1. Home
  2. »
  3. Kesehatan
2 Desember 2019 21:31

5 Penyebab keputihan saat hamil dan cara mudah mengatasinya

Keputihan sebenarnya sebuah cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan. Rizka Mifta
foto: unsplash.com

Brilio.net - Untuk para wanita, mendengar istilah keputihan pasti sudah tidak asing lagi. Bahkan keputihan sering muncul saat menstruasi. Keputihan adalah hal yang wajar, apabila dalam jumlah yang wajar. Namun apabila keputihan muncul dalam jumlah yang banyak dan mengganggu, perlu kamu waspadai karena dapat menjadi tanda dari suatu penyakit.

Dirangkum brilio.net pada Senin (2/12) dari berbagai sumber, keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina. Keputihan sebenarnya sebuah cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan. Tak hanya bagi anak remaja, keputihan juga bisa terjadi pada ibu hamil lho. Ketika hamil, leher rahim dan dinding vagina menjadi lebih lembut, sehingga menyebabkan produksi lendir vagina menjadi lebih banyak.

BACA JUGA :
Hidup dengan penderita infeksi HIV, 4 hal ini bisa membantu mereka lho


Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh tingginya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Selain itu bisa juga karena peningkatan aliran darah ke area leher rahim, yang terjadi selama masa hamil. Selama keputihan berwarna bening atau putih susu dan hanya sedikit berbau, maka kamu tidak perlu panik, karena hal ini normal terjadi.

Namun apabila saat kamu hamil mengalami keputihan yang mengalami perubahan warna, maka kamu perlu waspada dengan hal ini. Keputihan dapat muncul dengan warna kuning, hijau, bahkan abu-abu yang disertai bercak darah. Hal ini berkumungkinan dapat menjadi tanda adanya gangguan kehamilan atau gejala infeksi. Kamu juga bisa memperhatikan tanda keputihan tidak normal apabila memiliki bau yang tajam dan diikuti dengan rasa gatal atau bengkak pada area vagina.

Salah satu faktor kamu harus mewaspadai keputihan saat hamil karena hal ini bisa disebabkan karena kondisi yang serius seperti, infeksi menular seksual dan komplikasi dalam kehamilan.

BACA JUGA :
10 Penyebab asam urat sering kambuh dan cara mengatasinya

Keputihan sering terjadi menjelang akhir kehamilan. Hal ini bisa disebabkan kepala bayi yang menekan ke leher rahim. Bentuk dari lendir keputihan mirip dengan urine. Ketika memasuki minggu terakhir, keluarnya keputihan akan bercampur dengan bercak darah. Kondisi ini bisa menandakan kamu sudah siap untuk melahirkan.

Faktor lain yang dapat menjadi penyebab keputihan adalah kurang menjaga kebersihan area vagina, menggunakan pantyliner setiap hari, kurangnya kebersihan pakaian dalam, dan menggunakan bahan pakaian dalam yang tidak nyaman.

Untuk mengatasinya, kamu bisa mengubah beberapa pola hidupmu agar terhindar dari keputihan saat hamil. Bahkan ada juga beberapa bahan alami yang bisa kamu manfaatkan untuk mengatasi permasalahan ini.

1. Yoghurt.

foto: unsplash.com

Yoghurt memiliki banyak manfaat pada tubuh kita, salah satunya adalah mengobati keputihan. Yoghurt mengandung bakteri baik yang disebut probiotik. Probiotik bermanfaat untuk kesehatan dan membantu mengembalikan keseimbangan bakteri dalam tubuh. Bahkan beberapa jenis probiotik dapat melawan beberapa ragi yang menyebabkan keputihan dan infeksi pada vagina. Untuk mengatasi keputihan dengan yoghurt kamu bisa mengonsumsi yoghurt secara langsung. Lakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Teh daun jambu biji.

foto: pixabay.com

Jambu biji selama ini sering kita nikmati kesegarannya dalam bentuk jus. Namun buah ini juga dapat menjadi obat rumahan yang diambil manfaatnya dari bagian daunnya. Daun jambu biji dapat menghentikan keputihan dan bau tak sedap yang ditimbulkan. Untuk cara memanfaatkannyam, kamu bisa merebus 1 liter air hingga mendidih. Kemudian matikan api, dan masukkan 30 gram daun jambu biji yang sudah dibersihkan ke dalam air panas. Biarkan selama 2 hingga 5 menit, kemudian saring. Gunakan teh daun jambu biji untuk membasuh seluruh bagian genital secara hati-hati.

3. Menggunakan pakaian dalam yang nyaman.

foto: pixabay.com

Pakaian dalam adalah faktor penting untuk menghindari keputihan pada ibu hamil. Agar tidak mengalami keputihan saat hamil, hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat. Selain itu pakaian dalam yang menggunakan bahan katun dapat menjadi pilihan yang baik bagi ibu hamil. Dan untuk kamu yang mengalami keputihan dalam jumlah yang tidak sedikit, lebih baik untuk rutin mengganti pakaian dalam. Hal ini untuk menjaga organ intim agar lebih bersih dan juga kering.

4. Hindari sabun yang mengandung parfum.

foto: pixabay.com

Menjaga kebersihan organ intim wajib hukumnya. Namun tidak perlu berlebihan dalam membersihkannya. Hindari sabun yang memiliki kandungan parfum dalam membersihkan organ intim. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri vaik dan pH pada vagina. Apabila keseimbangan bakteri baik tidak dijaga dengan benar, maka dapat menimbulkan infeksi yang semakin besar.

5. Mengonsumsi makanan sehat.

foto: unsplash.com

Bagi ibu hamil, penting untuk mengonsumsi makanan sehat. Selain baik untuk pertumbuhan janin, juga akan memberikan pengaruh baik untuk sang ibu. Hindari makanan siap saji, makanan manis, makanan berpengawet dalam kemasan selama hamil. Apalagi makanan yang mengandung gula yang cukup tinggi bisa meningkatkan produksi hormon pada daerah kewanitaan. Jangan lupa juga untuk perbanyak konsumsi buah dan sayur. Akan lebih baik jika mengolah makanan yang dimasak sendiri, sehingga akan lebih terjamin kesehatan dan kebersihannya.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags