1. Home
  2. »
  3. Kepribadian
11 Februari 2016 04:10

Demi orangtua, pemuda ini rela mengubur impian jadi pesepak bola

"Bagaimanapun pemberian orangtua nggak pernah berhenti dan nggak pernah menuntut balas." Andry Trysandy Mahany
foto: venturevillage.eu

Brilio.net - Apa cita-citamu ketika masih kecil dulu? Menjadi dokter, tentara, insinyur, atau pilot? Ya, semua orang pasti memiliki cita-cita dan impian ketika kanak-kanak. Begitu juga dengan Ferdynandis (20), cowok asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ferdynandis yang lahir dan besar di Desa Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT ini saat kecil pernah bermimpi menjadi bintang lapangan hijau layaknya Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo.

Sarana dan prasarana yang minim tidak menjadi halangan untuk merajut impiannya kala itu. Bersama teman-temannya, ia terus bermain sepakbola layaknya anak kecil seusianya. "Ketika itu lapangannya berbatu dan hanya punya bola kasti untuk dijadikan bola," ungkap Ferdynandis kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Rabu (10/2).

Impiannya menjadi pemain sepakbola semakin menjadi-jadi ketika ia melanjutkan studi ke jenjang SMP. Ketika itu ia memiliki kesempatan menyaksikan berbagai macam pertandingan sepakbola liga top Eropa seperti Liga Spanyol, Liga Inggris, dan Liga Italia. Liga Indonesia yang saat itu masih bertajuk Liga Djarum pun tak luput dari perhatiannya.

Ketika itu ia menyaksikan bagaimana digdayanya Barcelona saat menjadi juara di berbagai ajang. Saat itu pula ia langsung terhipnotis dan jatuh cinta dengan permainan indah tiki taka ala Barcelona. "Saat itu Barcelona masih dimotori Ronaldinho dan Lionel Messi yang masih muda," ujar pria yang akrab disapa Ferdy ini.

Masuk ke jenjang SMA, hobinya bermain sepakbola mulai menampakkan prestasi. Ferdy sanggup menjuarai berbagai ajang bersama SMA-nya seperti di tingkat kelurahan. Selepas SMA, tahun 2012 ia pun melanjutkan studi ke salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Kupang. Namun, saat kuliah ini ia mulai sadar. Hidupnya bukan hanya untuk mengejar terus mimpinya. Masih ada orangtua yang menurutnya berhak untuk dibahagiakan.

Selepas kuliah ia pun berharap untuk bisa segera membahagiakan orangtuanya. "Yah walaupun nanti nggak jadi pemain sepakbola, apapun pekerjaannya harus bisa membahagiakan orangtua," katanya.

"Bagaimanapun pemberian orangtua nggak pernah berhenti dan nggak pernah menuntut balas. Sementara sampai sekarang saya belum bisa memberikan apa-apa," sambung Ferdy yang telah menjadi penggemar berat Barcelona sejak SMP ini.

Cerita ini disampaikan oleh Ferdy melalui telepon bebas pulsa brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!



SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags