1. Home
  2. »
  3. Kesehatan
1 Juli 2021 17:03

15 Penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya

Setiap penyebab kerontokan rambut memerlukan penanganan yang berbeda-beda. Rizka Mifta
foto: pexels.com

Rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang perlu dijaga supaya tetap terlihat sehat, berkilau, dan memesona. Untuk menjaga penampilan rambut pun dapat dilakukan berbagai perlakuan, seperti keramas, creambath, memakai masker rambut, hingga serum rambut.

Meskipun telah dirawat, rambut sering kali mengalami beragam masalah karena penyakit tertentu, genetik, polusi, dan bakteri. Salah satu masalah yang kerap dialami banyak orang adalah rambut rontok. Apabila rambut terus mengalami kerontokan, maka dapat menyebabkan kebotakan yang dapat mengganggu penampilan.

BACA JUGA :
Penyebab rambut rontok setelah melahirkan & cara mengatasi


Penyebab rambut rontok pun beragam dan setiap penyebab kerontokan memiliki penangan yang berbeda-beda. Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/7), inilah penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya.

1. Stres.

foto: pexels.com

BACA JUGA :
10 Penyebab rambut rontok pada anak dan cara mengatasinya

Hayo, mungkin selama ini kamu nggak sadar kalau sebenarnya sedang mengalami stres. Faktornya banyak, bisa dari lingkungan kerja, keadaan di rumah, atau mungkin permasalahan lainnya. Coba deh untuk lebih pintar mengatur stres. Karena hal ini bisa jadi penyebab rambut rontokmu.

2. Genetik.

foto: pexels.com

Faktor genetik atau turunan dari orang tua juga dapat menjadi penyebab rambut rontok yang paling umum terjadi. Wanita yang memiliki penipisan rambut genetik, cenderung mengalami penipisan di garis rambut. Walaupun kondisi ini biasanya timbul sekitar usia 50-60 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan gejala itu muncul pada usia 20-an.

3. Kekurangan vitamin B.

foto: pexels.com

Kurangnya asupan gizi dalam tubuh tentu akan memberikan dampak pada kondisi kita. Kekurangan vitamin B ternyata dapat menjadi penyebab kerontokan pada rambut. Meskipun sebenarnya kasus ini jarang terjadi, namun tidak ada salahnya kamu juga harus berhati-hati dan lebih menjaga asupan makananmu.

4. Kelebihan vitamin A.

foto: pexels.com

Eh, kelebihan vitamin bisa menimbulkan kerontokan rambut? Yaps betul sekali. Vitamin A memang baik untuk kesehatan kita, tapi juga perlu diingat segala sesuatu yang berlebihan tentu nggak baik dong. Sama halnya dengan vitamin A, merujuk pada American Academy of Dermatology, terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin A atau obat-obatan tertentu bisa memicu kerontokan rambut.

5. Anemia.

foto: pexels.com

Anemia merupakan kondisi berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan hemoglobin di dalam darah. Anemia karena kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab terjadinya kerontokan rambut, hal itu juga disebutkan oleh American Academy of Dermatology. Maka agar tidak kekurangan zat besi, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging terutama hati, kacang kedelai, dan sayuran berdaun hijau seperti bayam.

6. Gaya rambut.

foto: pexels.com

Nah yang satu ini mungkin jarang kamu sadari ya, karena terlalu asik beraktivitas. Meskipun sepele, namun kalau kamu menggunakan daya rambut yang berlebihan dapat menyebabkan kerontokan. Selain itu, terlalu sering mengepang rambut dan penggunaan bahan kimia keras pada perawatan rambut dapat memengaruhi kekuatan akar rambut. Untuk meminimalisir hal ini, disarankan menggunakan kondisioner setiap selesai keramas.

7. Setelah melahirkan.

foto: pexels.com

Yaps, ibu yang setelah selesai melahirkan sering mengeluhkan kondisi rambutnya yang rontok. Dikutip dari Medical News Today, kerontokan pada wanita yang baru melahirkan terjadi karena setelah melahirkan, kadar estrogen akan menurun sehingga rambut akan masuk ke dalam fase istirahat (telogen). Saat fase ini terjadi, wajar apabila rambut yang mengalami kerontokan setiap harinya akan semakin meningkat. Jadi jangan panik ya..

Untuk mengatasi rambut rontok pada wanita yang baru melahirkan adalah menggunakan sampo dan kondisioner yang membuat rambut lebih bervolume, serta memiliki komposisi bahan yang ringan di rambut dan tidak menyebabkan rontok. Meskipun dianjurkan menggunakan kondisioner, wanita yang setelah melahirkan tidak dianjurkan memakai kondisioner secara berlebihan karena dapat menambah beban pada rambut. Sebaiknya, gunakan kondisioner dengan mengoleskannya pada ujung rambut.

8. Kekurangan protein.

foto: pexels.com

Kalau kamu sedang menjalani diet rendah protein, hal itu bisa jadi penyebab rambut rontokmu. Protein adalah zat pembangun utama tubuh, termasuk sel rambut. Asupan protein yang terlalu rendah dapat melemahkan struktur rambut dan memperlambat pertumbuhan rambut. Untuk menambah kadar protein dalam tubuhmu, kamu bisa mengonsumsi telur, kacang almond, dada ayam, gandum, yoghurt, dan susu.

