Brilio.net - Beberapa waktu yang lalu, informasi seputar kesehatan reproduksi wanita sedang ramai dibicarakan, salah satunya dibahas oleh Dr. Kevin Mak. Dalam unggahan media sosial pribadinya, ia menjelaskan kemunculan miom di rahim ternyata dipengaruhi konsumsi makanan-makanan yang mengandung estrogen yang tinggi.
Sebelum membahas lebih dalam, apakah kamu tahu apa itu miom? Melansir dari laman Azura Vascular Care, myoma atau miom adalah tumor jinak yang umumnya ditemukan di dinding rahim wanita. Miom terdiri dari jaringan otot rahim yang tumbuh secara berlebihan. Meskipun miom jinak dan tidak bersifat kanker, mereka dapat menyebabkan gejala yang mengganggu dan mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Beberapa gejala yang disebabkan miom seperti, gangguan siklus mestruasi, pendarahan berat, nyeri akut, anemia, hingga kesulitan buang air kecil.
Penyebab miom sendiri belum diketahu dengan pasti. Namun, penyakit ini diduga terkait dengan peningkatan hormon estrogen dan progesteron, serta adanya riwayat yang dibawa dari keluarga. Selain itu menurut dokter Kevin Mak, beberapa makanan di bawah ini juga dapat memicu munculnya miom di dalam rahim.
Berikut 10 makanan yang berpotensi memicu munculnya miom pada rahim, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (7/6).
1. Gorengan.
Makanan yang berpotensi memicu munculnya miom pada rahim paling utama, yakni gorengan atau makanan yang melalui proses penggorengan dengan minyak yang panas. Hal ini disebabkan karena gorengan memiliki kandungan estrogen yang tinggi, serta mengandung lemak jenuh dan trans.
Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan, dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Faktor inilah yang mempengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh. Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak berlebihan, dapat meningkatkan produksi estrogen dalam tubuh. Estrogen adalah salah satu pemicu tumbuhnya miom pada rahim.
2. Buah kalengan.
Buah kalengan merupakan salah satu makanan yang berpotensi memicu tumbuhnya miom pada rahim. Hal ini disebabkan karena, proses pengalengan makanan seringkali menambahkan senyawa BPA dan bahan kimia lainnya. BPA adalah senyawa kimia yang bisa mengganggu endokrin, karena dapat mengacaukan hormon estrogen dalam tubuh. Paparan BPA dari makanan kaleng secara berlebihan, bisa menyebabkan peningkatan kadar estrogen, sehingga memicu perkembangan miom pada rahim.
Selain senyawa BPA, dalam proses pembuatan buah kalengan, juga biasanya menambahkan bahan-bahan pengawet tambahan, agar makanan tahan lama. Beberapa pengawet yang digunakan dalam makanan kaleng mengandung senyawa kimia, yang merusak hormon endokrin. Hal inilah yang menyebabkan gangguan produksi hormon dalam tubuh wanita, hingga berisiko dalam perkembangan miom.
3. Daging olahan.
Mengonsumsi daging olahan, seperti sosis, ham, bacon, ataupun kornet, merupakan salah satu makanan pemicu tumbuhnya miom pada rahim. Faktor ini disebabkan karena daging olahan mengandung bahan pengawet buatan, serta lemak jenuh dan kolesterol jahat. Beberapa bahan pengawet seperti natrium nitrat, yang seringkali dijumpai dalam daging olahan merupakan zat karsinogenik. Salah satu sifat karsinogenik yaitu bisa mengganggu produksi hormon dalam tubuh. Saat keseimbangan hormon terganggu, kondisi ini memicu pertumbuhan miom.
4. Kacang kedelai olahan.
Makanan yang berbahan dasar kacang kedelai atau produk dari kacang kedelai olahan, seperti tahu, tempe, ataupun susu, turut berdampak pada kadar hormon dalam tubuh. Kacang kedelai olahan mengandung fitoestrogen yang dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen dalam tubuh, meskipun dengan kekuatan yang lebih lemah dibandingkan estrogen alami.
Bagi sebagian wanita, terutama mereka yang memiliki sensitivitas hormon atau riwayat miom, konsumsi kedelai dalam jumlah besar mungkin dapat mempengaruhi perkembangan miom karena aktivitas estrogeniknya.
