Brilio.net - Selama masa pandemi, banyak fenomena menarik yang ditemukan di masyarakat. Salah satunya adalah banyak masyarakat yang justru mengalami baby boom. Hal itu karena banyaknya waktu yang dihabiskan masyarakat di rumah sejak awal pandemi.
Bahkan BKKBN memprediksi adanya peningkatan angka kehamilan hingga 500.000 orang akibat penggunaan kontrasepsi yang menurun. Dengan meningkatnya angka kehamilan pada masa pandemi ini, perlu juga adanya perhatian yang lebih besar terhadap kondisi ibu hamil di periode kehamilan dan usai persalinan.
BACA JUGA :
10 Manfaat tomat hijau untuk kesehatan, mencegah kanker
Pasalnya, banyak wanita hamil yang justru mengalami berbagai kondisi tidak nyaman, seperti mual, nyeri sendi, dan masih banyak lagi. Menurut herbalis Asri Saraswati Iskandar masalah seperti ini harus diatasi karena dapat menurunkan sistem imun ibu hamil.
Oleh sebab itu, herbalis Asri Saraswati Iskandar mengatakan para ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi minuman herbal sebagai alternatif untuk mengatasi kondisi yang tidak nyaman.
Tak hanya mampu membantu mengurangi ketidaknyamanan, bahan-bahan herbal juga dapat memberikan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan selama kehamilan dan pascapersalinan, ujar Asri kepada media dalam konfrensi pers Combiphar, Rabu (18/11).
BACA JUGA :
8 Camilan sehat penambah berat badan, enak dan mudah ditemukan
Lantas apa saja yah bahan herbal yang bisa dikonsumsi ibu hamil untuk mengatasi rasa tidak nyaman? Berikut ulasannya.
1. Madu
foto: pixabay
Madu memiliki kandungan mineral berupa kalsium, tembaga, mangan, zat besi, fosfor, seng, aluminium. Kandungan zat besi pada madu membantu meningkatkan kadar hemoglobin untuk ibu selama kehamilan dan usai bedah caesar.
2. Cengkeh
foto: pixabay
Cengkeh kaya akan kandungan beta-karoten, zat besi, magnesium, seng, vitamin B6, C, dan K. Tak hanya itu, perpaduan cengkeh, lengkuas, serai dan jahe, dapat meredakan sakit dan nyeri pada persendian dengan cara dioleskan.
3. Jahe
foto: pixabay
Kita tahu bahwa jahe memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan, salah satunya juga bagus untuk ibu hamil. Jahe mengandung gingerol yang memberikan efek analgesik yang kuat dan sangat membantu untuk radang sendi, menenangkan saraf, serta mengurangi mual. Jahe juga tinggi kalium, tembaga, magnesium, mangan, vitamin B5 dan B6.
4. Kunyit dan Temulawak
foto: pixabay
Kunyit dan temulawak mengandung kurkumin yang dapat melindungi dari anemia dan hipertensi. Serat tingginya juga mengontrol kadar kolesterol jahat. Kunyit dapat membantu meredakan peradangan yang menyebabkan edema, sekaligus risiko mastitis, juga berfungsi untuk mengobati cedera dalam, jahitan luar dan luka infeksi pasca persalinan. Sementara temulawak - meningkatkan produksi ASI pada masa menyusui.
5. Temu Hitam
foto: pixabay
Banyak yang belum mengetahui temu hitam. Seperti namanya, temu hitam merupakan tanaman temu-temuan yang memiliki rimpang berwarna gelap atau kehitaman. Penelitian telah mengungkap bahwa mereka kaya akan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba.
Selain itu, tanaman rimpang yang satu ini juga mengandung minyak atsiri. Meski rimpangnya berwarna hitam, temu ireng juga mengandung zat pewarna kuning alias kurkuminoid. Selain itu, temu hitam juga memiliki kandungan pienen yang bagus untuk ibu hamil yang dapat merelaksasi rahim setelah melahirkan.
6. Ketumbar
foto: pixabay
Biasanya, ketumbar dijadikan bahan pelengkap masangan yang memberi rasa gurih dan renyah dalam makanan. Ternyata ketumbar juga memiliki manfaat lain untuk ibu hamil. Kandungan protein, kalsium dan zat besi pada ketumbar dapat meningkatkan produksi ASI selama periode menyusui.
Sementara itu, Asri menambahkan walaupun berasal dari bahan dan tanaman alami, saat mengonsumsinya ibu hamil tetap harus memperhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh tubuh. "Dengan demikian kita dapat merasakan apakah bahan yang dikonsumsi memberikan efek yang baik bagi tubuh, jelasnya.
Sementara itu, Medical Expert Combiphar, dr. Carlinda Nekawaty, juga menambahkan bahwa sangat penting mengonsumsi madu dan tanaman herbal untuk melihat reaksi baik yang kecil maupun besar. Terutama jika sedang dalam kondisi khusus seperti hamil atau menyusui.
"Apa yang kita konsumsi bisa saja menimbulkan risiko terhadap kandungan dan juga bayi. Dalam 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk 270 hari di dalam kandungan, merupakan masa penting yang akan memengaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang bayi di masa depan. Untuk itu, bijak dalam mengutamakan kesehatan selama masa kehamilan dan pasca persalinan harus menjadi prioritas ibu, pungkas dr. Carlinda.