1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
6 Juni 2024 08:45

10 Makanan yang berpotensi memicu kanker serviks pada wanita, dari gorengan hingga bakaran

Beberapa makanan pemicu kanker serviks kebanyakan merupakan makanan yang lumrah dikonsumsi sehari-hari. Brilio.net
foto: freepik.com

Brilio.net - Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia. Selain faktor genetik dan infeksi Human Papillomavirus (HPV), pola makan juga memainkan peran penting dalam risiko pengembangan penyakit ini.

Beberapa jenis makanan yang mungkin sering dikonsumsi sehari-hari ternyata dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Mulai dari gorengan yang renyah hingga makanan yang dibakar, memiliki risiko tinggi dalam pertumbuhan sel kanker.

BACA JUGA :
Perokok pasif berisiko kanker paru-paru, kenali bahaya asap rokok, dampak, dan cara mencegahnya


Beberapa makanan pemicu kanker serviks kebanyakan merupakan makanan yang lumrah dikonsumsi sehari-hari. Kurangnya informasi mengenai makanan pemicu kanker serviks membuat masyarakat abai akan hal ini. Jika terus mengonsumsi makanan pemicu kanker, bukan tidak mungkin akan menimbulkan berbagai risiko penyakit lain yang berkaitan dengan kanker. Oleh sebab itu, mengetahui informasi makanan yang berpotensi memicu kanker serviks pada wanita bisa bantu mencegah penyakit tersebut.

Berikut 10 makanan yang berpotensi memicu kanker serviks pada wanita, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (5/6).

Makanan yang berpotensi memicu kanker serviks pada wanita.

Walaupun kanker serviks disebabkan oleh pemicu utama seperti infeksi virus HPV dan hubungan seksual menular. Namun perlu diketahui, sel kanker dapat dipicu oleh konsumsi makanan yang tidak sehat. Berikut makanan-makanan yang berpotensi memicu kanker serviks pada wanita.

BACA JUGA :
Apa itu kanker Sarkoma? Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya

1. Gorengan.

foto: freepik.com

Makanan yang diolah secara digoreng atau bisa disebut gorengan merupakan salah satu makanan yang berpotensi memicu kanker, khususnya kanker serviks pada wanita. Proses penggorengan pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, terutama jika minyak yang digunakan telah teroksidasi atau digunakan berulang kali. Senyawa karsinogenik yang terdapat pada gorengan dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh, serta meningkatkan risiko tumbuhnya sel kanker.

Selain itu, makanan yang melalui proses penggorengan secara terus menerus seringkali memiliki kandungan lemak trans jenuh tinggi. Kandungan lemak ini dipercaya meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker serviks.

Selanjutnya, gorengan dan makanan sejenisnya mengandung karbohidrat kompleks yang tinggi. Hal ini disebabkan karena bahan pembuatan gorengan berasal dari tepung terigu. Saat karbohidrat kompleks tidak berhasil dicerna secara sepenuhnya, hal ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan yang berujung pada obesitas. Obesitas merupakan salah satu faktor terbesar dari berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks.

2. Makanan yang dibakar atau diasap.

foto: freepik.com

Proses pembakaran dan pengasapan pada makanan ternyata memiliki risiko penyakit kanker, termasuk kanker serviks. Beberapa contoh makanan bakaran yang bersifat karsinogen seperti sate, iga bakar, sosis bakar, dan semacamnya. Makanan yang dibakar atau diasap pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik. Senyawa karsinogenik akan semakin besar jika daging tersebut terkena asap atau bara yang berasal dari pembakaran tidak sempurna hingga menyebabkan kegosongan. Senyawa-senyawa ini dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan kanker.

Selanjutnya, senyawa karsinogenik berasal dari bahan bakar pembakaran, yakni arang. Arang mengandung zat karbon yang termasuk dalam senyawa karsinogenik. Zat inilah yang memicu kemunculan kanker dan mutasi sel DNA pada tubuh. Oleh sebab itu, sebaiknya menghindari makanan bakaran dalam kondisi gosong. Semakin gosong suatu makanan, maka risiko mengandung zat karsinogen penyebab kanker akan semakin tinggi.

3. Makanan tinggi gula.

foto: freepik.com

Mengonsumsi makanan tinggi gula, baik yang alami maupun buatan memiliki risiko tinggi terhadap kanker serviks yang disebabkan diabetes type 2 dan obesitas. Kadar gula yang tinggi pada makanan merupakan pemicu utama dari dua masalah kesehatan, yaitu obesitas dan resistensi insulin. Apabila resistensi insulin telah menyerang sel-sel tubuh, maka fungsinya akan menjadi kurang responsif. Hal ini berpengaruh pada peradangan kronis serta gangguan produksi hormonal yang memperburuk gejala kanker.

Selain itu, pertumbuhan sel kanker juga dapat dipicu pola makan yang tidak sehat, seperti makanan mengandung gula tinggi. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan pertumbuhan sel-sel tubuh tidak terkendali. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat gula yang tinggi dalam darah dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker.

4. Alkohol.

foto: freepik.com

Minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks. Adapun kondisi ini dipengaruhi oleh dampak alkohol yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan lemahnya sistem kekebalan tubuh, maka sistem imun akan kehilangan kemampuan melawan infeksi virus penyebab kanker serviks, yakni Human Papillomavirus (HPV). Hal ini meningkatkan risiko perkembangan kanker serviks.

Selanjutnya, konsumsi alkohol secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan DNA. Saat DNA mengalami kerusakan, maka akan terjadi mutasi genetik hingga merusak susunan jaringan sel DNA. Faktor inilah yang menyebabkan kanker dapat semakin ganas menyerang tubuh manusia.

Selain itu, asupan alkohol yang diterima tubuh secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan hormon, terutama estrogen. Jika hormon estrogen terganggu, hal ini dapat menyebabkan kemunculan daging dalam rahim (miom). Kondisi ini dapat terus memburuk hingga menyebabkan kanker serviks.

5. Daging olahan.

foto: freepik.com

Daging olahan seperti sosis, ham, dan bacon telah terbukti menjadi sumber risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker serviks. Daging olahan biasanya mengandung beberapa zat pengawet buatan, seperti nitrat. Senyawa ini dapat berubah menjadi zat karsinogenik dalam tubuh. Lebih buruknya, zat ini juga bisa berkembang dalam merusak susunan sel DNA yang berpengaruh pada pertumbuhan sel kanker.

Selanjutnya, proses pengolahan daging olahan seperti pengasapan, penggaraman, dan pengawetan dapat menghasilkan senyawa karsinogenik lainnya. Senyawa-senyawa inilah yang merupakan pemicu kerusakan DNA dan meningkatkan risiko kanker. Selain itu, proses pemasakan daging olahan dengan cara dibakar atau diasapi dengan arang dapat menumbuhkan senyawa karsinogenik. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, dapat menjadi salah satu faktor pemicu kanker.

6. Junk food.

foto: freepik.com

Makanan junk food atau fast food memiliki kandungan yang berbahaya seperti lemak jenuh tinggi, kandungan gula dan garam yang tinggi, serta bumbu atau bahan tambahan kimia. Kandungan berbahaya pada junk food memiliki peningkatan risiko berbagai penyakit kanker, khususnya kanker serviks. Kandungan lemak jenuh dan trans yang tinggi bisa memicu tubuh kelebihan berat badan (obesitas). Obesitas dapat menyebabkan peradangan kronis dan perubahan hormonal yang dapat memicu perkembangan kanker.

Selain itu, kandungan garam, gula, dan pengawet yang tinggi bisa menyebabkan risiko besar pemicu kanker. Apabila sejumlah kandungan di atas tercerna oleh tubuh dalam batas yang tidak wajar, tubuh akan mengalami gangguan metabolisme. Saat metabolisme terganggu, maka seluruh organ tubuh akan turut mengalami kelemahan fungsi yang berujung pada risiko kanker.

7. Makanan berpengawet.

foto: freepik.com

Konsumsi makanan berpengawet dalam jumlah yang besar merupakan salah satu pemicu risiko kanker. Nitrat dan nitrit yang sering digunakan sebagai pengawet tambahan pada daging olahan dapat berubah menjadi nitrosamin dalam tubuh. Nitrosamin adalah senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan risiko kanker.

Selain itu, makanan berpengawet biasanya merupakan makanan rendah kandungan nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral. Ditambah, pola makan tidak sehat dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan ini merupakan faktor risiko untuk berbagai jenis kanker. Hal ini dipicu oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh serta mengurangi ketidakmampuan untuk melawan infeksi HPV yang menjadi penyebab utama kanker serviks.

8. Makanan instan.

foto: freepik.com

Konsumsi makanan instan secara terus menerus merupakan langkah awal menuju risiko kanker. Makanan yang diolah secara cepat (instan) seperti mi instan, makanan kalengan, dan makanan siap saji, biasanya mengandung bahan kimia, garam, lemak jenuh, dan gula dalam jumlah yang sangat tinggi. Bahan-bahan kimia tambahan memiliki kandungan senyawa karsinogenik yang dapat merusak sel DNA. Hal inilah yang berpengaruh pada pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, kandungan garam yang tinggi dalam makanan instan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta merusak lapisan saluran pencernaan yang memicu peradangan kronis. Peradangan itulah yang berperan besar dalam pertumbuhan sel kanker.

9. Daging berlemak tinggi.

foto: freepik.com

Daging yang memiliki kandungan lemak yang tinggi merupakan salah satu makanan pemicu kanker, khususnya kanker serviks. Daging berlemak tinggi biasanya mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Konsumsi lemak jenuh secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas sebagai pemicu utama berbagai jenis kanker. Obesitas dapat menyebabkan peradangan kronis dan perubahan hormonal yang dapat memicu perkembangan kanker.

Selain itu, konsumsi daging berlemak tinggi dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Perubahan hormon kewanitaan seperti estrogen dapat berkontribusi pada perkembangan kanker dan berpengaruh pada risiko kanker serviks.

10. Susu berlemak tinggi

foto: freepik.com

Walaupun susu merupakan sumber nutrisi yang menyehatkan, namun susu berlemak tinggi seringkali mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh adalah sumber pemicu obesitas yang berpengaruh pada perkembangan sel kanker. Konsumsi lemak jenuh yang tinggi dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan ini dapat merusak sel-sel tubuh serta memicu proses kanker. Peradangan kronis juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh yang penting untuk melawan infeksi HPV yang merupakan penyebab utama kanker serviks.

(Magang/Zidan Fajri)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags