Brilio.net - Kalau mata tiba-tiba kedutan itu bukan tanda kedatangan rezeki atau ada yang sedang rindu. Akan tetapi, menurut dokter ahli saraf, itu merupakan isyarat dari tubuh. Isyarat apa yang dimaksud?
"Dengan kemajuan teknologi, sudah ditemukan bahwa itu bukan, bahkan bukan penyakit. Itu karena saraf yang mengurusi wajah atau disebut saraf fascialis atau saraf nomor 7 terganggu oleh pembuluh darah kecil yang menempel di sarafnya," kata dokter spesialis bedah saraf dari National Hospital Surabaya, dr. M. Sofyanto Sp.BS yang dikutip dari Antaranews, Rabu (18/10).
BACA JUGA :
7 Akibat fatal di balik kebiasaan gigit kuku, bisa sampai membusuk
Sofyan menjelaskan diameter pembuluh darah itu sekitar dua milimeter, sementara saraf nomor 7 diameternya 1-2 milimeter.
"Akibatnya, karena saraf nomor tujuh ini yang bertugas menggerakan wajah, pipi, mulut, dia akan merot terus hilang lagi. Kejang-kejang wajahnya lalu hilang lagi," tutur dia.
Kedutan yang hanya sebentar tidak menandai masalah. Namun kedutan yang berlangsung lama dan menimbulkan gangguan mungkin butuh penanganan.
BACA JUGA :
Kabar gembira, jamur ini disebut bakal jadi obat leukimia masa depan
Dokter Sofyan mengatakan bahwa kedutan bisa terjadi karena otot lelah, yang bisa diatasi dengan pemijatan. "Dipijat selesai. Gerakannya ke arah keluar (dari bawah ke atas) 20 kali," ujarnya.
Namun ada pula kedutan yang berlangsung lama, hingga puluhan tahun, yang mungkin membutuhkan bantuan kalau sampai menimbulkan gangguan.
"Ada satu pasien yang menderita ini hampir 45 tahun. Akhirnya setelah dioperasi bisa sembuh. Karena ini bukan penyakit, sekedar sarafnya tersentuh," kata Sofyan.
"Kalau kedutan berlanjut, pipi, bibirnya merot separuh wajahnya merot berarti itu Hemifacial Spasm (HFS). Tidak dioperasi tidak apa-apa, hanya masalah estetika saja. Tetapi kalau merot terus, lalu dia bawa mobil, bisa menyerempet karena orientasi geometrisnya berubah," ia menjelaskan.
Operasi untuk mengatasi masalah itu perlu kehati-hatian karena pusat masalah berada di daerah batang otak, yang merupakan pusat pengaturan aktivitas.
Di sana, pembuluh darah menempel di saraf yang mengurusi wajah atau disebut saraf Fascialis atau saraf nomor 7.
"Masalahnya, di mana letak saraf nomor 7 itu? Di batang otak. Untuk mencapai ke sana perlu teknologi dan skill khusus dokternya, sehingga tidak mengganggu struktur di batang otak. Karena di sana pusat pengaturan aktivitas kehidupan, jantung kesadaran semua di situ," kata dia.
"Melalui lubang kecil melalui mikroskop kini dokter bisa mendeteksi di mana letak saraf nomor 7, 8. Kemudian pembuluh darah yang menekan bisa dilepaskan, diberi sekat supaya tidak konslet lagi," demikian Sofyan.