Brilio.net - Yogyakarta memiliki berbagai tempat wisata menarik yang sayang jika dilewatkan. Berbagai pilihan wisata menarik seperti tempat penuh sejarah dan budaya ada di Kota Yogyakarta. Tak melulu Candi Prambanan, Malioboro, atau Kraton Yogyakarta, kamu bisa sekali-kali mencoba mengunjungi Museum Ullen Sentalu.
Museum yang terletak di kaki Gunung Merapi ini menawarkan sebuah harta karun terpendam tentang warisan kerajaan besar yang pernah berjaya di Pulau Jawa, yaitu Kerajaan Mataram Islam. Bagi yang baru pertama kali berkunjung, rasanya tak akan menyangka jika ada tempat seindah ini di pelosok kaki Gunung Merapi. Pasalnya, museum koleksi pribadi milik keluarga Haryono ini memang dibuat tersembunyi dari luar, tapi megah di dalam.
Museum Ullen Sentalu memang berbeda dengan kebanyakan museum lainnya. Memiliki konsep taman dengan pepohonan yang rindang dan bangunan ala kastil dijamin membuat kamu merasa seperti dibawa kembali ke masa lalu ketika nusantara masih berupa kerajaan-kerajaan kuno.
Sebelum masuk, kamu diharuskan membeli tiket seharga Rp 30 ribu terlebih dahulu. Harga ini sudah termasuk tiket masuk, minum jamu gratis, dan jasa pemandu. Masuk ke dalam museum, kamu akan dibawa pemandu melewati taman yang indah dengan deretan pepohonan yang menjulang.
BACA JUGA :
22 Panorama eksotik di Skotlandia ini mirip alam Indonesia, setuju?
Memasuki bangunan museum, kamu akan diajak masuk ke ruang tersembunyi yang terletak di bawah tanah. Ya, bangunan utama dari museum ini memang terletak di bawah tanah. Ruangan pertama bernama Guwo Selo Giri. Begitu masuk hawa dingin nan sejuk langsung menyergap karena bangunan yang terletak lebih rendah dan tersusun dari batuan asli Gunung Merapi. Di ruangan pertama ini kamu akan dijelaskan makna dan sejarah awal Museum Ullen Sentalu.
Agak bergeser ke kanan, terlihat barang-barang peninggalan kerajaan Mataram Islam yang pecah menjadi empat kerajaan besar. Yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Pakualaman, dan Mangkunegaran. Beberapa koleksi seperti gamelan, arca, dan lukisan besar yang menampilkan tokoh Jawa yang berasal dari keluarga kalangan kerajaan.
BACA JUGA
Setelah itu kamu diajak menelusuri lorong yang agak remang. Di kanan kiri lorong dihiasi berbagai foto dan lukisan kenangan yang menampilkan aktivitas para raja Jawa beserta kerabat. Sebut saja seperti Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Sunan Paku Buwono XI, Sunan Paku Buwono XII, Adipati Paku Alam VII, dan beberapa Raja Mangkunegaran beserta prajurit. Pemandu akan dengan sabar menjelaskan satu per satu kisah dari foto dan lukisan yang terpampang apik di sepanjang lorong.
Keluar dari lorong, kamu akan diajak masuk ke sebuah ruangan yang berbentuk seperti labirin bernama Kampung Kambang. Di area ini terdapat lima ruangan yang berbeda. Masing-masing ruangan terdapat beberapa koleksi yang berbeda pula. Seperti koleksi naskah kuno, batik khas kerajaan, hingga berbagai atribut yang dahulu digunakan oleh keluarga kerajaan langsung. Semuanya tertata rapi di balik jendela kaca dan penerangan sederhana.
Selesai menjelajah Kampung Kambang, kamu kemudian akan diajak beristirahat sejenak di ruangan Bale Nitik Rengganis. Di sini kamu akan disajikan segelas jamu tradisional yang bernama Jamu Ratu Mas. Jamu racikan salah satu putri Solo ini konon bisa buat kamu awet muda lho. Jamu yang terasa segar ini dijamin buat kamu bersemangat untuk kembali menjelajah sisa perjalanan di museum ini.
BACA JUGA :
Tak hanya wisata, komunitas ini ajak kamu dekat dengan warisan leluhur
Selepas rehat, kamu akan kembali diajak melewati area Selasar Recolondo. Di sini ditampilkan beberapa arca bersejarah peninggalan kerajaan Hindu Budha pada abad ke delapan dan sembilan. Setelah melewati Selasar Recolondo, pemandu akan membawamu ke ruangan terakhir yang menampilkan patung kuningan dan lukisan tentang budaya Jawa.
Salah satu lukisan yang menarik adalah lukisan Tari Bedhaya Ketawang. Tarian ini hanya ditampilkan ketika acara penobatan raja baru. Konon tarian ini melibatkan Kanjeng Ratu Kidul, sang penguasa pantai selatan yang tersohor. Di akhir tur, kamu dapat melihat salah satu potongan kisah dari Candi Borobudur.
Dikemas dengan sangat menarik dengan menampilkan sejarah empat kerajaan besar di Jawa. Tak salah jika museum yang berdiri di tanah seluas 1,2 hektar ini menjadi museum terbaik se Indonesia versi situs terkemuka Trip Advisor. Walau tidak semua tempat boleh difoto. Sungguh sangat sayang kamu lewatkan jika berkunjung ke Yogyakarta, brilio!