Brilio.net - Kasus flu burung sempat menghebohkan Tanah Air beberapa tahun lalu. Lama kasusnya tak terdengar lagi, tiba-tiba muncul dugaan kasus baru flu burung. Dua warga Cirebon, Jawa Barat, berinisial AG (16) dan AS (64) yang diduga terkena virus flu burung saat ini di rawat di ruang isolasi RSUD Gunung Jati.
Diketahui AG sendiri itu anak dari GM (57) yang meninggal dunia diduga akibat terkena flu burung, namun sampai saat ini masih menunggu laboratorium, apakah positif flu burung atau tidak. Sedang AS (64) diindikasikan tertular dari unggas yang ia terima dari seseorang, karena AS ini tidak memiliki unggas, namun ia menerima unggas mati untuk dikasih ke ternak lele.
BACA JUGA :
2 artis ini berjuang melawan kanker serviks tanpa menyerah, salut!
"Saat ini yang ada di ruang isolasi ada dua orang yang berstatus suspect flu burung," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Mohamad Subuh kepada media. Dia menuturkan kedua orang yang sedang dilakukan penanganan di ruang isolasi itu, masih diduga terkena flu burung, karena ada indikasi yang mengarah ke situ.
Menurutnya kasus yang ada kalau dilihat dari kondisi sekarang, keduanya sudah membaik, di mana sudah kembali pulih. "Tetapi perlu pengawasan yang terus dan sampai ada hasil laboratorium," ujarnya.
Tentu sebelum kasus ini kembali merebak, ada baiknya mengenaligejala-gejala orang terkena flu burung. Dikutip dari laman depkes.go.id, biasanya orang yang terserang flu burung akan mengalami gejala utama, di antaranya demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, pilek, batuk, dan gangguan pernapasan.
BACA JUGA :
Ini beberapa bahaya fatal kalau kamu sering melewatkan sarapan
Namun sebelum gejala tersebut muncul, ada juga penderita yang terlebih dahulu mengalami, sakit perut, diare, pendarahan gusi, pendarahan hidung dan nyeri dada.
Menkes Nila F. Moeloek menegaskan, hingga saat ini belum terjadi penularan virus flu burung antar manusia. Penularan masih terjadi dari unggas ke manusia. Untuk itu, masyarakat diimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan hindari kontak dengan faktor risiko, yaitu unggas yang positif flu burung.