Brilio.net - Kulit menjadi bagian tubuh penting. Kulit punya peran utama untuk menjaga kekebalan tubuh manusia terhadap benda asing dan kuman. Sayangnya berbagai penyakit masih bisa muncul menyerang kulit. Ada banyak penyakit kulit, di antaranya dermatitis, herpes, hives, psoriasis, jerawat, kudis, kurap, impetigo, campak atau rubella, dan bisul.
Berbicara mengenai penyakit kulit, bisul jadi salah satu masalah yang sering terjadi pada manusia. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit. Berbentuk benjolan merah dan dapat membesar. Masalah kulit yang satu ini sering terasa nyeri seiring bertambahnya ukuran. Bisul bisa tumbuh di semua bagian tubuh. Namun kebanyakan bisul biasa tumbuh di bagian kulit yang lembap, seperti ketiak, leher, dan pantat.
Bisul adalah penyakit kulit yang menyerupai benjolan merah awalnya. Saat bisul muncul, kulit bisa gatal, bisa juga tidak. Tapi jika sudah matang, bisul dapat menyakitkan dan gatal. Bisul sering muncul di badan atau punggung, leher, ketiak, pantat, atau selangkangan. Penyebab bisul pada umumnya karena bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut bisa hidup di kulit, hidung, dan tenggorokan.
Meskipun terlihat sepele, namun bisul bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi jika ukurannya tampak besar, hal itu bisa menurunkan rasa percaya dirimu. Selain itu sensasi nyeri dan perih akan menghalang kegesitan gerakmu. Jadi apabila kamu memiliki bisul di badan, segeralah obati.
Tapi bisul juga dapat muncul di bagian tubuh mana saja, terutama di daerah kulit berambut yang rentan berkeringat atau mengalami gesekan. Penyebab bisul adalah bakteri Staphylococcus aureus yang hidup di kulit, di dalam hidung, dan tenggorokan. Meskipun nampak sepele, bisul dapat menyebabkan sensasi rasa sakit yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga harus segera diobati.
Nah, apa saja penyebab dan bagaimana cara mengobati bisul? Simak rangkuman brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (12/12).
1. Gula.
BACA JUGA :
11 Manfaat kulit durian untuk kesehatan, dapat mengobati bisul
foto: freepik.com
Gula mengandung indeks glikemik tinggi. Kandungan ini dapat menyebabkan kadar gula dalam darah naik. Insulin yang ada pada tubuh pun jadi bekerja lebih berat dari biasanya. Jika kamu kebanyakan makan dan minum yang mengandung gula tinggi, maka kerja insulin akan meningkat. Hal itu akan memicu hormon memproduksi kelenjar minyak banyak. Sehingga pada akhirnya bisul pun akan muncul.
2. Telur.
BACA JUGA :
11 Jenis penyakit kulit dan cara alami mengatasinya
foto: freepik.com
Telur dikenal jadi makanan berprotein tinggi. Nggak sedikit nutrisi dan manfaat dapat diambil dari telur. Namun ternyata makanan yang satu ini dapat menyebabkan munculnya bisul.
Tidak secara langsung, kebanyakan makan telur dapat menyebabkan jerawat. Jerawat yang tidak ditangani dengan baik, maka akan mengakibatkan bakteri bisul menyerang dan berkembang biak.
3. Produk olahan susu.
foto: freepik.com
Susu jadi minuman favorit bagi banyak orang. Karena kandungan dan nutrisi susu baik untuk pertumbuhan. Namun jika kamu salah mengonsumsi minuman ini, alih-alih sehat, kamu malah bisa terkena alergi.
Ketika kamu tidak sengaja minum susu yang kurang bersih, maka bakteri buruk bisa membuat tubuh jadi alergi dan muncul beragam penyakit kulit, seperti bisul.
4. Makanan berlemak.
foto: freepik.com
Makanan yang mengandung lemak tinggi terkenal sering membawa penyakit. Hal ini dikarenakan kandungan lemak tinggi dan lemak tak sehat di dalamnya mampu meningkatkan produksi hormon yang mirip dengan insulin. Sehingga folikel kulit lebih rentan terserang bakteri, salah satunya Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan bisul.
Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging olahan, es krim, dan mentega.
5. Kurang nutrisi.
foto: freepik.com
Sudah jadi kewajiban untuk menjaga kesehatan sehari-hari. Salah satu caranya adalah menjaga asupan nutrisi bagi tubuh. Sebab asupan gizi yang buruk dapat menyebabkan banyak masalah dan memicu penyakit mudah menyerang tubuh. Bukan hanya karena kekurangan sistem imun, tapi bakteri juga dapat menyerang saat kamu kekurangan nutrisi.
6. Diabetes.
foto: freepik.com
Bisul muncul karena bakteri kulit yang disebabkan gangguan pada folikel kulit. Gangguan folikel itu bisa disebabkan karena diabetes. Pasien diabetes lebih rentan terkena bisul. Hal itu karena faktor kinerja insulin di tubuh lebih keras dibandingkan dengan tubuh orang sehat.
7. Masalah sistem imun tubuh.
foto: freepik.com
Turunnya sistem kekebalan atau imun tubuh memang bisa membuat banyak masalah. Imun tubuh yang turun dapat menyebabkan bakteri Staphylococcus aureus berkembang biak dengan cepat. Sehingga kesehatan kulit bisa terganggu dan muncul bisul di tubuh.
8. Iritasi kulit karena bahan kimia.
foto: freepik.com
Kulit yang terpapar bahan kimia berlebihan bisa juga menyebabkan bisul muncul. Bahan kimia ini bisa datang dari mana saja, seperti produk kosmetik berbahaya dan terkena cairan kimia misalnya.
Paparan bahan terhadap kulit akan memunculkan iritasi dan membuat bakteri lebih mudah menyerang. Kemudian bisul pun akan rentan muncul.
9. Kebersihan.
foto: freepik.com
Bakteri bisul akan mudah menyerang tubuh di bagian yang lembab. Kondisi kulit kotor dan jarang dibersihkan membuat bakteri mudah berkembang biak. Apabila kondisi seperti itu dibiarkan, maka bisul akan tumbuh. Dengan seiring waktu bisul akan bertambah besar dan semakin parah.
10. Infeksi kulit.
foto: freepik.com
Bakteri tidak hanya muncul karena kebersihan yang kurang. Namun juga karena akibat infeksi kulit yang dibiarkan. Pada bagian yang terinfeksi, bakteri akan menyebabkan luka semakin buruk dan bisul bisa tumbuh di sekitar luka.
11. Kontak langsung dengan penderita bisul.
foto: freepik.com
Penyakit kulit bisul bisa menular ke orang lain. Risiko ini akan lebih besar jika tinggal dalam satu rumah. Dengan berbagi barang pribadi atau kontak langsung dengannya, membuat bakteri mudah menular.
12. Luka.
foto: pixabay.com
Luka jadi salah satu penyebab bisul. Ketika terjadi luka, otomatis jaringan kulit mengalami kerusakan dan terbuka (padahal salah satu fungsi kulit adalah sebagai barier pertahanan agar bakteri tidak masuk ke tubuh). Akibatnya, bakteri dengan mudah masuk dan mengifeksi di sekitar lapisan kulit yang rusak.
13. Diabetes Melitus.
foto: pixabay.com
Walau tidak secara langsung menyebabkan terjadinya bisul, diabetes melitus atau penyakit kencing manis juga berperan dalam terjadinya penyakit kulit ini. Beberapa teori mengatakan bahwa diabetes melitus memiliki dampak yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit sehingga disebut Mother of Disease. Salah satu dampak diabetes melitus adalah menurunnya sistem pertahanan tubuh, sehingga menyebabkan mudahnya terjadi infeksi.
14. Jarang mengganti pakaian.
foto: pixabay.com
Walaupun berupa hal kecil, orang-orang yang cenderung jarang mengganti pakaian mudah terkena penyakit kulit karena infeksi. Hal ini dikarenakan terakumulasinya jumlah mikroorganisme yang melekat pada pakaian sehingga mudah menginfeksi kulit.
15. Ketidakseimbangan hormon.
foto: pixabay.com
Banyak teori yang mengatakan, masa setelah pubertas sering terjadi ketidakseimbangan hormon. Akibatnya akan memicu produksi-produksi kelenjar pada kulit yang menyebabkan mudahnya terjadi bisul.
Gejala bisul.
foto: verywellhealth.com
Gejala bisul pada awalnya berupa benjolan berisi nanah yang keras, merah, dan menyakitkan, biasanya berukuran kurang dari satu inci. Selama beberapa hari berikutnya, benjolan menjadi lebih lunak, lebih besar, dan lebih menyakitkan. Lalu akan terbentuk kantong nanah di bagian atas bisul.
Tanda dan gejala bisul di antaranya kulit merah, menyakitkan (nyeri), dan bengkak di sekitar benjolan, lebih banyak bisul muncul di sekitarnya, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di dekat bisul.
Cara mengatasi bisul.
Bisul bisa aktif menular ke orang lain. Hingga bisul kering dan sembuh, penyakit kulit ini bisa menular melalui kontak kulit ke kulit atau melalui media. Karena itu bisul harus ditutup dengan perban untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain.
Kamu bisa mencoba mengobati bisul di rumah. Namun penyembuhan pribadi hanya bisa digunakan untuk bisul ukuran kecil. Jika bisulmu lebih besar dari kacang polong atau memiliki warna kemerahan di sekitarnya, cari bantuan medis daripada mencoba menanganinya sendiri.
Gunakan kompres hangat. Caranya rendam handuk atau kain lembut di air hangat. Letakkan pada bagian kulit yang terkena bisul. Cara ini akan mengurangi rasa sakit dan membantu mengeluarkan nanah ke permukaan sehingga bisul bisa pecah. Lakukan cara ini berulang kali, setidaknya lima hingga tujuh hari sejak kemunculan bisul.
Saat bisul mulai mengering, cuci dengan sabun sampai semua nanah hilang. Oleskan perban bersih dan kering. Terus cuci area yang terinfeksi dua hingga tiga kali sehari dan gunakan kompres hangat sampai luka sembuh. Cukup gunakan air hangat saja, jangan sampai mendidih. Karena itu bisa menyebabkan infeksi bisul menjadi lebih buruk.
Selain cara mengompres bisul dengan air hangat. Kamu juga bisa mengobati bisul dengan bahan alami. Adapun di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Kangkung.
foto: freepik.com
Sayuran yang mudah tumbuh di Indonesia ini ternyata punya kekuatan hebat untuk menghilangkan bisul. Caranya cuci bersih 20 lembar daun kangkung. Tumbuk sampai halus, lalu campurkan dengan air garam dan aduk rata. Lalu oleskan pada bisul, perban supaya tidak bercecer. Tunggu sampai beberapa waktu kemudian, lalu bersihkan dengan air bersih. Gunakan ramuan ini dua kali sehari sampai bisul sembuh.
2. Lidah buaya.
foto: freepik.com
Lidah buaya dikenal punya banyak manfaat untuk kecantikan. Bukan hanya baik untuk rambut, tapi juga merawat bagian tubuh lain. Cara menghilangkan bisul dengan lidah buaya mudah.
Gunakan beberapa batang lidah buaya tua, ambil bagian gelnya, oleskan secara merata pada bisul. Lalu tutup bisul dengan kain halus seperti kasa. Lakukan cara ini secara rutin untuk hasil maksimal.
3. Mentimun dan biji pala.
foto: freepik.com
Campuran dua bahan alami ini dapat menghilangkan bisul dengan baik. Caranya tumbuk halus mentimun dan biji pala. Kemudian bungkus dengan daun pisang. Lalu panggang sampai terasa hangat. Setelah itu, oleskan campuran bubuk mentimun dan biji pala ke bisul. Diamkan beberapa saat hingga kering.
4. Bandotan.
foto: Instagram/@gie_gito
Bandotan diketahui ampuh digunakan sebagai antibakteri dalam menghambat petumbuhan Staphylococcus Aureus penyebab bisul. Dikutip dari Jurnal Farmasi Sandi Karsa, ekstrak etanol pada daun bandotan mempunyai aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bisul. Jenis penelitian yang dilakukan oleh JFS ini menggunakan konsentrasi 15%, 25%, dan 35% ekstrak etanol daun bandotan, DMSO (Dimenthyl sulfoxide) sebagai kontrol negatif, dan sefadroxil sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bandotan terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bisul.
5. Bawang merah.
foto: pixabay.com
Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri adalah bawang merah (Allium Cepa L). Bahan dapur ini memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, steroid, dan triterpenoid. Sehingga bawang merah mempunyai antibakteri paling besar untuk melawan bakteri bisul, seperti dikutip dari Jurnal Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
6. Kulit jeruk nipis.
foto: pixabay.com
Di Indonesia, buah jeruk nipis dimanfaatkan masyarakat sebagai obat dan pengawet makanan, namun untuk kulit buah jeruk nipis sendiri kurang dimanfaatkan karena masyarakat tidak mengetahui khasiat yang terkandung dalam kulit buah jeruk nipis tersebut. Mengutip dari Jurnal Ilmiah JOPHUS, kulit jeruk nipis ternyata bermanfaat sebagai antibakteri flavonoid. Ekstrak kulit buah jeruk nipis ini dapat diaplikasikan dan diformulasikan menjadi sediaan krim dan dapat konsentrasi 15% paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, bakteri di bisul.
7. Daun ubi jalar merah.
foto: pixabay.com
Dikutip dari Java Health Journal, daun ubi jalar merah mengandung zat aktif seperti flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Salah satu bakteri yang dapat dihambat dengan daun ubi jalar merah yaitu bakteri Staphylococcus aereus. Cara penggunaan daun ubi jalar sebagai obat bisul ini adalah dibuat dengan sediaan gel, sehingga secara praktis dapat dioleskan ke bagian kulit yang sedang terinfeksi bakteri bisul.
Penulis: mg/Ricka Milla Suatin