Brilio.net - Menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dari mulai dengan mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah, dan berolahraga. Olahraga pun banyak jenisnya, dari mulai olahraga menggunakan bantuan alat, hingga hanya mengandalkan gerakan fisik saja.
Salah satu olahraga ringan yang bisa dilakukan setiap orang adalah jalan kaki. Aktivitas ini termasuk jenis olahraga kardio. Sayangnya, banyak masyarakat sekarang menyepelekan olahraga ringan yang satu ini. Padahal jika dilakukan setiap hari, akan memberi manfaat bagi kesehatan tubuh.
BACA JUGA :
Ketika ramai-ramai jatuh cinta pada sepeda kala pandemi melanda
Saat ini banyak masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil untuk bepergian. Dampak buruk dari kebergantungan pada kendaraan, akan menghasilkan pola hidup yang kurang sehat karena seseorang akan menjadi malas bergerak atau saat ini sering disebut mager.
Kurangnya gerak tubuh, mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes hingga penyakit jantung dan stroke lantaran cenderung bermalas-malasan.
Jalan kaki menjadi olahraga yang sangat mudah dilakukan, namun memiliki banyak manfaat. Kamu bisa gunakan waktu senggangmu untuk jalan kaki bersama hewan peliharaan mengelilingi komplek rumah ataupun mengajak orang tercinta supaya rutinitas jalan kaki akan terasa menyenangkan.
BACA JUGA :
8 Fakta Asep Azis, fisioterapis terbaik Indonesia yang kini berbisnis
Berikut 10 manfaat jalan kaki untuk kesehatan, lengkap dengan tipsnya sebagaimana brilio.net lansir dari healthline.com pada Selasa (22/12).
1. Membakar kalori.
foto: freepik.com
Jalan kaki bisa membantu membakar kalori. Terbakarnya kalori dapat membantumu mempertahankan atau menurunkan berat badan. Namun, pembakaran kalori yang sebenarnya akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk kecepatan berjalan, jarak yang ditempuh, dan medan jalan yang dilewati. Kamu akan membakar lebih banyak kalori saat berjalan menanjak daripada berjalan di permukaan jalan yang datar.
2. Memperkuat jantung.
foto: freepik.com
Jalan kaki setidaknya 30 menit sehari, lima hari seminggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner sekitar 19 persen. Risiko penyakit jantung akan berkurang lebih banyak lagi ketika kamu meningkatkan durasi atau jarak tempuh saat melakukan olahraga jalan kaki menjadi setiap hari.
3. Membantu menurunkan gula darah.
foto: freepik.com
Berjalan-jalan sebentar setelah makan dapat membantu menurunkan gula darah. Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa berjalan kaki selama 15 menit tiga kali sehari (setelah sarapan, makan siang, dan makan malam) meningkatkan kadar gula darah lebih banyak daripada berjalan kaki selama 45 menit pada titik lain di siang hari. Namun, butuh lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Pertimbangkan untuk menjadikan jalan kaki setelah makan sebagai bagian rutin dari rutinitasmu. Ini juga dapat membantumu menyesuaikan diri dengan olahraga sepanjang hari.
4. Meredakan nyeri sendi.
foto: freepik.com
Berjalan dapat membantu melindungi persendian, termasuk lutut dan pinggul. Hal ini karena aktivitas jalan kaki dapat membantu melumasi dan memperkuat otot yang menopang persendian. Jalan kaki juga dapat memberikan manfaat bagi penderita arthritis, seperti mengurangi rasa sakit. Dan berjalan 5 hingga 6 mil seminggu juga dapat membantu mencegah radang sendi.
5. Meningkatkan kekebalan tubuh.
foto: freepik.com
Jalan kaki dapat meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus mengurangi risiko terkena flu. Satu studi melacak 1.000 orang dewasa selama musim flu. Mereka yang berjalan dengan kecepatan sedang selama 30 hingga 45 menit sehari mengalami 43 persen lebih sedikit hari sakit dan lebih sedikit infeksi saluran pernapasan bagian atas secara keseluruhan. Gejala mereka juga berkurang jika mereka sakit.
Cobalah berjalan-jalan setiap hari untuk merasakan manfaat ini. Jika kamu tinggal di daerah beriklim dingin, kamu bisa mencoba berjalan di atas treadmill atau berkeliling mall dalam ruangan.
6. Bisa meningkatkan energi.
foto: freepik.com
Jalan-jalan saat kamu merasa lelah bisa menjadi pendorong energi yang lebih efektif daripada menikmati secangkir kopi. Berjalan meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh. Itu juga dapat meningkatkan kadar kortisol, epinefrin, dan norepinefrin. Itu adalah hormon yang membantu meningkatkan level energi.
7. Meningkatkan mood.
foto: freepik.com
Selain menjaga kesehatan fisik, jalan kaki juga dapat membantu kesehatan mental tetap terjaga. Jalan kaki dapat membantu mengurangi kecemasan, depresi, dan suasana hati yang negatif. Itu juga dapat meningkatkan harga diri dan mengurangi gejala penarikan sosial.
Untuk merasakan manfaat ini, usahakan untuk jalan cepat selama 30 menit atau latihan intensitas sedang lainnya tiga hari seminggu. Kamu juga dapat memecahnya menjadi tiga, yakni jalan kaki 10 menit.
8. Memperpanjang usia hidup.
foto: freepik.com
Berjalan dengan kecepatan lebih cepat bisa memperpanjang hidup seseorang. Para peneliti menemukan bahwa berjalan dengan kecepatan rata-rata dibandingkan dengan kecepatan lambat menghasilkan 20 persen penurunan risiko kematian secara keseluruhan. Tetapi berjalan dengan langkah cepat (setidaknya 4 mil per jam) mengurangi risikonya hingga 24 persen.
Studi tersebut mengamati hubungan berjalan pada kecepatan yang lebih cepat dengan faktor-faktor seperti penyebab kematian secara keseluruhan, penyakit kardiovaskular, dan kematian akibat kanker.
9. Memperkuat otot kaki.
foto: freepik.com
Jalan kaki bisa memperkuat otot-otot di kaki. Untuk menambah kekuatan, berjalanlah di daerah perbukitan atau di treadmill dengan tanjakan atau temukan rute dengan tangga.
Selain itu, tukar jalan kaki dengan aktivitas cross-training lainnya seperti bersepeda atau jogging. Kamu juga dapat melakukan latihan ketahanan seperti squat, lunge, dan leg curl untuk lebih mengencangkan dan memperkuat otot kaki.
10. Membantu berpikir kreatif.
foto: freepik.com
Berjalan dapat membantu menjernihkan pikiran dan membantu seseorang untuk berpikir kreatif. Sebuah studi yang mencakup empat eksperimen membandingkan orang yang mencoba memikirkan ide-ide baru saat mereka berjalan atau duduk.
Peneliti menemukan peserta melakukan lebih baik saat berjalan, terutama saat berjalan di luar ruangan. Para peneliti menyimpulkan bahwa berjalan membuka aliran ide yang bebas dan merupakan cara sederhana untuk meningkatkan kreativitas dan aktivitas fisik pada saat bersamaan.