Brilio.net - Metamorfosis adalah proses di mana hewan mengalami perubahan fisik yang ekstrem dan cepat beberapa saat setelah lahir. Hasil dari metamorfosis dapat berubah ke seluruh organ tubuh organisme, seperti perubahan jumlah kaki hewan, cara makannya, atau cara pernapasannya.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa proses metamorfosis melibatkan semacam pengaktifan kembali gen yang memungkinkan sel hewan berubah dari satu jenis sel ke yang lain.
Dikutip brilio.net dari buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karangan Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, metamorfosis merupakan perubahan bentuk tubuh yang bertahap dari larva menjadi dewasa. Di mana larva sering akan berbeda dengan bentuk dewasanya.
Proses metamorfosis ini sangat cepat dan hasilnya sangat mencengangkan. Disadur dari biologydictionary, pada kebanyakan spesies, pertumbuhan yang cepat dan perubahan tipe sel yang demikian hanya terjadi selama perkembangan embrionik.
Hewan yang mengalami metamorfosis di antaranya ialah ikan, moluska, dan serangga. Siklus ini sebagai bagian dari hidup mereka. Contoh metamorfosis yang umum dan sering dikenal meliputi proses yang dialami oleh sebagian besar serangga, dan transformasi berudu menjadi katak.
Berikut ini gambar yang menunjukkan tahap-tahap perubahan di mana berudu kecil yang menyerupai ikan berubah jadi hewan berbeda.
BACA JUGA :
Proses terjadinya hujan beserta bentuk dan gambarnya
foto: biologydictionary
Perubahan yang mengarah ke metamorfosis dipicu oleh hormon, yang dikeluarkan tubuh hewan sebagai kondisi yang tepat untuk pendekatan metamorfosis. Pada beberapa hewan diikuti dengan hormon cascade, dengan hormon pemicu yang menyebabkan pelepasan beberapa hormon lain yang bekerja pada bagian tubuh hewan yang berbeda.
Hormon menyebabkan perubahan drastis pada fungsi sel, dan bahkan perubahan perilaku seperti ulat yang berubah jadi kepompong.
BACA JUGA :
Nama pelajaran ini sudah 7 kali berubah, kamu kebagian yang mana?
Fungsi metamorfosis.
Jika metamorfosis tidak terjadi, berudu tidak bisa menjadi katak dan larva tidak bisa menjadi dewasa yang kemudian mampu bereproduksi. Tanpa anggota tubuh matang secara reproduksi, spesies ini akan cepat mati.
Manfaat metamorfosis juga mungkin terletak pada kemampuannya untuk mengurangi persaingan. Hewan pra-metamorf (sebelum terjadi metamorfosis) biasanya mengonsumsi makanan yang berbeda dari bentuk dewasa mereka. Misalnya berudu hidup di air, makan ganggang dan tanaman. Saat sudah bermetamorfosis, katak hidup di darat, menghirup udara, dan memakan serangga. Ulat memakan daun, berubah jadi kupu-kupu yang hidup dari nektar. Dan begitu juga dengan lainnya.
Dengan begitu sistem ini dapat secara efektif mencegah spesies yang lebih tua bersaing dengan anggota yang lebih muda. Sehingga spesies tersebut berhasil mencapai kematangan seksual, tanpa risiko dikalahkan oleh anggota spesies yang lebih tua.
Jenis metamorfosis.
Dilansir dari buku Biologi SMP Bahas Tuntas, berdasarkan pada tahapan metamorfosis, hewan dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu hewan yang bermetamorfosis secara sempurna dan tidak sempurna.
Berbicara mengenai metamorfosis lengkap atau sempurna, ini meliputi tahap telur, larva, kepompong, kemudian berubah bentuk jadi dewasa. Contoh yang paling terkenal adalah kupu-kupu, yang dimulai sebagai ulat, pemakan daun dan berubah menjadi makhluk terbang, minum nektar dengan exoskeleton.
Dihimpun dari buku IPA Terpadu SMP dan MTs karangan Mikrajuddin, Saktiyono, dan Lutfi, organisme yang mengalami metamorfosis sempurna disebut 'holometabola'. Yang berarti 'benar-benar berubah' atau 'sepenuhnya berubah'.
Ciri-ciri metamorfosis sempurna.
Adapun ciri-ciri metamorfosis sempurna yaitu sebagai berikut ini.
1. Punya perbedaan bentuk yang sangat signifikan atau mencolok antara fase pupa dengan fase Imago (dewasa).
2. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna akan mengalami di fase pupa atau kepompong.
Contoh metamorfosis.
1. Kupu-kupu.
foto: pixabay.com
Banyak orang mungkin menyaksikan proses metamorfosis kupu-kupu secara langsung. Dilansir dari buku Biologi karangan Saktiyono, pada metamorfosis sempurna kupu-kupu, telur berubah jadi larva, lalu jadi pupa (kepompong), kemudian berubah jadi imago atau dewasa.
Telur yang menetas jadi pupa, mengalami molting empat kali. Sehingga terbentuk larva stadium satu hingga empat.
2. Katak.
foto: Instagram/@iklima_drw
Metamorfosis kecebong menjadi katak sedikit lebih ganas dibandingkan dengan ulat menjadi kupu-kupu. Berudu tidak melarutkan tubuhnya menjadi bubur, tetapi mereka 'mencernanya' menggunakan proses apoptosis atau 'kematian sel terprogram'.
Rincian perubahan metamorfosis pada katak ialah telur, kecebong tanpa kaki, kecebong berkaki, katak berekor, dan terakhir katak dewasa.
3. Nyamuk.
foto: pixabay.com
Nyamuk termasuk serangga, hampir sama dengan kupu-kupu, lebah, lalat, dan kumbang. Bentuk larva hampir tidak ada kemiripan. Adapun rincian metamorfosis pada nyamuk ialah telur, larva, pupa, nyamuk dewasa.
4. Ikan.
foto: pixabay.com
Ikan memiliki daur hidup dengan dua cara. Tanpa dan dengan metamorfosis. Sedangkan metamorfosis pada ikan juga terbagi jadi dua tahapan, terdiri dari sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna pada ikan melalui empat fase. Dimulai dari telur, larva, berubah jadi pupa, kemudian imago atau dewasa. Tahap terakhir, yakni imago sendiri adalah di mana ikan sudah memiliki alat reproduksi yang sempurna dan siap melakukan perkawinan.
5. Lebah.
foto: pixabay.com
Metamorfosis lebah sama halnya dengan serangga lainnya. Terdiri dari telur, larva, kepompong, kemudian berubah jadi lebah.
6. Lalat.
foto: pixabay.com
Metamorfosis lalat dimulai dari telur, belatung atau larva, pupa, dan terakhir jadi lalat.
7. Semut.
foto: pixabay.com
Metamorfosis sempurna pada semut terdiri dari telur, larva, pupa, terakhir semut.