Brilio.net - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan status Corona atau COVID-19 sebagai pandemi global. Sebab penyebarannya sudah sangat luas dan cepat dalam waktu singkat.
Virus ini diketahui muncul pertama kali di Wuhan, China. Dengan cepat Corona menyebar ke luar dataran China, 'menyerang' lebih dari 50 negara.
Indonesia, menjadi salah satu negara yang terkena dampak Corona. Dikonfirmasi sejak awal Maret lalu, per Kamis (26/3) ada 893 pasien positif Corona yang telah dikonfirmasi. Melihat persebaran Corona, pemerintah Indonesia memberikan beberapa upaya penanganan. Kondisi ini tentu saja membuat masyarakat Indonesia panik. Hingga Jumat (27/3), diketahui kasus positif Corona di Indonesia mencapai 1.046 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, menyebutkan ada 153 kasus baru yang didapatkan dalam 24 jam terakhir. Ini menggambarkan masih ada penularan dan masih ada sumber penyakit dan kontak yang terjadi. Sehingga total kasus positif Corona di Indonesia menjadi 1.046 kasus.
Namun kabar baiknya, dalam 24 jam terakhir, ada 11 pasien sembuh dan diperbolehkan pulang. Sehingga total pasien sembuh menjadi 46. Selain itu, ada 9 kematian baru dalam 24 jam terakhir. Sehingga total pasien meninggal menjadi 87 orang.
Adapun upaya pemerintah untuk memutus mata rantai Corona di Indonesia adalah imbauan kerja dari rumah, belajar di rumah, dan selalu jaga jarak fisik dengan orang lain (physical distancing). Kendati demikian, terlepas dari imbauan pemerintah, setiap individu memiliki tanggung jawabnya masing-masing untuk selalu senantiasa menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain.
Berikut beberapa cara mengatasi penyebaran virus Corona, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (27/3).
1. Jaga jarak fisik dengan orang lain.
BACA JUGA :
Update Corona di Indonesia: 1046 positif, 87 meninggal, 42 sembuh
foto: pixabay.com
Sifat virus Corona dapat menular antarmanusia. Penularan bisa terjadi melalui percikan, yang dihasilkan dari batuk, bersin, saat berbicara, atau terkena percikan yang menempel di benda sekitar.
Itulah pentingnya menjaga jarak fisik dengan sesama, untuk meminimalisasi risiko terkena percikan (droplet), atau menyentuh benda yang sebelumnya terkena droplet. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus Corona dapat tetap hidup di permukaan benda mati selama berjam-jam, bahkan berhari-hari.
2. Sering mencuci tangan.
BACA JUGA :
Kabar baik, 2 WNI positif Corona di Singapura dinyatakan sembuh
foto: pixabay.com
Sekitar 98% penyebaran penyakit berasal dari tangan. Setiap harinya tanganmu menyentuh beragam benda penuh dengan kuman dan bakteri.
Tangan pun akhirnya menjadi perantara bakteri, virus, dan kuman masuk ke dalam tubuh. Maka dari itu untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri. Kunci utamanya adalah mencuci tangan sesering mungkin.
3. Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain.
foto: pixabay.com
Corona memang hanya bisa bertahan pada benda mati beberapa hari. Namun sekecil apapun itu, kamu harus tetap waspada. Penting buat kamu jangan berbagi barang dengan orang lain. Terutama benda sehari-hari, seperti peralatan makan, sedotan, handphone, dan sisir. Benda pribadi itu bisa berisiko sebagai perantara partikel Corona.
4. Hindari menyentuh wajah.
foto: pixabay.com
Corona COVID-19 akan menjangkit pertama kali bagian pernapasan, paru-paru. Partikel virus akan mudah masuk melalui 'segitiga' wajah. Virus masuk melalui tangan yang sudah terkontaminasi virus akibat benda yang terinfeksi di sekitar. Sebab itu, hindari keseringan menyentuh bagian wajah sebelum cuci tangan.
5. Etika ketika bersin dan batuk.
foto: pixabay.com
Terapkan etika batuk dan bersin. Cara ini efektif untuk menghindari orang di sekitarmu tertular penyakit. Selain itu, mencegah benda-benda di sekitar terinfeksi cairan dari batuk atau bersin yang bisa saja mengandung virus. Sayangi dirimu dan orang lain.