Brilio.net - Beberapa hari lalu, tersiar kabar viral mengenai seorang pemuda yang harus menjalani operasi mata karena terlalu sering mengucek mata. Mengucek mata menjadi salah satu kebiasaan buruk yang seringkali diabaikan. Walaupun memiliki efek melegakan sesaat, namun jika dilakukan secara berlebihan, mengucek mata justru berisiko bagi kesehatan mata. Jika terus menerus dilakukan, mengucek mata bisa menyebabkan iritasi, infeksi, hingga kehilangan penglihatan permanen.
Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai bahaya mengucek mata secara berlebihan. Kurangnya informasi menyebabkan kesadaran diri masyarakat masih rendah dan abai akan risiko bahaya yang mengintai. Beberapa tanda atau gejala bila seseorang terkena penyakit mata adalah bengkak, kemerahan, dan berair.
BACA JUGA :
Ngaku tak bisa tidur selama 4 tahun, kisah pria paruh baya asal Garut ini penyebabnya bikin penasaran
Selain gejala yang disebutkan di atas, berikut ini penjelasan lengkap mengenai bahaya mengucek mata, gejala dan cara mencegahnya, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (29/5).
5 Bahaya mengucek mata berlebihan.
foto: unsplash.com
BACA JUGA :
10 Risiko penyakit akibat penggunaan tato abal-abal, bisa berefek jangka panjang
Mengucek mata berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Hal ini disebabkan pada saat mengucek mata, kotoran, kuman, dan virus, bisa masuk ke dalam mata yang memicu risiko penyakit lainnya. Beberapa bahaya mengucek mata berlebihan, antara lain:
1. Iritasi.
Mengucek mata secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi mata. Saat kamu mengucek mata dengan tangan yang tidak bersih, secara tidak langsung kamu memasukkan kotoran dan kuman ke area mata yang sensitif, yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi. Selain itu, ketika kamu mengucek mata dengan keras atau berulang-ulang, gesekan yang dihasilkan dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar mata serta pada permukaan mata itu sendiri. Gesekan yang terlalu kuat dapat merusak lapisan tipis yang melindungi mata, menyebabkan peradangan dan kemerahan.
2. Kerusakan kornea.
Mengucek mata secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada kornea. Tekanan yang diberikan pada permukaan mata dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan pada kornea. Lapisan tipis dan transparan di depan mata ini rentan terhadap kerusakan akibat gesekan yang keras dan berulang. Gesekan yang berulang pada kornea dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada jaringan di sekitarnya. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan ketidaknyamanan yang signifikan.
3. Infeksi.
Mengucek mata secara kasar atau berulang-ulang dapat merusak lapisan pelindung mata, seperti lapisan air mata yang menjaga mata tetap lembap dan melindungi dari kuman. Ketika lapisan ini rusak, mata menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, saat mengucek mata dengan tangan yang tidak bersih, kamu mentransfer bakteri dan kuman ke permukaan mata. Termasuk kuman yang dapat menyebabkan infeksi mata.
Selain itu, ketika mengucek mata secara berlebihan kemungkinan kamu membawa benda asing seperti debu, atau partikel kecil lain yang dapat terperangkap di mata. Benda-benda ini dapat membawa kuman atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saat terpindah ke mata.
4. Mata kering.
Mengucek mata berlebihan dapat menyebabkan mata kering. Hal ini karena mengucek mata secara berlebihan dapat mengganggu produksi alami air mata atau mengganggu pelumasan di sekitar mata. Air mata adalah cairan esensial untuk menjaga mata tetap lembap serta membersihkan partikel asing, dan menjaga kesehatan permukaan mata. Gangguan dalam produksi atau distribusi air mata dapat menyebabkan mata menjadi kering.
5. Glaukoma.
Mengucek mata secara berlebihan secara tidak langsung bisa menyebabkan glaukoma. Hal itu karena gerakan mengucek mata akan meningkatkan tekanan di dalam mata, yang dapat memperburuk kondisi glaukoma atau meningkatkan risiko seseorang untuk terkena glaukoma.
Glaukoma adalah jenis penyakit mata yang dipicu kerusakan saraf optik. Biasanya penyakit ini terjadi karena tekanan intraokular yang tinggi. Tekanan ini akan merusak serat saraf pada saraf optik, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kehilangan penglihatan, terutama pada bidang pandang tepi.
(Magang/Zidan Fajri)