1. Home
  2. »
  3. Ilmiah
25 Juni 2019 13:21

Nyamuk nggak menggigit sembarang orang, begini penjelasannya

Warna pakaian bisa ikut mempengaruhi. Lola Lolita

Brilio.net - Nyamuk benar-benar binatang yang menjengkelkan. Saat populasinya sedang tinggi, keberadaannya sangat mengganggu. Dari sekadar membuat susah tidur nyenyak hingga membawa penyakit.

Namun, tahukah kamu kalau sebenarnya nyamuk tidak menggigit setiap orang? Ada orang-orang tertentu yang tidak begitu disukai nyamuk, sebaliknya orang-orang yang lain harus ekstra keras melindungi diri agar tidak diserang nyamuk.

BACA JUGA :
4 Cara alami usir nyamuk supaya tidurmu tak terganggu


Dikutip dari Liputan6.com, nyamuk memanfaatkan zat kimia yang ada di udara kita untuk menemukan korbannya. Dengan perilaku dan indranya, mereka mengikuti jejak kimiawi yang ditinggalkan tubuh manusia.

Nyamuk mengandalkan karbon dioksida untuk menemukan inangnya. Ketika manusia mengembuskan napas, karbon dioksida dari paru-paru dilepaskan ke udara. Dari situlah, nyamuk mencari jejak dari zat tersebut.

Joop van Loon, ahli entomologi di Wageningen University, Belanda dalam sebuah artikel di Live Science mengatakan, nyamuk menggunakan jejak karbon dioksida itu dan terus terbang hingga merasakan konsentrasi yang lebih tinggi dibanding yang mereka rasakan di udara normal. Mereka bahkan bisa mengunci target dari jarak hingga 50 meter.

BACA JUGA :
Ini penampakan 6 jarum milik nyamuk saat hisap darahmu, pantesan gatal

Pada jarak satu meter dari korban, nyamuk mulai memperhitungkan beberapa faktor yang bisa berbeda pada setiap orang. Mulai dari suhu, keberadaan uap air, dan warna.

Selain itu, nyamuk juga menganalisis senyawa kimia yang diproduksi koloni mikroba di kulit. "Bakteri mengubah sekresi kelenjar keringat kita menjadi senyawa volatil yang dibawa melalui udara ke sistem penciuman di kepala nyamuk," kata Van Loon.

Susunan kimia yang ada pun berbeda pada setiap manusia. Mereka bervariasi berdasarkan genetik dan lingkungan. "Jika kamu membandingkan ayah dan anak perempuan dalam rumah tangga yang sama, mungkin ada perbedaan dalam rasio bahan kimia yang dihasilkan mikroba," kata Jeff Riffell, profesor biologi di University of Washington, Amerika Serikat.

Maka dari itu, sulit untuk mengendalikan mikroba yang ada di kulit agar terhindar dari nyamuk. Namun, ada satu faktor lain yang bisa Anda gunakan untuk mencegah gigitan hewan ini.

"Nyamuk menyukai warna hitam," kata Riffell. Sehingga, kamu bisa menggunakan warna yang lebih cerah untuk mengurangi potensi digigit serangga tersebut.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags