1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
9 Agustus 2024 05:26

7 Bahaya asap rokok pada anak, ternyata bisa ganggu tumbuh kembang

Dampak ini terkait dengan gangguan perkembangan otak yang disebabkan oleh zat-zat berbahaya dalam asap rokok. Niko Sulpriyono
foto: freepik.com

Brilio.net - Banyak orang tua mungkin belum sepenuhnya menyadari betapa seriusnya efek dari paparan asap rokok terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak mereka. Asap rokok tidak hanya mempengaruhi perokok aktif, tetapi juga berdampak buruk pada orang-orang di sekelilingnya, khususnya anak-anak.

Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 40 persen anak-anak di Amerika Serikat terpapar asap rokok secara tidak langsung di rumah mereka. Di Indonesia, prevalensi paparan asap rokok pada anak-anak juga menjadi perhatian serius.

BACA JUGA :
Kenali 5 risiko pemberian susu formula pada bayi sebagai pengganti ASI, diabetes hingga kurang gizi


Menurut survei dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 50 persen anak-anak di Indonesia terpapar asap rokok di lingkungan rumah. Hal ini menandakan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan pencegahan di tingkat keluarga dan masyarakat.

Perlu kamu ketahui bahwa asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, beberapa di antaranya bersifat karsinogenik. Ketika anak-anak terpapar asap rokok, mereka bisa mengalami berbagai masalah kesehatan. Melansir dari World Health Organization (WHO), menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi saluran pernapasan, asma, dan gangguan perkembangan paru-paru.

Paparan asap rokok tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik anak-anak, tetapi juga bisa mengganggu perkembangan kognitif mereka. Penelitian oleh American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok secara kronis cenderung mengalami penurunan kemampuan belajar.

BACA JUGA :
Tak cukup hanya berjemur, ini 6 cara efektif penuhi vitamin D pada anak

Selain itu, mereka lebih rentan terhadap gangguan perilaku dan masalah emosional. Dampak ini terkait dengan gangguan perkembangan otak yang disebabkan oleh zat-zat berbahaya dalam asap rokok.

Untuk itu, para orang tua harus lebih teredukasi dan lebih bijak untuk mengatasi asap rokok di lingkungannya. Selain itu, para orang tua juga harus mengetahui bahaya asap rokok yang mengancam bagi kesehatan anaknya. Untuk itu, brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber, Jumat (9/8), ulasan 7 bahaya asap rokok pada anak.

7 Bahaya asap rokok pada anak

Asap rokok bukan hanya ancaman bagi kesehatan perokok aktif, tetapi juga menimbulkan bahaya serius bagi anak-anak yang terpapar secara pasif. Dalam lingkungan rumah, sekolah, atau tempat bermain, anak-anak yang terpapar asap rokok menghadapi risiko kesehatan yang signifikan. Adapun 7 bahaya asap rokok pada anak sebagai berikut:

1. Infeksi saluran pernapasan

foto: freepik.com

Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan pada anak-anak. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, anak-anak yang terpapar asap rokok di rumah lebih mungkin mengalami bronkitis dan pneumonia dibandingkan anak-anak yang tidak terpapar. Asap rokok mengiritasi saluran pernapasan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi.

2. Asma dan gangguan pernapasan lainnya

foto: freepik.com

Asma adalah salah satu penyakit kronis yang sering ditemukan pada anak-anak yang terpapar asap rokok. Penelitian yang diterbitkan dalam Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan asma dan eksaserbasi gejala asma yang sudah ada. Asap rokok dapat memicu serangan asma dan memperparah gejala yang ada, seperti sesak napas dan batuk.

3. Gangguan perkembangan paru-paru

foto: freepik.com

Paparan asap rokok secara kronis dapat menghambat perkembangan paru-paru anak. Studi dalam Thorax mengindikasikan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar. Pertumbuhan dan perkembangan paru-paru yang terhambat ini dapat memiliki konsekuensi jangka panjang, termasuk peningkatan risiko penyakit paru-paru kronis di masa dewasa.

4. Risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome)

foto: freepik.com

Salah satu risiko paling mengkhawatirkan dari paparan asap rokok pada bayi adalah SIDS atau sindrom kematian bayi mendadak. Artikel dalam The Lancet menyatakan bahwa bayi yang terpapar asap rokok, baik selama kehamilan maupun setelah kelahiran, memiliki risiko lebih tinggi mengalami SIDS. Bahan kimia berbahaya dalam asap rokok dapat mengganggu perkembangan sistem saraf pusat bayi, yang berperan dalam regulasi pernapasan.

5. Penurunan fungsi kognitif

foto: freepik.com

Asap rokok tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif anak. Studi yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa paparan asap rokok pada anak-anak dapat mengurangi kemampuan kognitif mereka, termasuk memori, perhatian, dan kemampuan belajar. Zat-zat toksik dalam asap rokok dapat mengganggu perkembangan otak dan fungsi kognitif anak.

6. Gangguan perilaku

foto: freepik.com

Paparan asap rokok juga dikaitkan dengan gangguan perilaku pada anak-anak. Penelitian dalam Journal of Epidemiology and Community Health menemukan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok lebih mungkin mengalami masalah perilaku seperti hiperaktivitas, gangguan perhatian, dan perilaku agresif. Gangguan ini dapat menghambat prestasi akademik dan interaksi sosial anak.

7. Masalah telinga

foto: freepik.com

Asap rokok juga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga pada anak-anak. Menurut studi yang dipublikasikan dalam Pediatric Infectious Disease Journal, anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami otitis media, yaitu infeksi telinga tengah. Infeksi ini bisa menyebabkan nyeri, gangguan pendengaran sementara, dan dalam beberapa kasus, komplikasi lebih serius jika tidak ditangani dengan baik.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags