Brilio.net - Memasuki era New Normal, hampir seluruh pariwisata di Indonesia mulai bangkit. Salah satunya adalah Bali yang mulai gencar promosikan destinasi wisata. Kalau bicara Bali, destinasi wisatanya begitu beragam mulai dari alam hingga desa wisatanya.
Destinasi wisata di Bali sudah siap menyambut wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment). Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan untuk memberi tahu kepada masyarakat bahwa kini Bali sudah aman.
BACA JUGA :
Surfing bisa jadi sport education, kejar prestasi sambil rekreasi
"Tidak ada cara lain untuk mencegah pandemi selain dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Putu saat membuka program We Love Bali baru-baru ini.
Salah satu program yang dilakukan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan adalah dengan membuat program menarik. Salah satunya adalah program yang dibuat oleh Kemenparkeraf yakni We Love Bali.
We Love Bali sendiri merupakan program yang melibatkan pemangku kepentingan serta masyarakat Bali untuk meninjau destinasi dan melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang dijalankan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di sana.
BACA JUGA :
7 Fakta Pantai Cimaja, spot selancar ombak yang sudah mendunia
We Love Bali dibentuk sebagai bentuk edukasi sekaligus kampanye peningkatan kualitas penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat di Bali.
Pada acara famtrip We Love Bali, peserta yang ikut merupakan warga lokal. Mereka diajak mengunjungi destinasi wisata yang belum banyak orang tahu yang juga sudah menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya adalah desa-desa wisata yang ada di Bali.
"Acara ini memang kita buat untuk masyarakat Bali. Alasannya untuk lebih mengenalkan Bali ke warga lokalnya dulu terutama terutama destinasi Bali yang belum banyak orang tahu," tambah Putu.
Famtrip program 3 trip ke-11 ini berlangsung dari 6-8 Desember 2020. Trip kali ini lebih banyak eksplore Bali Tengah, terutama desa-desa yang sudah siap menerapkan protokol kesehatan.
Berikut desa wisata yang sudah menerapkan protokol kesehatan seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (8/12).
1. Desa Penglipuran
foto: syifa fauziah
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini memiliki keunikan karena merupakan desa adat yang memiliki bangunan rumah tradisional Bali terlihat berjejer rapi dan presisi. Halaman rumah juga bersih tanpa satupun sampah yang berserakan. Tak heran bila desa ini masuk dalam salah satu desa terbersih di dunia.
Memasuki era New Normal, Desa Penglipuran salah satu desa yang sudah siap menyambut wisatawan. Pengelola Desa Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng mengatakan bahwa sejak 17 Oktober 2020 kemarin dengan menerapkan prototokol kesehatan.
"Kami sudah memiliki tim mitigasi satgas Covid-19. Kita juga sudah dapat sertifikasi CHSE. Sebelum masuk, wisatawan di cek suhu udara dan dianjurkan untuk cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Di pintu masuk kita sediakan tempat cuci tangan," ujar Nengah kepada media.
Nengah mengatakan sejak era New Normal, kunjungan wisatawan sudah mulai meningkat dari yang awalnya 50 kini saat weekend sudah tembus hingga 400 wisatawan. Ia pun berharap kunjungan wisatawan akan terus meningkat untuk memperbaiki ekonomi masyarakat sekitar.
2. Desa Taro
foto: We Love Bali
Desa Taro merupakan salah satu desa di kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Desa ini memiliki daya tarik alam pedesaan yang begitu tenang dan sejuk. Di desa ini, wisatawan akan menikmati bersepeda di sekitar Desa Taro. Pemandangan hamparan persawahan jadi pemandangan yang akan disajikan di desa ini. Sebelum ke desa ini pun tak lupa pengunjung di cek suhu tubuh dan juga dianjurkan untuk cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
3. Desa Undisan
foto: Instagram/@undisan_village
Desa Undisan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini dikenal dengan kerajinan emas dan peraknya. Sebagai salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Bangli, Desa Undisan memiliki beberapa daya tarik wisata, seperti kerajinan sekar emas dan perak, kerajinan bunga spons, air terjun, green canyon, dan situs purbakala.
4. Desa Swing
foto: Instagram/@desa.swing
Desa Swing merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat di Bali. Wisata yang terletak di Desa Bongkasa ini terdapat banyak sekali ayunan. Tempat wisata ini terkenal indah dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara.
Bagi kamu yang suka ketinggian dan ingin menguji adrenalin, kamu bisa berkunjung ke tempat ini dan mencoba sensasi main ayunan dengan pemandangan bukit nan hijau. Tak perlu khawatir, desa ini sudah menerapkan protokol kesehatan sehingga wisatawan yang berkunjung bisa lebih aman dan nyaman.
5. Desa Sangeh
foto: We Love Bali
Berada di Kabupaten Badung, Desa Sangeh memiliki banyak sekali daya tarik wisata yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Monkey Forest Sangeh. Di tempat ini, wisatawan akan diajak berkeliling di hutan lebat sambil melihat puluhan monyet yang akan menyambut kita saat memasuki area pura yang terdapat di dalam Monkey Forest Sangeh. Tak perlu khawatir, setiap wisatawan akan dipandu oleh guide yang akan menjelaskan mengenai sejarah dari Monkey Forest tersebut. Tempat ini pun sudah menerapkan protokol kesehatan sehingga wisatawan aman saat eksplore tempat ini.