Brilio.net - Saat sedang mengalami masalah, tentunya sahabat adalah pilihan utama untuk bercerita. Biar pun nggak ngasih solusi, paling nggak terasa lega ada yang mendengar keluh kesah kita. Apa jadinya kalau kamu jadi tempat bercerita orang yang sedang punya masalah? Tentunya kamu pasti dengan mudah ngasih saran. Padahal belum tentu saran yang kamu kasih ke teman akan kamu lakukan sendiri.
Nah, pernah tahu nggak sih kenapa ngasih saran itu lebih mudah daripada melakukan sendiri. Pengen tahu alasannya? Berikut 7 alasan ngasih saran lebih mudah daripada melakukan seperti brilio.net lansir dari Bolde, Selasa (4/4).
BACA JUGA :
5 Cara duduk ini bisa tentukan kepribadian, kamu yang mana?
1. Nggak merasa berada di situasi yang sama.
foto: speakingofsuicide.com
BACA JUGA :
9 Alasan penulis layak kamu perjuangkan jadi pendamping hidup
Ada sih beberapa orang yang sering mengabaikan untuk mencoba ngerasain jadi orang yang sedang bermasalah. Keadaanmu dengan keadaan orang yang butuh saran jelas berbeda, cobalah untuk melihat dari sudut pandang mereka. Keadaan mereka mungkin jauh berbeda denganmu.
2. Sudah mengalami situasi yang sama sebelumnya.
foto: refereemindset.com
Hanya karena kamu sudah pernah merasakan hal yang sama, bukan berarti masalah yang kamu hadapi lebih mudah dari yang dihadapi orang lain. Otak kita cenderung untuk memblokir kenangan buruk sebagai bentuk pertahanan. Kamu nggak akan ingat kenangan buruk itu diselesaikan bagaimana, yang penting kamu berhasil melalui masalahnya.
3. Bukan masalahmu.
foto: blog.rootsmagic.com
Setiap orang pasti punya masalahnya sendiri, sehingga kita pasti nggak kepikiran buat ngasih saran kepada orang lain karena masih memikirkan diri sendiri. Tapi ingat, semua orang benar-benar butuh teman untuk mendengarkan keluh kesah. Hanya karena bukan masalahmu bukan berarti kalau itu nggak penting.
4. Lebih mudah mengatakan daripada melakukan.
foto: loveinactionjourney.blogspot.co.id
Ada pepatah yang mengatakan kalau perkataan lebih mudah daripada perbuatan. Nggak peduli selama apa kamu mencoba untuk menghibur seseorang, itu nggak akan cukup. Kamu bisa saja memberi saran terus-terusan dan tetap saja mereka nggak melakukan apapun. Pada akhirnya, lebih baik kamu ikut membantu dalam hal tindakan sebagai bentuk rasa peduli.
5. Beda reaksi dalam menghadapi masalah.
foto: americanwatercollege.org
Suatu masalah yang mungkin saja tampak kecil di mata kita, mungkin saja bagi orang lain terasa besar. Kita semua memiliki reaksi berbeda dalam menghadapi situasi.
6. Setiap orang punya tingkat toleransi berbeda.
foto: oxfordtoday.ox.ac.uk
Beberapa orang, mungkin terlihat jauh lebih kuat ketika sedang menghadapi masalah. Mungkin saja kamu demikian, namun orang lain bisa saja nggak sanggup untuk mengatasinya. Setiap orang punya tingkat toleransi untuk terluka yang berbeda-beda.
7. Sudut pandang pihak ketiga.
foto: startuberlin.com
Dalam setiap perdebatan, selalu ada orang ketiga yang bertugas sebagai mediator. Mediator ini bertugas untuk melihat sisi dari kedua belah pihak. Namun saat teman butuh saran, otomatis kita akan melihat dari sisi kedekatan saja. Kamu melakukan yang terbaik sebagai pihak ketiga, tapi sebenarnya kamu nggak benar-benar paham situasi yang terjadi.