Satu hal yang menarik dari Kelenteng Fuk Ling Miau dan tidak dapat ditemukan di tempat lain adalah kelenteng ini terbagi menjadi tiga tempat peribadahan. Pertama, yakni untuk umat beragama Konghucu. Kemudian di bagian belakang terdapat viharra Buddha Prabha untuk umat beragama Buddha. Terakhir di bagian samping terdapat ruangan khusus untuk umat yang menganut Taoisme atau agama Tao.
BACA JUGA :
Hotel Tugu Jogja, bangunan megah bersejarah yang kini mangkrak
foto: brilio.net/Ricka Milla Suatin
Kelenteng yang telah berusia lebih dari 200 tahun ini tetap terjaga kelestarian bangunannya walaupun sering dijadikan tempat berkunjung wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini tak terlepas dari jasa para petugas yang rajin merawat dan menjaga kebersihan.
Berkat dedikasi dan usaha para pengurus, kelenteng ini pun dikategorikan sebagai tempat ibadah warisan budaya Yogyakarta. Tak heran, banyak orang Cina serta Taiwan yang jauh-jauh ke Yogyakarta untuk beribadah di Kelenteng Fuk Ling Miau.
BACA JUGA :
Makam Raja Mataram Kotagede, sejarah dan bangunan yang unik