Brilio.net - Big data analytics firm Dattabot, yang sebelumnya dikenal sebagai Mediatrac, kini menyoroti pentingnya menggabungkan data dengan teknologi canggih di berbagai sektor industri untuk memecahkan masalah sehari-hari, baik lokal maupun global, selama Data for Lives Festival 2016.
Konferensi yang diselenggarakan pada tanggal 30-31Agustus 2016 tersebut menghadirkan pembicara lokal dan internasional yang menyampaikan tentang analisis data yang besar dalam bisnis masing-masing. Dengan lebih dari 50 sesi, pembicara dari berbagai latar belakang tersebut membahas bagaimana strategi data-driven memiliki dampak yang lebih besar, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga kehidupan sehari-hari, seperti yang diungkapkan oleh CEO Dattabot, Regi Wahyu.
BACA JUGA :
Teknologi baru ini manfaatkan produk limbah jadi pembangkit listrik
Selama sesi agrikultur, panelis mengungkapkan bahwa penerapan analisis data yang besar dan teknologi dapat meningkatkan produktivitas petani dalam hasil dan saat proses penanaman, serta mendorong tingkat produksi menjadi meningkat sebesar 27 persen per tahun. Regi menambahkan bahwa hal itu juga dapat meningkatkan kinerja serta produktivitas para petani.
Kami percaya bahwa data yang melimpah, analisis canggih serta teknologi yang dikombinasikan dengan mimpi orang-orang, akan membuat kita mampu memecahkan masalah terberat di dunia, ujar Regi kepada The Jakarta Post, sebagaimana dikutip brilio.net, Selasa (27/12).
Selain konferensi, festival ini juga menyelenggarakan Hardware Hackathon di mana 375 peserta berkumpul untuk membuat teknologi yang nyata, yang terinspirasi oleh fiksi ilmiah. Tema kompetisi ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat Indonesia untuk memiliki imajinasi tak terbatas dan menggali potensi mereka.
BACA JUGA :
Lazarus Project: Metode pengaktifan pembangkit listrik pakai software
Bagian lain dari festival ini adalah pameran seni dan teknologi berjudul Visualisasi Invisible, menampilkan enam seniman Indonesia dan internasional yang memproses data abstrak sebagai media untuk menciptakan karya seni mereka. Pameran ini dikuratori oleh kurator internasional Jeong-ok Jeon dan terbuka untuk umum sampai tanggal 6 September 2016 yang lalu, di Pacific Place Mall, Jakarta.