Teknologi pertanian terus berkembang. Mahasiswa jurusan Teknik Mesin dan Geosistem Institut Pertanian Bogor (IPB) baru-baru ini menciptakan sebuah robot yang bisa membantu pekerjaan pak tani lho. Robot yang diberi nama TRX ini mengusung teknologi Terresterial Robotic Vehicle (TRV). Ini adalah hasil pengembangan teknologi di bidang pertanian yang dilakukan para mahasiswa IPB .
Selama ini TRV baru dirancang untuk militer. Bisakah untuk pertanian? Inilah yang sedang kami rancang, ujar Ari Wakhid, salah satu mahasiswa yang merancang TRX saat mempresentasikan teknologi robotika mereka dI Hotel Pullman.
BACA JUGA :
10 Meme kocak Jarjit berpantun ria, awas yang jomblo bakal nyesek!
Tahu nggak sih kenapa para mahasiswa ini mengembangkan teknologi ini. Menurut mereka, saat ini angka teknologi robotika di bidang pertanian di Indonesia masih jauh tertinggal. Menurut dia, kesulitan penggunaan teknologi robotika untuk bidang pertanian disebabkan lahan yang bergelombang.
Karena itu mereka mengembangkan robot yang bisa berjalan di lahan tidak rata. Robot ini dilengkapi roda crawler sebagai trek. Inovasi, penggunaan (bahan) kayu untuk trek karena nilai adhesinya rendah, berakibat positif dan tanah tidak akan terlalu lengket (pada trek), pergerakan robot jadi bebas, kata Ari kepada brilio.net.
Robot 'Pak Tani' karya mahasiswa IPB
BACA JUGA :
15 Meme 'masih menjadi misteri' ini dijamin bikin kamu bertanya-tanya
Otomatis, penggunanaan kayu untuk trek, tubuh TRX pun lebih ringan. Hal itu akan memudahkan robot menerjang jalan bergelombang. Bahan kayu yang digunakan adalah jenis merbau. Sebenarnya pertimbangan, merbau dan pinus. Namun merbau lebih rendah adhesinya makanya kami gunakan, katanya.
Nah TRX telah diujicobakan untuk tiga fungsi, yaitu menanam mengandalkan alat berupa sprayer yang disematkan di bagian belakang robot. Lalu untuk mengontrol tanaman, dengan bagian atas TRX diletakkan kamera yang fleksibel, seperti GoPro, Bpro dan sejenisnya. Kendali TRX menggunakan wifi hingga berjarak 50 meter. Namun untuk bluetooth hanya dua meter saja. TRX dapat berjalan di lahan kering dengan kecepatan 0,788 kilometer per jam.
Kemudian untuk menanam kedelai, pada TRX disematkan alat yang bisa menggali lubang sendiri. Biji ditaruh di dalam wadah yang merupakan bagian dari tubuh TRX, dan akan terbuka untuk menjatuhkan biji pada lubang. Keseluruhan (perintah) dimasukkan dalam peranti lunak android. Bisa terhubung dengan wifi dan bluetooth, katanya.
Sekarang, masih diperlukan telaah lebih lanjut mengenai keandalan TRX. Tujuannya untuk mengurangi tingkat kegagalan robot saat digunakan. Meski begitu karya ini sudah memperlihatkan mahasiswa Indonesia kreatif. Kereeennn!