Brilio.net - Di era modern seperti saat ini, ada banyak tips kesehatan yang disajikan secara bebas dan bisa dibaca oleh siapapun di internet. Setiap situs atau blog kesehatan biasanya memaparkan tips yang katanya bersumber dari ahli kesehatan. Namun faktanya, sains yang terkait kesehatan dan nutrisi itu ternyata sangat rumit.
Ratusan program riset dari waktu ke waktu telah dijalankan untuk mengkaji tentang kesehatan manusia. Ketika satu riset dipublikasikan dan dipercaya kebenarannya selama bertahun-tahun, kemudian muncul riset terbaru yang bertentangan dan membantah riset sebelumnya. Fenomena tersebut sudah lazim terjadi dalam dunia sains. Dilansir brilio.net dari storypick, Jumat (1/1), berikut 10 tips kesehatan yang kerap kita dengar dan ternyata salah kaprah.
1. Antioksidan sangat bagus untuk kesehatan
BACA JUGA :
Ini 3 penyebab kamu suka terbangun tengah malam & 7 cara mengatasinya
foto: antioxidant-fruits.com
Banyak makanan yang kini dilabeli dengan sebutan 'mengandung antioksidan'. Sebut saja teh hijau, coklat, dan bahkan jus. Orang menganggap bahwa fungsi antioksidan adalah menyingkirkan racun di dalam tubuh. Faktanya, membuang racun bukanlah tugas antioksidan, melainkan hati. Antioksidan hanyalah membantu menghilangkan radikal bebas dan tubuh, itupun kalau jumlahnya tepat dan tidak berlebihan. Bahkan menurut riset terbaru, konsumsi pil antioksidan dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Oleh sebab itu, sebaiknya ganti pil antioksidan dengan sayuran dan buah-buahan alami.
Sumber fakta: The Guardian
2. Menyimpan makanan di dalam kulkas lebih baik
foto: chicken.org.au
Menyimpan makanan di tempat dingin untuk mencegah bakteri berkembang biak memang sangat baik. Namun seringkali makanan yang kita simpan di kulkas berbahaya jika letakkan di tempat dingin. Contohnya roti. Ketika kamu menyimpannya di lemari es dengan suhu 3-8 derajat celsius, pati di dalam roti akan mengkristal dan akan basi 6 kali lebih cepat. Selain roti, makanan lain yang tidak dianjurkan disimpan dalam lemari es yaitu kentang, tomat, buah-buahan, saus, bawang merah, dan bawang putih.
Sumber fakta: Reviewed
3. Dark chocolate makanan yang menyehatkan
BACA JUGA :
Ladies, payudaramu sering nyeri saat menjelang haid? Ini alasannya
foto: flickr.com
Dark chocolate menjadi salah satu makanan yang paling diburu banyak orang. Selain karena nikmat, dark chocolate dianggap sumber makanan yang mengandung antioksidan yang tinggi. Fakta tersebut dibuktikan melalui riset oleh para peneliti yang mengambil sampel dark chocolate yang tidak dijual di pasaran.
Tapi sayangnya, dark chocolate yang beredar di pasaran tidak mengandung flavanol, zat yang berperan membuat coklat hitam bernutrisi tinggi. Hal ini dikarenakan proses produksi komersial merusak senyawa yang bermanfaat pada dark chocolate. Dengan kata lain, coklat yang diembel-embeli nama dark chocolate sebenarnya hanyalah coklat biasa.
Sumber fakta: CBC
4. Sebelum dimasak, daging sebaiknya dicuci dulu
foto: storage.thebarrieexaminer.com
Mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi mungkin ide yang baik, namun cara mencuci daging ternyata berbeda. Daging mentah biasanya mengandung bakteri seperti Salmonella. Ketika kamu mencuci daging, bakteri tersebut akan mudah menyebar dan mengkontaminasi berbagai peralatan dapur. Solusinya, setelah selesai mencuci daging, bersihkan tanganmu dengan sabun serta letakkan daging yang sudah bersih secara terpisah dengan makanan lainnya.
Sumber fakta: USDA
5. Jangan konsumsi gula karena menyebabkan diabetes
foto: draxe.com
Gula sebenarnya bukanlah penyebab diabetes. Kamu dikatakan terkena diabetes jika pangkreasmu berhenti memproduksi insulin yang dibutuhkan untuk memproses gula yang kamu konsumsi.
Namun jika kamu mengonsumsi makanan yang serba manis, kamu cepat atau lambat akan mengalami obesitas. Obesitas inilah yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Penyakit diabetes salah satunya disebabkan berat badan berlebih, bukan karena gula.
Sumber fakta: Diabetes
6. Soda rendah gula lebih baik ketimbang soda biasa
foto: mirror.co.uk
Salah kaprah. Studi mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi soda rendah gula tidak mengalami penurunan berat badan. Logikanya, tubuh akan berusaha menyerap gula dari sumber makanan lain. Itu sebabnya, orang yang kerap mengonsumsi pemanis buatan akan mengalami kenaikan berat badan.
Sumber fakta: Orlando Sentinel
7. Mengonsumsi garam menyebabkan tekanan darah tinggi
foto: thetable.homechef.com
Hampir semua makanan selalu dibumbui dengan garam. Banyak anggapan yang beredar bahwa mengonsumsi garam bisa menyebabkan darah tinggi. Namun faktanya, sampai saat ini para ilmuwan masih mencari tahu apakah garam memang menjadi biang utama darah tinggi atau tidak.
Sumber fakta: The New York Times
8. Alkohol dalam jumlah tertentu baik untuk kesehatan jantung
foto: thebubbleista.com
Faktanya, alkohol sama sekali tidak menyehatkan jantung apalagi dalam jumlah yang tinggi. Anggapan yang menyebut alkohol dapat memperpanjang umur seseorang seratus persen omong kosong. Alkohol sangat tidak baik bagi tubuh. Titik!
Sumber fakta: EPILIFE
9. Makan dalam porsi sedikit membantu menurunkan berat badan
foto: fourwinds10.net
Para ahli gizi percaya makan dalam porsi yang sedikit demi sedikit mampu meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Alhasil, kalori yang dibakar semakin besar. Tapi ternyata, anggapan tersebut masih diperdebatkan di kalangan para ilmuwan. Pasalnya, setiap manusia memiliki sistem metabolisme yang berbeda.
Di samping itu, ada sebagian orang yang meskipun makan dalam porsi sedikit ternyata makanan tersebut mengandung kalori yang tinggi. Solusinya, jika kamu ingin punya berat badan yang ideal, tubuhmu harus bisa membakar kalori lebih banyak ketimbang kalori yang masuk ke dalam tubuhmu.
Sumber fakta: web md
10. Makan di malam hari bikin cepat gemuk
foto: images.hngn.com
Kamu mungkin sering mendengar kalau makan malam sebaiknya sebelum jam 8 agar kamu tidak gemuk. Padahal mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat baik untuk kesehatan. Karbohidrat mampu mempengaruhi sekresi leptin, hormon yang bertugas mengontrol rasa lapar. Selain itu, makan karbohidrat di malam hari dapat mengurangi risiko diabetes dan serangan jantung.
Sumber fakta: Huji