5. Minuman tinggi gula.
Makanan dan minuman tinggi gula adalah salah satu pemicu pertumbuhan miom paling besar. Minuman tinggi gula dapat memicu peningkatan kadar estrogen dalam tubuh melalui peningkatan berat badan dan obesitas, resistensi insulin, serta peradangan kronis. Kadar estrogen yang meningkat ini memicu pertumbuhan miom pada rahim.
Apabila minuman tinggi gula dikonsumsi secara berlebihan, hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Keseimbangan yang terganggu ini, dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Lalu, bahaya kadar gula tinggi juga berisiko pada peradangan kronis. Peradangan kronis merupakan salah satu faktor pemicu gangguan hormon estrogen, yang berperan dalam pertumbuhan miom.
6. Fast food.
Konsumsi fast food terus menerus, juga dapat berpotensi pada kemunculan miom pada rahim. Hal ini berkaitan dengan peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Tidak lupa juga, bahwa kandungan terbesar dalam fast food yaitu lemak jenuh dan trans.
Lemak jenuh adalah pemicu utama dari peningkatan kolesterol dan obesitas. Saat tubuh kelebihan lemak, kondisi ini akan menyebabkan perubahan hormon androgen menjadi estrogen. Hal inilah yang berperan dalam peningkatan estrogen yang memicu perkembangan miom.
Selain itu, biasanya makanan cepat saji juga mengandung bahan pengawet buatan, serta bahan-bahan kimia yang mengganggu siklus hormonal. Saat produksi berbagai hormon berantakan, menyebabkan hormon estrogen tak terkendali. Kadar estrogen yang meningkat ini dapat mendorong pertumbuhan miom pada rahim.
7. Sirup.
Sirup botolan yang banyak dijumpai sebagai perasa minuman tambahan, dapat berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Salah satu dampak negatif dari sirup dengan kadar gula yang tinggi, yakni peningkatan berat badan dan obesitas, resistensi insulin dan sindrom metabolik, serta peradangan kronis.
Selain mengandung kadar gula tinggi yang berisiko pada penyakit, sirup juga merupakan minuman rendah nutrisi. Konsumsi sirup secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan, sebagai faktor pemicu miom.
8. Minuman bersoda.
Kandungan gula dalam minuman bersoda dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan kronis sering dikaitkan dengan gangguan hormonal, termasuk ketidakseimbangan estrogen. Kondisi ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan miom. Dikarenakan hormon dan sitokin inflamasi berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan sel miom.
Selain itu, minuman bersoda seringkali mengandung pengawet dan pemanis buatan, yang bisa bertindak sebagai pengganggu endokrin. Pengganggu endokrin dapat mengacaukan keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk estrogen.
9. Daging merah berlemak tinggi.
Daging merah berlemak tinggi turut berkontribusi pada peningkatan risiko munculnya miom pada rahim. Kandungan lemak tinggi pada daging, mampu menyimpan berbagai hormon, termasuk hormon estrogen. Konsumsi daging merah berlemak tinggi juga dapat meningkatkan asupan hormon-hormon ini, yang berpotensi mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh manusia.
Saat asupan daging berlemak secara berlebihan, dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, yang berpotensi mempengaruhi perkembangan miom. Selain itu, proses pemasakan daging berlemak tinggi dengan cara dibakar atau dipanggang, seperti steak, dapat menambahkan senyawa karsinogenik. Senyawa karsinogen berperan dalam menganggu siklus hormonal dalam tubuh wanita. Hal ini menyebabkan kondisi yang mendukung bagi perkembangan miom.
10. Jeroan.
Jeroan seperti hati, usus, dan babat dapat berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini dipengaruhi oleh kandungan hormon dalam jeroan yang berperan dalam mengganggu siklus hormonal. Kondisi ini meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh yang mendorong pertumbuhan miom pada rahim.
Itulah 10 makanan yang berpotensi memicu munculnya miom pada rahim. Dengan informasi diatas, harapannya kamu dapat meminimalisir mengonsumsi makanan-makanan pemicu miom. Hal ini bertujuan agar siklus hormonal dalam tubuh tetap terkendali, serta mencegah faktor-faktor yang berpotensi memicu pertumbuhan miom pada rahim. Semoga informasi ini membantu!
(Magang/Zidan Fajri)