Brilio.net - Merawat gigi memang susah-susah gampang. Ada banyak hal yang harus diperhatikan agar gigi tetap terjaga dan kokoh hingga tua.
Tapi banyak pula anggapan yang selama ini dipercaya tentang gigi maupun perawatannya, tapi nyatanya malah salah kaprah. Tentu kalian tak ingin kan anggapan yang salah itu terus hinggap di pikiranmu?
Buat menambah pengetahuanmu tentang gigi, berikut tujuh anggapan tentang gigi yang sering dipercaya seperti dihimpun brilio.net dari Brightside.me, Kamis (11/5).
1. Gula adalah musuh utama adalam perawatan gigi.
BACA JUGA :
Gigi kuning terbukti lebih kuat ketimbang gigi putih, ini alasannya
foto: brightside.me
Banyak yang menganggap jika musuh utama dalam merawat gigi adalah gula yang bisa menyebabkan gigi berlubang. Padahal kenyataannya, tak hanya gula, melainkan berbagai makanan yang mengandung karbohidrat. Sisa-sisa karbohidrat merupakan makanan bagi bakteri. Selain gula, karbohidrat juga ada di berbagai makanan seperti sereal hingga buah-buahan.
2. Perempuan hamil tak boleh mengunjungi dokter gigi.
BACA JUGA :
11 Wadah sikat dan pasta gigi paling unik dan lucu, kudu beli nih
foto: brightside.me
Banyak mitos yang harus dihindari perempuan hamil. Padahal tak semua mitos itu bisa dibuktikan secara medis. Salah satu mitosnya adalah ibu hamil tak boleh mendatangi dokter gigi untuk melakukan tindakan terhadap giginya.
Berbagai perubahan fisiologis, anatomis, dan hormonal saat hamil dapat memengaruhi kesehatan rongga mulut. Hal inilah yang mengharuskan setiap ibu tetap harus menjaga kesehatan gigi dan mulutnya selama masa kehamilan. Perawatan medis untuk kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil bukan hanya aman tapi justru harus dilakukan karena masalah serius pada gigi dan mulut malahan dapat berdampak buruk pada perkembangan janin. Yang tidak boleh adalah melakukan perawatan yang membutuhkan pembiusan lokal.
3. Untuk membersihkan gigi dengan baik perlu sikat gigi yang keras.
foto: brightside.me
Faktanya, kamu cukup menggunakan sikat gigi yang soft alias lembut untuk membersihkan gigi. Beberapa dokter bahkan merekomendasikannya agar tak merusak bagian dari gusi dan enamel. Yang perlu diingat, gantilah sikat gigi setiap tiga bulan sekali.
4. Kamu butuh tusuk gigi setelah makan.
foto: brightside.me
Nggak selamanya tusuk gigi itu baik digunakan setelah makan. Bahkan ada baiknya hindari tusuk gigi karena bisa merusak permukaan gusi. Pakailah dental floss atau benang gigi untuk membersihkan bagian yang menyangkut pada gigi.
5. Semakin sering gosok gigi, semakin bagus.
foto: brightside.me
Angapan ini salah. Karena terlalu sering gosok gigi membuat enamel pada gigi semakin menyusut. Bahkan terlalu sering gosok gigi bisa membawa penyakit gigi karena sifat kasar pada sikat gigi. Gosok gigilah secukupnya. Ada baiknya peran sikat dan pasta gigi digantikan dengan mouthwash alias cairan kumur.
6. Sakit gigi berarti gigi berlubang.
foto: brightside.me
Sakit gigi belum tentu merupakan dampak dari kerusakan pada gigi hingga gigi berlubang. Bisa jadi sakit gigi itu merupakan efek dari sakit pada bagian lain. Sebagai contoh, bisa jadi sakit gigi yang diderita itu efek dari gejala sinusitis.
7. Harus gosok gigi setelah sarapan.
foto: brightside.me
Banyak yang menganggap gosok gigi lebih baik dilakukan setelah sarapan. Padahal anggapan itu salah. Dokter menganjurkan untuk gosok gigi sebelum sarapan. Saat tidur, terjadi endapan air liur yang membuat banyaknya bakteri yang terkumpul di dalam mulut. Jika tidak sikat gigi sebelum sarapan, malah dikhawatirkan bakteri langsung alam ikut masuk ke mulut.