9. Kulit kepala yang tidak sehat.

foto: pexels.com

Hati-hati, karena kondisi kulit kepala yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan lho. Sehingga hal ini akan menyebabkan rambut kesulitan untuk tumbuh dengan baik. Kondisi kulit yang bisa menjadi penyebab rambut rontok termasuk dermatitis seboroik, psoriasis, dan infeksi jamur (ketombe).

10. Penyakit autoimun.

foto: pexels.com

Alopecia areata adalah gangguan autoimun tubuh di mana sistem kekebalan tubuh menganggap rambut sebagai partikel asing berbahaya dan balik menyerang folikel rambut. Kondisi ini timbul dalam tiga bentuk. Biasanya alopecia areata terlihat dengan adanya area kebotakan kecil pada kulit kepala, kerontokan rambut pada alis, atau bulu kaki. Untuk mengetahui lebih lanjutnya, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter.

11. Usia.

foto: pexels.com

Dikutip dari American Academy of Dermatology Association (AADA), kerontokan juga kerap dialami oleh orang-orang yang telah lanjut usia (lansia). Pada lansia, kerontokan terjadi karena pertumbuhan rambut yang semakin melambat, serta folikel rambut berhenti untuk menumbuhkan rambut, sehingga lama-kelamaan rambut akan terlihat semakin menipis.

12. Pengobatan kanker.

foto: pexels.com

Melansir American Academy of Dermatology Association (AADA), kerontokan juga kerap dialami oleh orang-orang yang tengah menjalani pengobatan kanker seperti kemoterapi. Biasanya, penderita kanker dapat mengalami kerontokan di sebagian atau seluruh kepala. Rambut pada penderita kanker dapat kembali tumbuh setelah beberapa bulan menyelesaikan rangkaian pengobatan kanker. Untuk meminimalisir terjadinya kerontokan, para ahli menyarankan bagi para penderita kanker yang tengah menjalani pengobatan dengan menggunakan cooling cap sebelum, selama, hingga sesudah sesi kemoterapi.

13. Psoriasis kulit kepala.

foto: pexels.com

Psoriasis kulit kepala merupakan sel-sel kulit yang menumpuk pada bagian kepala. Kondisi psoriasis ini menyebabkan seseorang memiliki bercak bersisik yang kering dan gatal. Tak hanya itu, psoriasis kulit kepala juga sering kali menyebabkan rambut rontok. Untuk mengatasi kerontokan rambut akibat psoriasis adalah mengobati psoriasis dengan berkonsultasi bersama dokter kulit. Setelah psoriasis sembuh, maka kerontokan dapat berkurang dan rambut dapat kembali tumbuh dengan normal.

14. Penyakit menular seksual.

foto: pexels.com

Penyakit menular seksual (PMS) seperti sifilis ternyata dapat menyebabkan kerontokan rambut. Dikutip dari American Academy of Dermatology Association (AADA), PMS yang segera tak ditangani dapat menyebabkan kerontokan pada kulit kepala, alis, janggut, dan bagian tubuh lainnya. Kerontokan ini pun dapat berkurang setelah seseorang menjalankan pengobatan dan sembuh dari PMS.

15. Memakai pil KB.

foto: pexels.com

Dikutip dari American Academy of Dermatology Association (AADA), penggunaan pil KB dapat menyebabkan kerontokan rambut. Biasanya keluhan ini dialami pada orang yang berhenti meminum pil KB setelah beberapa minggu atau bulan. Untuk mengurangi efek rontok rambut akibat pil KB, maka dapat memilih pil KB yang memiliki indeks androgen rendah, misalnya pil KB jenis Desogen, Orto-Cept, dan Orto-Siklus. Sedangkan pil KB yang memiliki indeks androgen tinggi adalah jenis Ovral dan Loestrin. Selain indeks androgen, para ahli juga menyarankan jenis KB non-hormonal bagi orang-orang yang memiliki genetik kerontokan rambut parah.

Secara umum, cara mengatasi rambut rontok dapat melalui beragam cara, tentu saja kamu juga bisa menyesuaikan dengan penyebab dan kondisi tubuhmu. Coba simak yuk cara mengatasi rambut rontok berikut ini.

1. Hindari hal-hal yang dapat membuat stres. Coba untuk selalu berpikir positif dan tenang. Kamu juga bisa mencoba melakukan yoga dan meditasi. Olahraga jenis ini dapat memberikan efek tenang dan membuat pikiran menjadi jernih.

2. Mengonsumsi obat penumbuh rambut bisa jadi salah satu solusinya. Namun pada wanita, dosisnya harus diperkecil. Sebelum menggunakannya, disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter ya. Hal ini dapat membantumu untuk memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi rambut rontok.

3. Untuk kamu yang mengalami anemia bisa mengatasi dengan menambah kandungan zat besi dengan mengonsumsi sayur hijau, daun bawang, kacang mete, buah kering, hingga sereal.

4. Menggunakan sampo dan kondisioner yang ringan agar tidak berat bagi rambut.

5. Menghindari gaya rambut yang ditipiskan.

6. Membatasi penggunaan proses pemanasan yang dapat merusak rambut.

7. Makan makanan bergizi yang mencakup protein, lemak, dan vitamin dan mineral tertentu.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags