Brilio.net - Pernah nggak, kamu mengalami batuk berdarah? Ya, kondisi ini mungkin akan membuatmu panik karena bukan dahak yang keluar, melainkan tetesan atau gumpalan darah. Kondisi ini sering terjadi pada orang-orang yang mengalami batuk secara terus menerus. Tapi kalau saat batuk berdarah, tiba-tiba hidung juga mengeluarkan darah, pernah juga?
Waduh, pasti rasa panik bisa meningkat dua kali lipat. Wajar saja, karena biasanya kita menemukan kondisi hidung berdarah atau mimisan tidak bersamaan dengan batuk berdarah. Kalau kamu mengalami hal ini sebaiknya kamu menenangkan diri untuk penanganan pertama. Karena kondisi ini sangat mungkin terjadi pada siapa saja.
Mimisan adalah kondisi medis di mana terjadi perdarahan di hidung. Biasanya darah akan keluar selama beberapa detik hingga beberapa menit. Anak-anak, lansia, ibu hamil, orang yang mengalami kelainan darah, dan orang yang sering mengonsumsi obat pengencer darah, memiliki kemungkinan tinggi mengalami mimisan. Kondisi ini dapat terjadi di beberapa kondisi medis seperti terlalu lama terpapar suhu panas, membuang ingus terlalu kencang, hingga faktor genetik.
Sedangkan batuk darah atau hemoptitis adalah kondisi seseorang mengalami batuk disertai darah. Batuk darah bisa ditimbulkan oleh bervariasi macam penyakit. Jadi yang perlu diingat, tidak semua batuk berdarah menjadi tanda penyakit serius. Namun kamu perlu segera memeriksakan diri apabila kamu batuk berdarah dengan volume darah yang cukup banyak, penurunan nafsu makan dan berat badan, sesak napas, pusing, berkeringat di malam hari, nyeri dada, dan berlangsung lebih dari seminggu.
Keluarnya darah dari hidung memang bisa berkaitan dengan batuk berdarah. Saat kamu batuk, darah bisa naik menuju rongga hidung dan keluar dari hidung. Keluarnya darah dari hidung juga bisa disebabkan epistaksis atau mimisan. Ada beberapa pembuluh darah kecil di dekat permukaan dinding hidung sehingga ada cedera atau peradangan pada hidung dapat menyebabkan pembuluh darah ini mudah rusak.
Untuk meminimalisir hal ini, kamu bisa menghindari beberapa penyebab mimisan dan batuk berdarah. Karena jika tidak diwaspadai, bisa menimbulkan efek buruk pada tubuh. Nah, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (28/11), berikut 5 penyebab mimisan dan batuk darah. Cari tahu ya!
1. Bronkitis.
BACA JUGA :
7 Cara membersihkan wajah yang benar agar tidak merusak kulit
foto: pixabay.com
Bronkitis merupakan sebutan untuk infeksi yang menyerang saluran pernapasan utama dari paru-paru. Akibatnya, timbul peradangan atau inflamasi yang kemudian bisa menimbulkan gejala yang dapat mengganggu pernapasan.
Bronkitis dapat terjadi karena kebiasaan menghisap rokok, tidak mendapat vaksin influenza, memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, dan mengidap beberapa penyakit lain seperti refluks asam lambung.
2. TBC.
BACA JUGA :
Gejala anemia pada ibu hamil, penyebab dan cara mengatasinya
foto: pixabay.com
TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis. Orang yang mengidap TBC biasanya merasakan batuk berdahak lebih dari tiga minggu dan bahkan saat batuk mengeluarkan darah.
Yang perlu diketahui, kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru namun juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Gejala TBC biasanya tampak dengan ciri-ciri lemas, demam, berat badan turun, nyeri dada, dan juga berkeringat di malam hari.
3. Pneumonia.
foto: pixabay.com
Penyakit ini adalah infeksi yang menyerang paru-paru, sehingga mengakibatkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Pneumonia juga sering disebut dengan istilah paru-paru basah, karena paru-paru bisa dipenuhi dengan air atau cairan lendir.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja lho, namun yang perlu diwaspadai pneumonia pada anak-anak bisa berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jika penyakit pneumonia adalah penyebab 16% kematian balita di dunia pada tahun 2015. Penyebab penyakit ini adalah bakteri, jamur, dan virus, Maka pneumonia sangat mudah ditularkan melalui udara.
4. Edema paru.
foto: pixabay.com
Edema paru merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.
Penyebab penyakit ini bermacam-macam, biasanya berkaitan dengan gangguan pada jantung. Namun ada pula yang tidak berkaitan dengan jantung. Beberapa penyakit jantung yang dapat mengakibatkan edema paru adalah penyakit jantung koroner, hipertensi, kardiomiopati, dan penyakit katup jantung.
5. Kanker tenggorokan.
foto: unsplash.com
Kanker tenggorokan adalah penyakit kanker yang berkembang dari jaringan tenggorokan. Gejala utamanya bisa terlihat dari terjadinya perubahan suara, sulit menelan, dan nyeri tenggorokan. Saluran tenggorokan terdapat dari belakang hidung hingga ke pita suara.
Yang perlu diketahui, kanker tenggorokan dapat berkembang dari jaringan penyusunan organ-organ seperti amandel atau pita suara. Kanker tenggorokan sering terjadi pada perokok dan orang yang candu dengan alkohol.
Ciri-ciri orang yang mengidap kanker tenggorokan adalah sulit menelan, suara serak, batuk kronis, sakit tenggorokan, benjolan yang terdapat di leher, penurunan berat badan drastis, dan telinga yang sakit atau berdengung. Kalau kamu mengalami gejala seperti itu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar tidak semakin parah.