Brilio.net - Saat ini banyak orang menerapkan gaya hidup sehat, mulai dari rajin olahraga, menjauhi rokok, meninggalkan minuman alkohol hingga makan makanan sehat. Kendati demikian, ternyata tak sedikit pula yang tak mengindahkan gaya hidupnya. Pola makan semaunya dan gerak seperlunya. Padahal, tahu nggak sih, yang menyebabkan tingginya jumlah penderita diabetes adalah pola makan tinggi lemak dan tinggi gula serta kurang aktivitas fisik.
Terdengar ribet dan berat, sebenarnya pola hidup sehat bisa kamu terapkan dengan mudah lho. Memang ada sejumlah aturan diet dan harus menaati aturan makan selama bertahun-tahun agar tetap sehat. Tapi di sisi lain, kamu tetap bisa juga menyeimbangkan hidup tanpa harus meninggalkan makanan kesukaan, terutama makanan manis. Wah, gimana cara menerapkannya ya?
BACA JUGA :
Heboh cacing di sarden kalengan, ini 3 fakta yang wajib kamu tahu
Nah, cobalah trik yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (23/3), berikut ini agar bisa menjaga pola makan sehat tanpa merasa berat. Kamu tidak akan makan berlebihan, sehingga gaya hidup sehat pun tetap bisa tercapai.
1. Konsumsi sayur setiap hari.
BACA JUGA :
12 Tahun hadapi kanker, cara pria ini tutupi kulitnya keren abis
foto: shutterstock.com
Sayuran menjadi menu makanan yang kaya akan gizi dan nutrisi baik. Buat kamu yang baru memulai gaya hidup sehat bisa memulainya dengan cukup satu cangkir berisi sayuran hijau dan setengah cangkir sayuran tanpa daun setiap harinya.
Kamu bisa menambah porsinya seiring berjalannya waktu. Yang penting, tetap konsumsi sayur setiap harinya. Pilih sayuran yang warna hijaunya lebih tua. Sayuran hijau ini menyerap lebih banyak gizi dan menyatukan lebih banyak vitamin.
2. Tetap makan karbo.
foto: shutterstock.com
Mengurangi karbohidrat adalah salah satu strategi menjaga pola gaya hidup sehat yang banyak dipakai. Tapi jangan serta merta menghilangkan asupan karbohidrat sama sekali dari menu makanmu. Bagaimanapun juga karbohidrat akan diolah menjadi energi. Seperti prinsip diet rendah karbohidrat bukanlah menghindari karbohidrat sama sekali, hanya menghindari asupan yang terlalu banyak.
Lazimnya, orang dewasa yang sehat dianjurkan mengonsumsi karbohidrat sekitar 300-400 gram per hari. Saat menjalani diet, asupan karbohidrat dapat dikurangi setengahnya atau sekitar 150-200 gram. Jangan kurang dari itu ya, soalnya terlalu sedikit asupan karbohidrat justru akan menurunkan metabolisme.
3. Tak melulu hindari makanan manis.
foto: bango.co.id
Saat sedang menerapkan gaya hidup sehat, orang biasanya akan langsung memilih menghindari makanan manis sepenuhnya. Menurut ahli diet dan nutrisi dari Toronto, Abby Langer, R.D, tak ada salahnya tetap menyantap makanan manis, karena gula bisa meningkatkan energi secara instan, mengontrol tekanan darah juga tingkatkan konsentrasi. Tapi tetap memperhatikan ekstra kalori dari konsumsi gula atau garam tersebut.
Nah, kamu bisa mengandalkan Bango Light nih buat menu masakan harianmu. Kenapa harus Bango Light? Inovasi produk Bango terbaru ini berupa kecap manis yang kandungan gulanya lebih rendah* untuk sajian tetap nikmat dan lebih sehat.
Bango Light ini terbuat dari pemanis alami daun Stevia dan kedelai hitam Mallika berkualitas. Daun Stevia dikenal memiliki rasa yang manis. Nggak heran, daun ini sering dijadikan sebagai pengganti gula biasa. Kandungan kalori pada gula Stevia boleh dibilang nol, maka dari itu penggunaan gula ini cocok bagi para penderita diabetes atau yang sedang diet.
Perpaduan daun Stevia dan kedelai hitam berkualitas menghasilkan kecap dengan perpaduan sempurna rasa manis gurih dengan kadar gula yang lebih rendah. Semuanya bisa kamu nikmati dalam kecap Bango Light. Penasaran kelebihan lain dari Bango Light? Cek di sini ya buat info lebih lanjut.
*kandungan gula lebih rendah 30% dibandingkan kecap Bango reguler
4. Batasi minuman kemasan.
foto: shutterstock.com
Buat kamu yang suka minuman kemasan, sudah saatnya mengurangi porsi nih. Minuman dalam kemasan mengandung banyak kalori yang cenderung gampang menambah bobot tubuh. Bila seseorang minum jus 150 kalori per hari sama saja menumpuk ekstra seribu kalori per minggu. Minuman tersebut bukan asupan yang sehat, juga bukan nutrisi.
Nah, untuk kamu yang doyan smoothie, perlu memperhatikan padu padan bahan bakunya, terutama gula. Bila perlu, tambahkan yogurt Yunani, keju cottage, tofu, atau bubuk protein sebagai penyeimbang.
5. Bawa bekal.
foto: shutterstock.com
Selain menghemat pengeluaran, membawa bekal sendiri dari rumah juga lebih sehat daripada jajan sembarangan. Lagipula makanan yang dibeli di kedai atau restoran belum tentu sehat. Nah, buat kamu yang sibuk dan waktu terbatas, bisa membawa bekal yang simpel dan anti ribet, misalnya buah potong, sayuran dan yogurt.
6. Jangan hindari lemak sepenuhnya.
foto: shutterstock.com
Menerapkan gaya hidup sehat, maka harus menghindari konsumsi lemak sepenuhnya. Eits, anggapan tersebut salah besar lho. Tubuh tetap membutuhkan asupan lemak sebagai sumber energi, perbaikan jaringan, dan mengangkut vitamin A, D, E, dan K.
Setiap harinya, seorang laki-laki membutuhkan minimal 40 gram lemak dan perempuan minimal 30 gram lemak. Karenanya kamu tidak harus mengonsumsi makanan yang bebas lemak, tetapi hanya perlu mengurangi konsumsi lemak jenuh, seperti mentega, produk olahan susu, daging, dan makanan olahan.
Sebaiknya mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh dari kacang-kacangan, ikan salmon, dan alpukat. Makanan ini bisa membuatmu tetap kenyang sambil menurunkan kolesterol dan meningkatkan kemampuan otak pada saat bersamaan.
7. Konsumi buah aneka warna.
foto: shutterstock.com
Sudah tahu kan, kalau buah kaya akan serat yang melancarkan pencernaan? Nggak cuma itu, kandungan vitamin, mineral, dan beberapa mikronutrien di dalam buah juga sangat dibutuhkan untuk menjaga kebugaran tubuh. Selain itu jangan sepelekan kandungan air di dalam buah yang cukup tinggi karena dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuhmu.
Satu tips tambahan, usahakan untuk mengonsumsi buah aneka warna. Selain untuk menghindari kebosanan, warna dalam buah juga kaya akan fitonutrien. Dengan mengonsumsi buah aneka warna, maka semakin variatif fitonutrien yang kita peroleh.
Karotenoid yang memberi warna merah atau jingga pada buah memiliki bahan antioksidan. Sementara pada buah berwarna ungu mengandung antosianin, yakni antioksidan kuat yang baik bagi kesehatan.