Brilio.net - Penyebaran virus Corona kian meluas. Setelah melumpuhkan banyak kota di negara-negara besar seperti Italia, Korea Selatan, China, New York, London, kini Indonesia juga terkena dampaknya. Hingga saat ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 227, dengan korban meninggal sebanyak 19 orang dan 11 orang lainnya berhasil sembuh.
Penambahan 55 kasus baru ini ditemukan di daerah Provinsi Banten, DIY, dan Jawa Barat. Penambahan kasus baru ini tentunya harus dijadikan sebagai pengingat kamu untuk tetap berhati-hati, melakukan social distancing, dan membatasi aktivitas dengan tinggal di rumah.
BACA JUGA :
Demi awasi El Rumi, Maia Estianty rela pisah rumah dengan suami
Saat ini beberapa masyarakat Indonesia sudah mulai mengisolasi diri dengan tinggal di rumah selama beberapa hari sampai kondisi mulai membaik. Beberapa tokoh dan seleb pun juga sudah melakukan langkah preventif tersebut. Tujuannya sudah jelas, untuk memutus rantai penularan virus Corona.
Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan China ini memang cukup membuat sebagian orang kalang kabut. Banyak orang yang kemudian panik dan melakukan segala macam pencegahan yang mereka bisa. Persediaan masker dan hand sanitizer pun habis dalam sekejap.
Namun benarkah menggunakan masker dan hand sanitizer ternyata tidak menjamin kamu tidak tertular? Langkah apa yang harus dilakukan agar virus tersebut tidak menjangkit tubuh? Berikut ini penjelasan dari Michael T. Osterholm, PhD, MPH seorang pakar penyakit menular Amerika, yang brilio.net rangkum dari interview di YouTube channel Joe Rogan, Kamis (19/3).
BACA JUGA :
5 Fakta tentang hand sanitizer, tak melindungi dari semua jenis kuman
1. Virus Corona itu seperti virus Influenza, virus yang sangat mudah ditularkan melalui udara. Kamu bahkan bisa tertular sebelum mengalami gejala apapun.
foto: pixabay.com
2. Menurut perkiraan secara konservatif dari Michael lakukan, dia memprediksikan bahwa wabah ini bisa 10 sampai 15 kali lebih buruk dari flu biasanya. Dia juga memprediksi selama 3 sampai 7 bulan mendatang jumlah kasus Corona mencapai 96 juta kasus, 48 juta pasien dalam pengawasan, dan 480 ribu meninggal.
foto: pixabay.com
3. Faktor risiko utama seseorang bisa meninggal akibat virus ini dikarenakan segi usia dan memiliki masalah kesehatan. Misalnya obesitas, merokok, dan lain-lain. Meskipun begitu bukan berarti orang yang lebih muda tidak dapat terjangkit oleh virus ini.
foto: pixabay.com
4. Banyak orang yang menganggap bahwa virus ini akan berlalu seperti layaknya badai. Namun Michael memberikan penjelasan bahwa virus ini layaknya musim dingin, yang akan berlangsung selama 3 sampai 6 bulan lebih. Oleh karena itu orang-orang tetap harus mempersiapkan diri.
foto: pixabay.com
5. Michael dalam wawancaranya mengatakan, "mekanisme utama penularan melalui jalur pernapasan". Seseorang yang belum memperlihatkan gejala saja, sudah bisa terinfeksi. Ini menurut studi teranyar dari Jerman yang disebutkan oleh Michael dalam wawancara.
foto: pixabay.com
6. Menggunakan hand sanitizer adalah cara yang bagus untuk menghentikan penyakit menular, tetapi tidak memiliki dampak yang besar. Meskipun begitu Michael tetap menyarankan untuk tetap cuci tangan. Setidaknya mereka telah melakukan hal kecil yang bisa mereka lakukan.
foto: pixabay.com
7. Menggunakan masker tidak menjamin kamu terbebas dari virus Corona 100 persen. Pasalnya virus Corona bisa berada di udara, sedangkan masker wajah memiliki sela-sela udara di sisinya sehingga masih dapat masuk ke dalam tubuh.
foto: pixabay.com
8. Berendam air panas dengan suhu 180 derajat Celcius dalam 20 menit tidak bisa membunuh virus-virus. Itu memang baik untuk badan karena akan membuat kamu rileks, tapi tidak akan membunuh virus-virus tersebut. Faktanya paru-paru manusia tidak bisa menahan panas sampai 110 hingga 20 derajat Celcius.
foto: pixabay.com
9. Virus Corona bukanlah senjata biologi seperti isu yang beredar selama ini. "Belum ada bukti apapun bahwa ini adalah bioweapon atau sesuatu kebocoran dari lab di Wuhan", ujar Michael.
foto: pixabay.com
10. Hal yang bisa dilakukan untuk terhindar dari virus ini menurut Michael, pertama membatasi pertemuan di ruang publik, membatasi kontak langsung dengan orang-orang, menjaga imunitas tubuh, bila kamu dalam masa pengobatan ikuti anjuran dokter dengan teratur, istirahat yang cukup, dan makan makanan yang bergizi dan berimbang. Hindari juga stres.
foto: pixabay.com