Brilio.net - Cabai memiliki beragam ukuran, warna, serta tingkat kepedasan yang dapat dicek dengan skala Scoville Heat Unit (SHU) dikutip brilio.net dari bbc, Sabtu (11/3). Cabai menawarkan sensasi membakar di lidah ketika digigit, juga pedih ketika terjadi kontak dengan mata. Banyak yang mengira bagian terpedas dari jenis sayur ini adalah bijinya. Namun ternyata ada bagian berupa lapisan lebih cerah di dalam bernama plasenta yang sensasi pedasnya lebih tinggi levelnya.
Sensasi pedas dihasilkan dari zat bernama capsaicin. Ketika menggigit cabai, capsaicin masuk ke air liur dan berikatan dengan reseptor TRPV1 di mulut. Cabai yang dinyatakan terpedas adalah jenis Carolina Reaper yang punya nilai 1,57 juta SHU.
BACA JUGA :
5 Cara duduk ini bisa tentukan kepribadian, kamu yang mana?
Selama beberapa menit setelah menggigit cabai, mata cenderung berair dan nadi berdetak lebih kencang. Tubuh merespons dengan mengeluarkan adrenalin. Pupil mata juga cenderung membesar. Cabai juga mendorong keluarnya hormon endorfin yang menyebabkan rasa senang dan nikmat ketika makan.
Sebuah penelitian dilakukan di University of Vermont yang melibatkan lebih dari 16.000 responden pemuda berusia rata-rata 18 tahun. Diungkapkan bahwa capsaicin dapat membantu meningkatkan aliran darah serta mendorong munculnya bakteri baik di usus.
BACA JUGA :
12 Alasan kenapa kamu jadikan jeruk lemon buah favoritmu, kaya manfaat