilation (NIPPV), sebuah proses yang membutuhkan mesin mahal.
The NeoVent, yang diciptakan oleh mahasiswa undergrad di Western Michigan University, menggunakan mekanisme mangkuk terbalik untuk menyediakan dua tingkat tekanan yang dibutuhkan untuk membantu bayi bernapas.
Perangkat ini memungkinkan setiap pusat medis di negara berkembang dilengkapi peralatan yang mumpuni untuk melakukan CPAP beradaptasi mesin untuk melakukan NIPPV.
12. Strip untuk pengujian penyakit menular
Para peneliti di Florida Atlantic University telah menciptakan kertas dan strip plastik untuk tes diagnostik HIV, E.coli, Staphylococcus aureas dan bakteri lainnya, serta aplikasi smartphone yang bisa mendeteksi bakteri ini menggunakan gambar dari jarak jauh.
Menurut Fast Company, tes E.coli terbuat dari kertas (selulosa) dan dicetak dengan campuran antibodi dan nanopartikel emas. Jika bakteri ditemukan, perubahan warna menunjukkan hasil yang positif.
Tes HIV plastik akan mulai uji coba di Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston, dan para peneliti berharap untuk mengkomersilkan tes pada pertengahan 2016.
13. Bindi sehat
Perempuan di India secara tradisional memakai bindi, titik kecil antara alis untuk tujuan keagamaan atau untuk menunjukkan bahwa mereka sudah menikah.
Talwar Bindi Life Saving Dot memiliki tujuan yang lebih penting, yakni kesehatan. Live Saving Dot dilapisi dengan yodium dan memberikan jumlah yodium yang disarankan, yakni 150-220 mikrogram nutrisi setiap hari untuk perempuan miskin di India, di mana sekitar 350 juta orang berisiko untuk kekurangan yodium. Kurangnya yodium dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, terutama selama kehamilan seorang wanita.
Yodium dapat diserap melalui kulit, dan Life Saving Dot akan menjadi suplemen gizi murah yang dijual hanya dengan harga 10 rupee atau 16 sen, untuk paket 30 bindis. Live Saving Dot telah didistribusikan ke wanita di seluruh pedesaan di India melalui tenda-tenda kesehatan dan klinik di beberapa desa.