1. Home
  2. »
  3. Kepribadian
17 Desember 2016 17:01

Ketidakpercayaan diri menjadi ganjalan utama orang meraih sukses

Bukan zamannya lagi kamu suka minder, guys.
+

Brilio.net - Siapa bilang anak muda Indonesia nggak potensial jadi pemimpin? Kalau ada anggapan anak-anak muda Indonesia nggak bisa tampil di pentas dunia, itu salah besar. Mereka mempunyai potensi untuk menjadi global leader dan itu bukan cuma dongeng.

Banyaknya SDM yang berkualitas di Indonesia, misalnya disampaikan oleh Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia. Menurut Handry, potensi global leader di Indonesia setidaknya ditunjukkan dari jajaran direksi dan manajer GE Indonesia yang saat ini didominasi SDM dalam negeri. Hal serupa juga bisa terjadi di berbagai perusahaan multi nasional.

BACA JUGA :
Dua gadis ini buat batu bata dari abu konflik di Gaza, inspiratif

Namun Handry juga mengakui ada sebagian orang Indonesia yang merasa inferior di hadapan orang lain, dan bisa menghalangi potensi yang dia miliki. Handry bahkan mengaku pernah mengalaminya sendiri. Dia bercerita, saat itu dia sedang mengerjakan tugas di Vietnam. Pada saat yang sama, CEO GE Internasional ada di sana.

Dia bilang kepada saya, Kamu besok harus kembali ke Indonesia bersama saya. Saya ingin bicara. Sebagai orang Indonesia 'normal' saya langsung bertanya apa yang salah dengan diri saya dan berpikiran negatif, tidak percaya diri, cerita Handry yang kala itu sempat berpikir dia akan dipecat atau hal lainnya yang negatif.

BACA JUGA :
Wow, turbin sebesar meja kerja ini mampu terangi 10.000 rumah


Padahal, saat itu dia pulang untuk diangkat menjadi CEO GE Indonesia. Dia merupakan orang Indonesia pertama yang jadi CEO di perusahaan ini. Dari pengalaman itu, Handry berpesan agar orang Indonesia harus menjauhkan sikap tidak percaya diri agar bisa bersaing menjadi global leader. Syarat lain menjadi global leader menurutnya adalah harus bisa mengantisipasi segala perubahan.

Masih banyaknya SDM Indonesia yang kurang percaya diri juga disampaikan oleh Rudy Afandi, HRDirector GE Indonesia. Menurutnya, secara technical, SDM Indonesia tidak kalah dengan SDM luar negeri. Namun kurangnya percaya diri itu membuat mereka sering kalah bersaing. Bahkan dengan orang Filipina pun masih sering kalah, apalagi mereka rata-rata mempunyai kemampuan berbahasa Inggris lebih baik. Selain itu ada gap antara dunia akademik dengan dunia kerja.


Guna menumbuhkan kepercayaan diri serta mengurangi gap dengan kerja itu perlu pelatihan yang menjembataninya seperti program Global Leader Experiences (GLE) yang digelar Common Purpose dan didukung penuh GE Indonesia. Melalui GLE, peserta dilatih bagaimana presentasi, mengartikulasikan ide, berkolaborasi, dan pembentukan karakter.

Untuk program GLE, selain memberikan dukungan fasilitas, juga mengikutsertakan karyawan GE untuk menjadi mentor dalam diskusi grup yang diadakan. Hal ini untuk berbagi pengalaman kepada mereka, kata Rudi.


Rudi yakin, jika kepercayaan diri dan karakter itu terbentuk dengan baik, SDM Indonesia tidak kalah. Bahkan menurutnya saat ini jangan hanya berpikir membendung SDM asing masuk Indonesia, tapi bagaimana SDM Indonesia bisa menjadi pemimpin di negara lain.

Saya lihat setelah empat hari mengikuti GLE, para mahasiswa mengalami perkembangan yang cukup baik, tambah Rudi.

Optimisme akan besarnya besarnya potensi anak muda Indonesia juga disampaikan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Elaine Tan. Menurutnya, anak muda Indonesia itu rata-rata cerdas, khususnya mereka yang ikut program GLE.

Saya melihat mereka antusias, khususnya dalam pengembangan diri. Hal ini bisa memberikan kontribusi pada negara. Saya pikir Indonesia memiliki banyak pemimpin muda yang potensial. Ini tentunya sangat bagus, kata Elaine.


Selain itu peluang untuk anak muda Indonesia sangat terbuka. Apalagi Indonesia menjadi anggota ASEAN di mana kawasan ini sangat membuka peluang bagi anak-anak muda untuk maju. Setelah mereka lulus dari perguruan tinggi, prospek mereka sangat terbuka. Karena itu mereka terus berupaya mengembangkan diri dengan mengikuti program semacam ini dalam pengembangan kepemimpinan, intelligence, dan membangun jaringan.

Saya rasa ini menjadi awal yang bagus bagi mereka yang muda-muda untuk berkontribusi dan ini sangat positif, tukasnya.

Jadi kunci sukses yang perlu diingat anak muda, harus bekerja keras, saling berbagi, mengembangkan diri agar bisa berkontribusi dan memiliki masa depan yang positif.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags