Brilio.net - Di era media sosial seperti saat ini, seseorang bisa dengan mudah mengikuti informasi terbaru dari segala sisi kehidupan. Kamu akan lebih mudah mengikuti isu-isu yang tengah berkembang dan membaca banyak opini akan isu tersebut.
Sayangnya, sisi negatifnya adalah risiko kabar hoax alias palsu yang disebarkan dan begitu saja, lalu terlanjur dipercaya oleh banyak orang. Kabar-kabar ini biasanya justru mengandung unsur SARA yang sangat rentan terhadap konflik.
Nah, kenapa ya, seseorang bisa begitu saja percaya pada kabar hoax?
Nah, berikut ini 4 alasannya kenapa zaman sekarang makin banyak orang mudah percaya kabar-kabar hoax tersebut, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (28/9):
1. Kurang baca buku, tapi banyak baca status di medsos.
BACA JUGA :
Selain Anya Geraldine, 4 YouTuber ini juga punya gaya hidup mewah
foto: Necobelac.eu
Indonesia menempati urutan ke-60 soal minat baca dari 61 negara. Fakta ini tentu saja jadi alasan paling kuat kenapa seseorang mudah saja tertipu kabar hoax, apalagi kalau pengetahuannya saja sangat terbatas. Membaca membuat seseorang memiliki pengetahuan yang luas, tidak melulu pada lingkungan hidupnya saja.
2. Kabar yang beredar sesuai dengan pendapat subjektif pembaca atau confirmation bias.
BACA JUGA :
Akhir kisah pasangan ini buktikan kalau sabar itu memang ada batasnya
foto: Twelvegoodreasons
Tentu saja semua orang punya opini terhadap satu isu. Sayangnya, opini bukanlah fakta. Membaca kabar hoax yang sesuai dengan opini seseorang kerap membuat orang benar-benar mempercayai kabar tersebut layaknya sebuah fakta.
3. Penyebar kabar hoax adalah orang yang terpercaya.
foto: Huffington
Sayang sekali, posisi seseorang di mata masyarakat tak menentukan tingkat kredibilitas orang tersebut. Hal inilah yang kerap membuat sesuatu gampang tersulut di Indonesia. Isu agama yang dibawa oleh orang-orang yang dianggap punya nama tentu saja gampang dipercaya oleh masyarakat.
4. Tingkat kepopuleran isu.
foto: YouTube
Jika kabar yang beredar mengenai isu yang digemari banyak orang, maka dengan gampang kabar tersebut akan dipercaya orang. Meneliti lebih jauh tentang kabar, mencari informasi lanjutan harusnya dilakukan oleh tiap penerima kabar agar tak mudah tergiring opininya.