Brilio.net - Sebagai orang tua, tentu ingin memiliki anak sehat dengan tumbuh kembang yang baik. Tak heran bila para orang tua melakukan segala cara untuk bisa memberikan asupan nutrisi yang seimbang pada anaknya mulai dari makanan bergizi hingga asupan vitamin.
Namun ada beberapa kondisi medis yang bisa mengancam tumbuh kembang anak sejak kecil, yaitu penyakit jantung bawaan pada bayi. Penyakit Jantung Bawaan (PJB) atau dalam istilah medis disebut Congenital Heart Defect (CHD) adalah kelainan jantung yang terjadi sejak bayi.
BACA JUGA :
7 Penyakit akibat kekurangan vitamin D yang patut kamu waspadai
Selama enam minggu pertama kehamilan, jantung bayi mulai terbentuk dan berdetak. Jantung mulai bekerja memompa darah. Pada titik ini, jantung bayi akan terus berkembang dan bekerja. Di sini pula masalah jantung seperti kecacatan bisa terjadi, salah satunya penyakit jantung bawaan.
Berikut beberapa fakta yang berhasil dirangkum brilio.net dari webinar online oleh Heartology Cardiovascular Center bertajuk 'Penyakit Jantung Bawaan' baru-baru ini.
1. Penyakit jantung bawaan terjadi akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna pada fase awal perkembangan janin di dalam kandungan.
BACA JUGA :
Mengenal penyakit diseksi aorta dan cara penanganannya
foto: freepik.com
2. Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dr. Radityo Prakoso, SpJP, menyebutkan sekitar 8 bayi dari 1000 kelahiran hidup dengan 30 persen di antaranya memperlihatkan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan di mana sebagian besar pasien PJB terabaikan.
foto: freepik.com
3. Oleh sebab itu, Radityo mengatakan bahwa pentingnya melakukan konsultasi pra nikah untuk melihat apakah pasangan memiliki risiko penyakit bawaan yang akan diturunkan kepada si anak. Sehingga bila sudah diketahui bisa dilakukan tindakan sejak dini.
foto: freepik.com
4. Penyakit jantung bawaan mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah dan penyaluran oksigen ke seluruh tubuh. Biasanya gejala awal yang dialami bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan adalah tubuh bayi membiru.
foto: freepik.com
5. Penyakit jantung bawaan ini terjadi selain karena genetik tapi juga gaya hidup orang tua yang sering mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan bahan kimia di awal kehamilan.
foto: freepik.com
6. Hal yang perlu diwaspadai oleh orang tua, ketika anak pertama mereka mengalami penyakit jantung bawaan, kemungkinan anak kedua mengalami penyakit yang sama sekitar 50 persen.
foto: freepik.com
7. Seiring dengan kemajuan medis, saat ini beberapa jenis PJB dapat ditangani tanpa pembedahan. Intervensi kateter Zero Fluoroscopy (tanpa radiasi) merupakan teknik mutakhir penanganan PJB tanpa pembedahan yang mulai direkomendasikan dokter.
foto: freepik.com
Diketahui radiasi dapat menimbulkan efek jangka panjang baik untuk pasien maupun dokter dan tim laboratorium kateterisasi. Prosedur ini menggunakan bantuan imaging murni dari ekokardiografi, tanpa menggunakan sinar radiasi.
"Keuntungan Zero Fluoroscopy antara lain hari perawatan yang singkat, penggunaan anestesi dan obat-obatan lebih sedikit, bekas luka sayatan sangat kecil, serta biaya lebih efektif, kata dr. Radityo Prakoso.
Pasien PJB setidaknya perlu satu kali konsultasi dengan dokter jantung subspesialis Penyakit Jantung Bawaan. Pasien PJB mempunyai harapan hidup tiga kali lebih besar apabila ditangani oleh dokter spesialis jantung dan bedah jantung bawaan secara benar. Artinya, masih ada harapan untuk para orang tua yang memiliki anak dengan PJB bahwa bayi mereka memiliki kualitas hidup yang sama dengan bayi lainnya.