1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
4 Mei 2022 18:42

5 Fakta Hepatitis akut misterius pada anak, sudah masuk Indonesia

Kemenkes Republik Indonesia tengah melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Deta Jauda Najmah

Brilio.net - Belum selesai dengan Covid-19, kini dunia kembali dibuat khawatir dengan sebaran penyakit hepatitis akut yang secara misterius menyerang anak-anak baik di wilayah Eropa, Asia, hingga Amerika. Kasus hepatitis akut misterius ini juga telah ditemukan di Indonesia.

Awalnya, ada tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta karena diduga mengidap hepatitis akut misterius. Kini, ketiganya diketahui telah meninggal dunia.

BACA JUGA :
Menkes wajibkan vaksin kanker serviks mulai 2023


Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia pun tengah melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

Kini masyarakat juga diminta untuk waspada dan selalu menjaga kesehatan. Nah, berikut beberapa fakta soal hepatitis akut misterius pada anak, yang dirangkum brilio.net dari website resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yakni kemenkes.go.id dan Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Rabu (4/5).

BACA JUGA :
Hepatitis adalah peradangan pada hati, kenali jenis dan penyebabnya

1. Kronologi munculnya hepatitis akut misterius.

foto: freepik.com

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan pertama kali soal adanya hepatitis akut misterius pada 5 April 2022 dari Inggris. Kala itu ada 10 kasus hepatitis pada anak yang dikatakan belum diketahui penyebabnya. Kemudian pada 8 April 2022, ditemukan 74 kasus, 6 anak diantaranya sudah menjalani transplantasi hati. Kemudian pada 21 April 2022, WHO melaporkan bahwa kasus serupa ditemukan di negara-negara lain di wilayah Eropa, Asia, hingga Amerika.

2. Ditemukan kasus pertama di Indonesia.

foto: freepik.com

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengumumkan ditemukannya kasus pertama hepatitis akut pada 1 Mei 2022. Tiga anak dilaporkan meninggal dunia diduga karena kasus hepatitis akut misterius tersebut. Ketiganya berasal dari rujukan rumah sakit berbeda di wilayah Jakarta dan meninggal dunia dalam kurun waktu berbeda ketika menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

3. Gejala hepatitis akut misterius pada anak.

foto: freepik.com

Mengamati dari ketiga anak yang diduga menderita hepatitis akut tersebut, ditemukan sejumlah gejala antara lain mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.

4. Hepatitis akut pada anak belum diketahui penyebabnya.

foto: freepik.com

Hingga saat ini, hepatitis akut yang menyerang anak-anak itu belum diketahui penyebabnya. WHO menyatakan hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Sementara itu, Kementerian Kesehatan masih terus melakukan investigasi. Melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes juga telah mengeluarkan Surat Edaran Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya. Surat edaran tersebut berisi sejumlah imbauan, salah satunya untuk langsung mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami sindrom penyakit kuning.

5. Cara mencegah anak terinfeksi hepatitis akut misterius.

foto: freepik.com

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan panduan mencegah anak terinfeksi hepatitis akut misterius yang diunggah di laman Instagram pada 2 Mei 2022 lalu, antara lain sebagai berikut;

1. Masyarakat tetap tenang dan berhati-hati
2. Agar mencegah infeksi dengan;
- Mencuci tangan
- Meminum air bersih yang matang
- Makan makanan yang bersih dan matang penuh
- Membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya
- Menggunakan alat makan sendiri-sendiri
- Memakai masker dan menjaga jarak
3. Mendeteksi secara dini gejala hepatitis akut misterius jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags