Brilio.net - Pandemi Covid-19 belum juga mereda. Hal itu tentu berdampak pada sektor pariwisata terutama di Indonesia. Hal itu membuat Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisatan ke daerah-daerah yang terdampak.
Dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) Kemenparekraf/Baparekraf Tahun 2021", Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno mengatakan untuk memulihkan pariwisata di tahun 2022, pihaknya menghadirkan beberapa program dengan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi.
BACA JUGA :
Cari tahu wisata eksotis buat liburan tahun baru sesuai zodiakmu, yuk!
Kita akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam pilar gerak cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber), dan Garap Semua Potensi Lapangan Kerja (Gaspol)," Sandiaga Uno kepada media dalam konferensi pers virtual JPAT 2021 baru-baru ini.
Lantas apa saja yah program tersebut? Berikut ulasannya, Rabu (29/12).
1. Bantuan Insentif Pemerintah (BIP)
BACA JUGA :
Jadi tempat nongkrong favorit, Taco Bell Indonesia buka gerai di PIK
foto: Kemenparekraf
Program pertama yang dilakukan adalah dengan memberikan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) berupa Jaring Pengaman Usaha (JPU) sebesar Rp8 miliar yang dialokasikan kepada 790 penerima dengan masing-masing mendapatkan insentif sebesar Rp10 juta.
2. PEN Film
foto: Kemenparekraf
Program PEN Film merupakan rangkaian kegiatan yang merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional yang bertujuan mendukung penguatan aspek demand dan supply ekosistem perfilman nasional khususnya pada kondisi pandemi Covid-19.
Program ini ditujukan untuk mendorong produksi film nasional dan menghasilkan film yang berkualitas sehingga menjadi magnet bagi masyarakat untuk kembali ke bioskop sekaligus mendorong kecintaan masyarakat terhadap film nasional, ucap Sandi.
Nantinya, sambung Sandi, skema program ini berupa promosi, skema produksi, serta skema pra-produksi.
Kita berikan 22 rumah produksi yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan dengan total anggaran Rp 33 miliar. Masing-masing rumah produksi mendapat bantuan sebesar Rp1,5 miliar. Untuk skema produksi, 53 penerima bantuan telah ditetapkan yang mewakili rumah produksi dan komunitas perfilman. Terdiri dari film pendek dan film dokumenter pendek dengan total nilai bantuan sebesar Rp 12,93 miliar, jelasnya.
Sementara itu, untuk skema praproduksi, diberikan kepada 50 rumah produksi dengan 88 projek film panjang atau film dokumenter panjang. Pelaksanaan praproduksi film meliputi tahap persiapan dan bagian dari proses produksi seperti script development, storyboard development, survei lokasi, dan workshop. Dengan total nilai bantuan sebesar Rp 69 miliar.
3. Bantuan Pemerintah Bagi Usaha Pariwisata (BPUP)
foto: Kemenparekraf
Selain itu ada juga Bantuan Pemerintah Bagi Usaha Pariwisata (BPUP) yang merupakan bantuan pemerintah dalam rangka reaktivasi usaha yang diberikan kepada usaha pariwisata yang terdaftar pada Online Single Submission (OSS) Kementerian Investasi/BKPM Tahun 2018 sampai dengan 2020.
BPU kita berikan kepada 518 usaha pariwisata yang terdiri dari 6 jenis usaha meliputi hotel melati, homestay/pondok wisata, penyediaan akomodasi jangka pendek, aktivitas agen perjalanan wisata, aktivitas biro perjalanan wisata, dan spa. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp1,8 juta, tutur Sandi.
4. Reaktivasi Industri Pariwisata dan Fasilitasi Nakes (PEN Nakes)
foto: Kemenparekraf
Program reaktivasi industri pariwisata melalui penyediaan akomodasi, fasilitas pendukung lainnya, serta sarana transportasi bagi tenaga kesehatan dan tenaga penunjang fasilitas kesehatan penanganan Covid-19 di Indonesia.
5. Stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI)
foto: Kemenparekraf
Kemenparekraf juga menghadirkan bantuan PEN BBI yakni Stimulus Bangga Buatan Indonesia. Program ini bertujuan untuk membantu bergeraknya perekonomian melalui sektor ekonomi kreatif lokal dengan memberikan stimulus berupa voucher pembelian produk fesyen, kriya, dan kuliner melalui e-commerce. Program ini sekaligus meningkatkan jumlah transaksi produk ekraf lokal.
Hingga saat ini telah tercatat nilai transaksinya mencapai Ro 35 miliar dengan nilai stimulus sejumlah Rp15 miliar.
6. Sertifikasi CHSE
Sertifikasi CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) masih terus digalakan oleh pemerintah kepada para pelaku usaha di industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Hingga tahun 2022 masih terus diupayakan agar seluruh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki sertifikat CHSE. Hingga saat ini sudah sebanyak 11.986 usaha yang tersertifikasi di berbagai wilayah Indonesia.