Brilio.net - Tren berlibur ke luar negeri saat ini kian ramai, ditambah dengan banyaknya agen travel dan maskapai yang menawarkan tiket pesawat dengan harga murah. Selain Jepang dan korea, negara yang menarik dikunjungi adalah Taiwan. Negara ini menempati posisi sembilan besar destinasi wisata utama bagi wisatawan Indonesia.
Bagi mereka yang bepergian ke Taiwan, melakukan perjalanan ke Taipei sebagai pusat politik, ekonomi, dan budaya adalah suatu keharusan. Namun, tidak banyak yang tahu bila pulau ini juga menawarkan banyak keragaman dan kesempatan besar bagi pencinta alam, petualang budaya, pencinta kuliner, dan penggemar arsitektur yang akan menggelitik kamu untuk mengeksplorasi kota-kotanya.
Menurut jumlah pemesanan di situs Agoda, Taipei adalah tujuan utama yang diminati wisatawan Indonesia saat pelesiran ke Taiwan, disusul Taichung dan Kaohsiung. Sementara Nantou dan Hualien melengkapi lima besar destinasi favorit di Taiwan.
Lalu, apa saja yang membuat kota-kota ini menjadi sangat menarik bagi wisatawan? Jika kamu benar-benar ingin mengunjungi Taiwan, pertimbangkan juga Taitung yang menjadi destinasi wisata teranyar.
1. Taichung: Tuan rumah bagi pameran flora dunia.
BACA JUGA :
Kemenpar tampilkan seni budaya NTT di Jakarta demi tarik wisatawan
Taichung World Flora Exposition merupakan event yang begitu besar, hingga menggabungkan tiga destinasi sekaligus. Pameran yang digelar sejak awal November hingga 24 April 2019 ini tersebar di tiga wilayah, yang masing-masing menyuguhkan keunikan tersendiri dari Taiwan. Di Waipu, tempat yang menyoroti peran Taiwan sebagai kerajaan pertanian yang terkenal karena bunga, buah-buahan, dan produk lainnya.
Kemudian Houli, tempat untuk merayakan hubungan antara manusia dan alam melalui pertunjukan fasilitas berkuda berusia ratusan tahun di Taichung serta benda-benda bersejarah Taiwan yang dipinjamkan dari National Palace Museum. Sementara Fengyuan, dibangun di sepanjang tepi Sungai Ruanpizai yang merupakan koridor bunga tepi sungai terpanjang di Taiwan, menunjukkan pentingnya perairan bagi kehidupan perkotaan.
Tidak jauh dari ketiga area tersebut, ada Wind Natural Parent-child Inn, penginapan keluarga dengan delapan kamar tidur yang bisa disewa untuk keluarga besar atau teman-teman serta Frogs Time, hotel fotogenik yang memiliki kamar-kamar luas di vila dan rumah pedesaan impian.
2. Danau Sun Moon: Rumah bagi salah satu bahasa di dunia yang paling terancam punah.
Selama berabad-abad, lagu dan puisi telah ditulis untuk menggambarkan keindahan Danau Sun Moon, Nantou, yang merupakan danau terbesar di Taiwan. Banyak yang menilai jalur sepeda di sekeliling danau, sebagai rute sepeda terindah di Taiwan. Danau Sun Moon juga merupakan rumah bagi suku Thao, kelompok suku asli terkecil di Taiwan. Sementara Bahasa Thao adalah salah satu bahasa paling terancam punah di dunia, dengan kurang dari enam penutur yang masih hidup beberapa tahun lalu. Namun, berkat upaya konservasi para pemimpin suku, generasi muda Thao mulai menggunakan kembali bahasa asli mereka.
Hu Yue Lakeview Hotel adalah salah satu hotel paling populer di daerah ini. Untuk pilihan yang lebih mewah, The Wen Wan Resort menawarkan kamar-kamar dengan pemkampungan danau yang spektakuler.
3. Tainan: Surga bagi penggemar kuliner.
BACA JUGA :
15 Situs pemesanan hotel & pesawat dengan harga terbaik
Selama 200 tahun hingga akhir abad ke-19, bagian selatan Kota Tainan merupakan pusat ekonomi Taiwan. Ini menunjukkan banyaknya restoran dan resep yang tak lekang oleh waktu. Saat ini, Tainan dikenal sebagai pusat kuliner dan kota untuk bersantai. Pengunjung banyak yang datang untuk menikmati hostel yang chic dan street food. Satu-satunya masalah adalah daftar makanan wajib icip yang bertambah kian banyak dan mencapai lebih dari 100 sajian berbeda! (Tips: Jika tak cukup waktu untuk mencicip seluruh makanan, pastikan mencoba mie ikan, udang gulung, puding tabung beras, dan es serut)
Atreeium menawarkan kamar-kamar yang dirancang baik di gedung Tainan yang bertema retro. Sementara 821space memberi sentuhan yang lebih artistik ke kamar-kamar yang nyaman.
4. Kaohsiung: Penghargaan terhadap arsitektur.
Jika kamu penggemar arsitektur, pergilah ke Kaohsiung. Bangunan-bangunan di Kaohsiung umumnya lebih luas, terbuka dan banyak mendapat sentuhan seni arsitektur. Kaohsiung Main Public Library, yang memiliki atrium gantung terbesar di dunia, mendapat pujian dari para pencinta buku di seluruh Taiwan untuk desainnya yang menakjubkan. Sementara National Kaohsiung Center for the Arts yang dirancang oleh perusahaan Belkamu, Mecanoo, merupakan lokasi seni terbesar di dunia. Pusat seni yang baru dibuka tersebut memiliki 9.194 organ pipa, menjadikannya yang terbesar di Asia.
Tidak jauh dari pusat seni Kaohsiung, kamu akan menemukan Just Sleep Koahsiung Zhongzheng Hotel, yang menyediakan kamar-kamar bersih, modern, dan nyaman dengan harga terjangkau.
5. Hualien: Destinasi ini memungkinkan kamu mendapat semuanya
Hualien sangat beruntung memiliki budaya yang kaya dan perkampungan alam yang indah. Pegunungan dan laut bertemu di garis pantai sepanjang 124 km, memberi akses ke puncak tertinggi Taiwan. Pantai Qixingtan di Hualien masih terus berada di daftar pantai terbaik Taiwan. Bagi wisatawan yang suka bertualang, Ngarai Taroko, yang disebut LA Times sebagai Yosemite versi Taiwan, adalah tempat bagus untuk dijelajahi. Ngarai ini juga merupakan rumah bagi suku asli Truku, menjadikan kunjungan ke Desa Dageeli memberi pengalaman budaya dan makanan ala Truku. Lokasi ini pun hanya satu jam perjalanan dari Pantai Qixingtan dan Ngarai Taroko.
Hotel Bayview yang tidak jauh dari Pantai Qixingtan menawarkan perkampungan Pasifik yang menakjubkan. Sementara itu, setelah menjelajahi Ngarai Taroko, kamu dapat memanjakan diri di penginapan mewah Silks Place Taroko Hotel yang terletak di jantung kawasan ngarai.
6. Taitung: Benteng budaya suku asli di Taiwan.
Wisata budaya suku asli di Taiwan berbeda dengan negara lain. Di Taiwan, kamu tidak memerlukan izin untuk melakukan perjalanan ke daerah adat, dan dapat bersentuhan dengan budaya asli secara langsung.
Di Taiwan, kamu dapat melakukan ini di Taitung, destinasi yang semakin menarik bagi para wisatawan yang ingin menyelami kehidupan masyarakat adat. Terletak di sisi pulau yang menghadap ke Pasifik, Taitung adalah rumah bagi beberapa suku asli, banyak di antara mereka mempertahankan tradisi dan hubungan dengan alam karena lokasi yang relatif terpencil. Salah satunya adalah musik vokal polifonik suku Bunun, yang disebut Pasibutbut. Dalam sebuah doa panen ke alam, Pasibutbut dinyanyikan oleh sekelompok orang Bunun yang berdiri dalam lingkaran. Mereka bernyanyi tanpa partitur dan konduktor. Keselarasan nada dicapai dari rasa saling pengertian yang diperoleh melalui praktik dan ikatan pribadi. Selain tradisi musiknya, budaya Bunun menawarkan akses pengunjung melalui banyak festival.