Brilio.net - Masa-masa pasca melahirkan menjadi waktu yang menyenangkan bagi ibu dan si kecil. Membangun kedekatan secara emosional dapat dilakukan melalui beragam cara. Salah satu kegiatan yang dapat menimbulkan kedekatan antar ibu dan anak adalah melalui proses menyusui.
Proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu atau ASI secara langsung dapat memberikan dampak positif bagi buah hati dan sang ibu. Bayi yang mendapatkan ASI, akan memilki asupan nutrisi lengkap, jaminan asupan higienis yang aman, dan tentu saja bisa membuat bayi tumbuh sehat dan cerdas.
Tak hanya bagi bayi, kegiatan menyusui juga memberikan efek baik bagi sang ibu. Menyusui dapat meningkatkan ikatan atau bonding yang kuat antara ibu dan bayi. Selain itu menyusui juga dapat mengurangi risiko kanker pada ibu. Melalui menyusui juga dapat memberikan jarak pada kelahiran anak selanjutnya, sehingga umur anak tidak terlalu berdekatan.
Begitu banyak manfaat dari menyusui, namun tak sedikit juga efek samping yang timbul dari kegiatan menyusui. Sebagian ibu mengeluhkan beberapa perubahan pada tubuh saat masa menyusui. Biasanya kondisi ini adalah puting lecet, payudara bengkak, perut kram, sakit punggung, dan juga rambut rontok. Tak jarang pula kondisi-kondisi itu menimbulkan stres pada ibu.
Permasalahan rambut rontok pada ibu menyusui terdengar sepele, namun hal ini terkadang menjadi beban pikiran bagi para ibu. Hal ini bisa terjadi karena kecemasan perubahan yang terjadi pada masa sebelum melahirkan dan juga sesudah melahirkan.
Namun yang perlu diketahui, kondisi ini wajar terjadi selama proses menyusui. Hal ini karena adanya perubahan hormon yang pesat saat proses menyusui. Rontoknya rambut di masa setelah persalinan dan masa menyusui dapat terjadi kapan saja. Terhitung sejak bayi lahir dan dapat terjadi selama satu tahun lamanya. Dan puncak kerontokan rambut terjadi pada bulan keempat pasca melahirkan.
Maka jangan sampai kondisi ini membuat ibu-ibu panik apalagi stres. Untuk meminimalisirnya, maka perlu dipahami juga beberapa faktor lain yang dapat memicu rambut rontok saat masa menyusui.
Berikut adalah penyebab rambut rontok saat menyusui dan cara pencegahannya, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (23/11).
1. Perawatan rambut yang kurang tepat.
BACA JUGA :
7 Cara menghilangkan komedo dengan garam, praktis dan ampuh
foto: pixabay.com
Kebiasaan merawat rambut yang sering kamu lakukan sebelum proses persalinan, harus kamu perbaiki lagi. Terutama buat kamu yang sering menggunakan hairdryer, catokan, hingga hobi gonta-ganti warna rambut setiap bulannya.
Jika kamu masih sering melakukan ini, bisa jadi inilah yang menjadi penyebab rambut rontokmu. Terutama untuk hairdryer atau catokan rambut menghasilkan suhu panas dapat membuat rambut kering dan gampang patah.
Untuk mencegahnya, sebaiknya usai keramas biarkan rambut kering dengan sendirinya. Hati-hati juga saat menyisir rambut. Sebab menyisir terlalu keras atau dipaksakan dapat memicu kerontokan pada rambut.
2. Kurangnya asupan gizi seimbang.
BACA JUGA :
13 Cara mengecilkan perut setelah melahirkan, cepat dan efektif
foto: pixabay.com
Terlalu sibuk menyusui, jangan sampai kamu lupa dengan kebutuhan gizimu sendiri. Seringkali sebagai orangtua, kita perlu untuk mencukupi segala kebutuhan anak. Mulai dari asupan makanan, keperluan vitamin, hingga perawatan kesehatan. Namun kalau kamu terlalu melupakan kesehatan dirimu sendiri, hal ini dapat membuat tubuhmu menjadi drop dan mudah terserang penyakit.
Ingat, kesehatan ibu dapat memengaruhi kesehatan anak juga, lho. Jadi lengkapi tubuhmu dengan zat-zat gizi seimbang agar tetap sehat dan bugar. Hal ini termasuk untuk kesehatan rambut yang dapat dijaga dengan rajin mengonsumsi sayur dan buah. Kamu bisa mengonsumsi sayuran hijau gelap yang mengandung zat besi dan vitamin C, ubi, wortel, telur, dan ikan.
3. Kekurangan vitamin tubuh.
foto: unsplash.com
Jika kamu sudah melengkapi asupan makananmu dengan gizi seimbang, tidak ada salahnya kamu menambahnya dengan vitamin. Kegiatan menyusui akan menguras tenaga ibu, maka wajar apabila setelah menyusui akan terasa lelah dan lemas. Kamu harus mengganti energi yang hilang dengan yang baru.
Dengan mengonsumsi vitamin, dapat menjaga kesehatan dan stamina ibu agar selalu fit dan tidak mudah terserang penyakit. Vitamin E dapat membantu untuk mencegah anemia setelah melahirkan. Vitamin ini juga kaya antioksidan yang dapat melindungi mata dan paru-paru bayi dari berbagai masalah dan kekurangan oksigen.
Untuk menjaga kesehatan otot, sistem kardiovaskular dan sistem saraf, kamu juga bisa mendapatkannya melalui vitamin E. Beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin E misalnya bayam, asparagus, kacang almond, mangga, alpukat dan selai kacang.
4. Kurangnya nutrisi pada rambut.
foto: unsplash.com
Untuk merawat rambut agar tetap tebal dan tidak mudah rontok saat menyusui, kamu juga perlu memberikan nutrisi pada rambutmu. Jangan lupa rajin keramas agar rambutmu tetap bersih dan berkilau. Namun jangan terlalu sering mencuci rambut karena dapat menyebabkan kadar minyak pada rambut berkurang. Hal inilah yang dapat menyebabkan rambut rontok.
Sebaiknya cuci rambut dua atau tiga hari sekali. Selain itu, kamu juga bisa merawat dengan menggunakan vitamin rambut. Pada keadaan rambut setengah kering, oleskan vitamin atau serum rambut ke kepala. Pijat perlahan ke kulit kepala agar bisa menyerap dengan baik. Melalui vitamin ini, akan menambah asupan nutrisi kulit kepada dan membuat rambut jadi lebih kuat.
5. Mengikat rambut terlalu kencang.
foto: unsplash.com
Bagi ibu berambut panjang tentu akan sering mengikat rambut agar memudahkan aktivitas. Apalagi untuk ibu menyusui, rambut yang terurai akan menambah rasa gerah dan juga dapat mengganggu proses menyusui.
Tidak ada salahnya kamu mengikat rambut. Namun mengikat rambut seharian dengan ikatan terlalu kuat, akan membuat akar rambutmu melemah. Cobalah untuk melonggarkan ikatan rambutmu. Sesekali gerai rambut saat waktu luang. Hal ini dapat memberikan waktu rambut untuk bernapas dan tidak mudah rontok.