Brilio.net - Jalan-jalan ke Yogyakarta tidak lengkap kalau belum mengunjungi lokasi-lokasi yang bersejarah. Bukan hanya bersejarah, beberapa tempat wisata ini juga punya bangunan yang mendukunguntuk berfoto dengan nuansa zaman dulu. Salah satunya di Kotagede yang merupakan kota tertua di Yogyakartadan memiliki peninggalan bersejarah serta arsitektur kuno Kerajaan Mataram Islam.
Di Kotagede terdapat bangunan bersejarah religi yaitu Masjid Perak Kotagede. Masjid tersebut merupakan bangunan bersejarah yang masih erat kaitannya dengan Kerajaan Mataram Islam. Masjid Perak Kotagede cocok banget buat kamu yang yang mau beribadah sekaligus jalan-jalan.
BACA JUGA :
Healing dan wisata edukasi di TKL Ecopark Magelang view Gunung Sumbing
Masih kepo dengan sejarah dan nama dari Masjid Perak Kotagede? Simak lebih lanjut dari pembahasan kali ini. Berikut brilio.net ulas langsung dari Masjid Perak Kotagede pada Jumat (14/10).
Sejarah Masjid Perak Kotagede.
BACA JUGA :
9 Seleb Hollywood nikmati pesona Bali, Andrew Garfield belajar surfing
foto: brilio.net/Feni Listiyani
Masjid Perak Kotagede merupakan salah satu masjid tertua di Kotagede Yogyakarta yang dibangun pada 1937 dan selesai pada 1939. Masjid Perak ini berdiri di sebelah utara Masjid Agung (Gede) mataram, yang terletak di tengah pemukiman penduduk Kotagede. Lebih tepatnya masjid ini berada di Kelurahan Trunojayan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta.
Berdirinya Masjid Perak Kotagede dipelopori oleh Kyai Haji Amir, H Mudzakir dan H Mashudi. Sejarah dibangunnya masjid Perak Kotagede tidak terlepas dari perkembangan agama Islam di wilayah Kotagede pada waktu itu. Kotagede merupakan ibu kota Kerajaan Mataram. Oleh karena itu dibangunlah masjid megah dengan bahan kayu jati pilihan sehingga membentuk masjid yang anggun. Jadi, tidak heran kalau kawasan wilayah Kotagede mayoritas beragama Islam.
Berawal dibangunnya Masjid Gede Mataram yang terletak dalam satu komplek dengan makam raja-raja Mataram, membuat masyarakat percaya akan hal-hal gaib serta kekuatan roh orang yang sudah meninggal serta menggunakan masjid sebagai tempat ritual mereka. Hal tersebut menjadi keprihatinan dari sebagian penduduk.
Untuk menghindari pengotoran terhadap agama Islam dan melihat semakin pesatnya Islam di Kotagede yang ditandai semakin eksisnya Muhammadiyah maka dibangunlah Masjid Perak Kotagede.
"Pada masa itu Muhammadiyah menjadi salah satu yang melatar belakangi berdirinya masjid perak ini. Munculnya keresahan warga sekitar terkait dengan kepercayaan dengan hal-hal yang gaib dengan menyalahgunakan masjid sebagai tempat ritual jadi dibangunlah masjid perak ini agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syariat Islam." Ujar Jendar Fatoni selaku ketua takmir Masjid Perak Kotagede, Jumat (14/10).
Mgg: FENI LISTIYANI