Brilio.net - Pandemi virus Corona semakin menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Saat ini tercatat ada 21 kasus baru virus Corona atau COVID-19. Hal itu membuat jumlah pasien virus Corona menjadi sebanyak 117 kasus. Kondisi ini menimbulkan sejumlah kebijakan baru dari pemerintah. Beraktivitas dari rumah adalah salah satu anjuran yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk meminimalisir penyebaran virus Corona. Hal ini disampaikan Presiden pada Minggu (15/3) di Istana Kepresidenan Bogor.
"Untuk mengatasi penyebaran COVID-19, membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa, sebagian ASN bisa kerja dari rumah dengan online dan mengutamakan pelayanan prima dari masyakarat," ujar Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA :
Waspada Corona, Uya Kuya periksa tes darah saat pilek dan batuk
Pembatasan kegiatan di luar juga dianjurkan sebagai bentuk meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19. Kondisi ini juga sebaiknya menjadi perhatian masyarakat agar membatasi kegiatan di luar yang sekiranya tidak perlu dilakukan. Mengingat bahwa virus Corona juga bisa hidup di beberapa benda dalam kurun waktu tertentu.
Dilansir brilio.net dari edition.cnn.com, Senin (16/3), penjelasan ini diberikan oleh Dokter perawatan primer dan direktur eksekutif Ariadne Labs, Dr. Asaf Bitton.
"Ada bukti virus Corona dapat hidup dari plastik dan logam hingga sembilan hari," ujar Dr. Asaf Bitton.
BACA JUGA :
Barito Putera kaget dengar Yunan Helmi diduga terjangkit Corona
Nah, perlu jadi perhatian untuk orangtua dalam memberikan penjelasan kepada anak-anak. Hal ini penting dilakukan mengingat anak-anak kerap menghabiskan waktu bermain di luar rumah.
Simak beberapa hal yang harus kamu ketahui untuk menerapkan pembatasan jarak atau social distance dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona. Berikut rangkuman brilio.net dari edition.cnn.com dan vox.com, pada Senin (16/3).
1. Social distance tidak hanya untuk orang dewasa.
foto: pixabay.com
Mungkin kamu semakin sering mendengar social distance beberapa waktu ini. Yap, hal ini merupakan salah satu anjuran yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Saat ini yang penting social distance, menjaga jarak. Dengan kondisi itu, kita kerja dari rumah, belajar dan ibadah di rumah," kata Presiden saat temu media di Jakarta, Minggu (15/3).
Dengan adanya pembatasan aktivitas di luar, diharapkan bisa meminimalisir penyebaran virus Corona. Tapi perlu diingat, hal ini tidak hanya berlaku untuk para orang dewasa saja. Anak-anak pun juga perlu melakukan social distance dengan lingkungannya. Apalagi, saat bermain anak-anak akan berinteraksi satu sama lain dengan banyak orang. Hal ini bisa menyebabkan penyebaran virus Corona dari seseorang yang tanpa kita ketahui sedang terjangkit virus Corona.
"Ketika orangtua membiarkan anak bermain satu sama lain atau berinteraksi secara normal, rasanya cukup menyedihkan. Terus terang, saya ingin mengingatkan, pergi keluar tidak direkomendasikan untuk saat ini," ujar Dr. Asaf Bitton.
2. Tidak semua anak dalam bahaya.
foto: pixabay.com
Tenang, meskipun saat ini banyak peringatan mengenai penyebaran virus Corona, sebaiknya orangtua juga perlu memahami kalau tidak semua anak dalam bahaya. Mengapa?
Menurut mantan direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Dr. Tom Frieden, anak-anak yang sehat sebenarnya memiliki risiko lebih rendah terjangkit atau mengalami kematian akibat virus Corona.
"Salah satu kabar baiknya adalah tidak seperti dengan flu, anak-anak hingga usia 18 tahun tampaknya tidak akan menderita dengan COVID-19. Mereka bisa saja terinfeksi, namun untuk dampak fatal tampaknya sangat langka," ungkap Frieden.
3. Anak-anak juga bisa menjadi penyebar.
foto: unsplash.com
Tidak semua anak dalam bahaya incaran virus Corona. Namun juga harus diingat kalau mereka juga bisa menjadi salah satu penyebar COVID-19. Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak bisa menjadi bagian penyebaran virus tersebut.
"Anak-anak adalah penyebar yang hebat. Mereka bisa menjadi distributor juga," ungkap Schaffner, profesor kedokteran pencegahan di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt di Nashville, Amerika Serikat.
Maka penting bagi orangtua untuk mengawasi dan melindungi anak-anak dari penyebaran virus Corona. Selain itu, anak-anak juga perlu mendapatkan pemahaman secara jelas mengenai virus ini.
4. Lakukan perencanaan yang baik.
foto: unsplash.com
Bukan hal yang mudah untuk membatasi ruang bermain anak. Namun para ahli menyarankan kepada orangtua untuk melakukan perencanaan yang baik. Orangtua sebaiknya memastikan dengan cermat lingkungan bermain anak tidak memiliki beberapa gejala yang mengarah pada virus Corona.
Di sisi lain, disebutkan pula, perlu adanya perencanaan dalam melakukan aktivitas lain seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari. Jika memungkinkan, pertimbangkan waktu berbelanja pada saat tidak terlalu ada banyak orang. Sehingga hal ini bisa meminimalisir kontak dengan orang lain.
5. Memastikan kebersihan anak dengan cermat.
foto: unsplash.com
Dilansir brilio.net dari vox.com, para ahli juga mengutarakan sebelum bermain, pastikan anak-anak menggunakan tisu desinfektan untuk membersihkan barang-barang yang sering disentuh. Beberapa di antaranya seperti gagang pintu, remot, dan juga meja makan atau meja bermain. Jangan lupa juga untuk mengganti handuk tangan di kamar mandi dengan yang baru. Sehingga penting untuk memastikan kebersihan anak-anak sudah terjaga dengan tepat.