Brilio.net - Ketiak adalah bagian tubuh yang seringkali luput dari perawatan. Padahal, area ini rentan terhadap masalah seperti bau badan, iritasi kulit, dan infeksi jamur. Untuk menjaga kesehatan ketiak, penting untuk membersihkannya secara teratur dengan sabun lembut dan air hangat, serta menghindari penggunaan deodoran yang mengandung alkohol atau bahan kimia keras yang dapat menyebabkan iritasi.
Selain sebagai area dengan kulit yang sensitif, ketiak juga merupakan tempat berbagai organ maupun kelenjar tubuh yang penting. Berbagai penyakit bisa menjangkit tubuh dengan gejala yang berhubungan dengan ketiak. Permasalahan pada ketiak seperti halnya benjolan bisa mengindikasikan penyakit serius jika tak ditangani dan tidak terdeteksi dengan cepat.
BACA JUGA :
11 Makanan penyubur kandungan ini cocok dikonsumsi ibu hamil, bantu cegah stunting pada anak
Meskipun tidak semua benjolan di ketiak berbahaya, namun penting untuk memahami gejalanya dan mencari perawatan medis yang tepat. Penting untuk tidak mengabaikan benjolan di ketiak dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan penanganan segera.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerlukan tes tambahan, seperti tes darah, USG, atau biopsi, untuk menentukan penyebab benjolan di area lipatan ini. Dengan penanganan yang tepat, kamu dapat menghindari komplikasi penyakit yang lebih serius.
Berikut bahaya yang bisa terjadi ketika timbul benjolan di ketiak disertai gejala dan cara mengobatinya yang telah dikumpulkanbrilio.netdari berbagai sumber, Kamis, (23/5).
BACA JUGA :
Sederhana tapi banyak manfaat, 5 makanan sehari-hari orang Jepang ini bikin sehat dan panjang umur
Penyebab munculnya benjolan di ketiak.
1. Reaksi tubuh karena alergi
foto:pixabay.com
Ketika tubuh mengalami reaksi alergi terhadap suatu zat, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin, yang dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di area tersebut. Pembengkakan ini bisa terasa lunak atau keras, tergantung pada penyebab alergi dan seberapa parah reaksinya. Seiring penyebab alergi hilang atau teratasi, pembengkakan biasanya akan mereda dengan sendirinya.
2. Penumpukan lemak
foto:pexels.com
Penumpukan lemak di bawah kulit di area ketiak bisa menyebabkan benjolan yang disebut lipoma. Lipoma adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan lemak yang tumbuh perlahan-lahan di bawah kulit. Lipoma biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, namun dapat menjadi benjolan yang terasa lunak atau kenyal saat disentuh. Meskipun lipoma umumnya tidak berbahaya, namun jika menyebabkan ketidaknyamanan atau berubah secara signifikan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
3. Efek adanya iritasi
Kulit di ketiak tanpa sadar bisa terluka karena mencukur bulunya, tetapi tak jarang kemudian malah terkena deodoran. Hal tersebut membuat bakteri dapat masuk dan menyebabkan infeksi, yang dapat mengakibatkan benjolan atau bengkak. Untuk mengatasi masalah ini, hindari penggunaan deodoran atau produk apapun pada kulit yang iritasi dan bersihkan area ketiak dengan lembut. Jika benjolan terus bertambah besar atau menyebabkan ketidaknyamanan, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Efek samping dari vaksin
foto:pixabay.com
Vaksinasi dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak sebagai salah satu efek samping yang jarang terjadi. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap bahan dalam vaksin, menyebabkan kelenjar getah bening membesar sementara saat tubuh bereaksi terhadap vaksin.
Pembesaran ini biasanya bersifat sementara dan akan berkurang dengan sendirinya. Jika benjolan di ketiak berlangsung lebih dari beberapa minggu atau menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis.
Penyakit yang diawali benjolan di ketiak.
foto:pexels.com
1. Kandidiasis
Kandidiasis di ketiak disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida. Gejalanya meliputi ruam merah, gatal, dan kadang-kadang terasa nyeri di daerah tersebut. Pengobatannya dapat dilakukan dengan menggunakan antijamur topikal seperti krim atau salep yang mengandung clotrimazole atau miconazole. Pakaian yang longgar dan kebebasan di daerah ketiak dapat membantu mengurangi kelembaban di area tersebut, sehingga mengurangi pertumbuhan jamur. Sebaiknya hindari penggunaan deodoran atau antiperspiran yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau memperparah infeksi. Jika infeksi tidak membaik dengan pengobatan di rumah, segera konsultasikan dengan dokter.
2. Miliaria
Miliaria di daerah ketiak adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar keringat, yang menyebabkan ruam kecil berwarna merah atau putih dan terasa gatal. Gejalanya meliputi rasa gatal, kulit yang terasa panas, dan terkadang terasa nyeri atau terbakar. Pengobatannya meliputi menjaga kulit tetap kering dan sejuk, menghindari pakaian ketat yang dapat menyebabkan iritasi, serta menggunakan bedak bayi atau krim antiruam ringan. Infeksi sekunder jarang terjadi namun jika gejalanya memburuk atau tidak membaik dengan pengobatan di rumah, segera konsultasikan dengan dokter.
Magang/Robiul Adil Robani