Brilio.net - Tahu merupakan makanan sehari-hari yang cukup dekat dengan masyarakat Indonesia. Tak hanya karena pengolahannya yang mudah, tahu memiliki cita rasa lezat yang khas. Ketika membeli tahu di pasar atau supermarket, tentunya orang tak pernah mengerti dari pabrik mana tahu itu didatangkan dan bagaimana proses membuatnya.
Sebagai produsen makanan, tentunya menjaga kebersihan dan kualitas produk menjadi sangat penting. Pasalnya produk makanan yang mereka olah akan dikonsumsi oleh banyak orang, dan setiap produsen memiliki tanggung jawab yang besar.
BACA JUGA :
Fasilitas hotel rusak usai jadi tempat karantina, memprihatinkan
Lalu bagaimana jika ada pabrik yang tidak menjaga kebersihan dan kualitas makanan yang mereka hasilkan? Hal ini terjadi pada salah satu pabrik tahu di Cheras, Selangor, Malaysia, yang tidak memerhatikan kebersihan. Dilansir dari dream.co.id, hal ini diungkap oleh petugas Balai Kota Kuala Lumpur saat melakukan pemeriksaan kebersihan di lokasi tersebut pada Senin, (15/6)
Beberapa potretnya pun viral di media sosial yang memperlihatkan bagaimana joroknya pabrik tahu tersebut. Seperti apa? Berikut lansiran brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (17/6).
1. Kebersihan tidak dijaga sama sekali. Sampai-sampai kecoak yang bisa menjadi sumber penyakit ada dalam proses pengolahan tahu.
BACA JUGA :
Ditinggal ibunya main sendiri, dua balita ini makan kecoak
foto: Facebook/Info Roadblock JPJ/POLIS
2. Wali Kota Kuala Lumpur Datuk Nor Hisham Ahmad Dahlan mengatakan bahwa lima petugas Departemen Kesehatan dan Lingkungan melakukan inspeksi yang berlangsung sekitar jam 10 pagi waktu setempat.
foto: Facebook/Info Roadblock JPJ/POLIS
Bisa dilihat sendiri bagamana kondisi kamar mandi dan juga dinding pabrik ini. Banar-benar menjijikkan. Nor Hisham mengatakan, kondisi pabrik sangat kotor, dan penuh kecoak.
3. "Karyawannya tidak memakai sepatu atau penutup kepala ketika memproses tahu. Pabrik juga tidak pernah menyewa perusahaan pengendalian hama secara teratur," katanya.
foto: Facebook/Info Roadblock JPJ/POLIS
Kondisi pabril seperti ini akhirnya Nor Hisham mengatakan tempat itu diperintahkan untuk ditutup selama 14 hari, efektif sejak 15 Juni.
"Jika ditemukan masih kotor, pemberitahuan penutupan baru akan dikeluarkan dan operasional pabrik mungkin dicabut. Saya mendesak semua pihak yang terlibat dalam produksi makanan untuk menjaga kebersihan dan kualitas produk," pungkas Nor Hisham.