1. Home
  2. »
  3. Kesehatan
28 November 2019 06:01

7 Jenis penyakit kelamin pria dan penyebabnya

Tak hanya diakibatkan oleh kuman, penyebab penyakit kelamin bisa datang dari mana saja. Rizka Mifta
foto: unsplash.com

Brilio.net - Kesehatan dan kebersihan alat kelamin wajib diperhatikan dengan baik. Karena penularan penyakit yang diakibatkan kurangnya menjaga kebersihan sering kali menimbulkan berbagai permasalahan. Terutama bagi pria, jangan sampai sembarangan dalam membersihkan area vital ini.

Tak hanya diakibatkan oleh kuman, penyebab penyakit kelamin bisa datang dari mana saja. Beberapa penyebab penyakit kelamin pria diantaranya infeksi virus, infeksi bakteri, serangga, kutu, dan juga penyakit menular seksual (PMS). Waspada dengan penyebab-penyebab ini, karena tidak hanya mengganggu namun penyakit kelamin juga dapat merugikan dirimu sendiri.

BACA JUGA :
Penyebab TBC, gejala dan cara pengobatannya


Ciri-ciri penyakit kelamin pria dikelompokkan menjadi 3 kategori, di antaranya adalah PMS yang menyebabkan luka atau kelainan pada organ genital, PMS yang menyebabkan radang uretra, dan PMS yang menyebabkan gejala dan tanda di seluruh tubuh.

Penyakit-penyakit ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain. Waspada juga, karena penyakit ini juga dapat menyebar ke dalam tubuh jika tidak segera diobati. Pengobatan yang tepat untuk penyakit kelamin pria juga disesuaikan dengan penyebabnya.

Maka kamu bisa pelajari jenis penyakit kelamin pria dan penyebabnya seperti yang sudah dirangkum brilio.net pada Kamis (28/11).

BACA JUGA :
Kenali penyakit hernia, gejala, penyebab, & cara mengobati

1. Gonore.

foto: pixabay.com

Pernahkah kamu mendengar penyakit gonore? Penyakit ini adalah infeksi yang mungkin tidak selalu menyebabkan tanda dan gejala, bahkan tetap tidak terdiagnosis. Maka waspada, karena gonore dapat menyebabkan uretritis pada pria. Sehingga hal ini akan menimbulkan rasa terbakar saat buang air kecil dari saluran uretra. Penyebab penyakit ini adalah bakteri neisseria gonorrhoeae. Ketika gejalanya muncul, bakteri ini membutuhkan waktu berkembang sekitar 4-8 hari setelah tertular infeksi.

2. Chlamydia.

foto: pixabay.com

Hampir mirip dengan penyakit gonore, chlamydia atau klamidia adalah infeksi bakteri yang umum pada orang dewasa muda yang aktif secara seksual. Penyebab penyakit ini adalah bakteri chlamydia trachomatis. Faktanya, penyakit ini tidak hanya menyerang pria, karena wanita juga dapat berkemungkinan terinfeksi. Beberapa kasus, mereka yang terinfeksi peyakit ini tidak memiliki tanda atau gejala penyakit kelamin. Infeksi ini dapat terjadi kembali terutama ketika pasangan seks dari orang yang terinfeksi tidak diobati. Infeksi klamidia dapat disembuhkan dengan antibiotik seperti azitromisin.

3. Herpes genital.

foto: pixabay.com

Virus herpes simplex (HSVs) membuat luka yang menyakitkan pada daerah tubuh yang terpajang secara seksual. HSV tipe 1 menyebabkan luka dingin di sekitar mulut. Namun HSV tipe 2 menyebabkan herpes genital, namun kedua jenis HSV bisa menginfeksi area genital. Luka pada pria biasanya dapat ditemukan pada penis, skrotum, pantat, anus, di dalam uretra atau bisa juga di kulit paha.

4. Trichomoniasis.

foto: unsplash.com

Trichomoniasis merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat menyerang pria dan wanita, namun sayangnya tidak memiliki gejala yang jelas. Ketika infeksi menyebabkan gejala, biasanya menyebabkan uretritis, gatal atau terbakar dan keluar dari uretra. Metronidazole dan tinidazole adalah antibiotik yang biasa digunakan dalam pengobatan penyakit ini.

5. HIV

foto: pixabay.com

Human immunodeficiency virus atau HIV pasti sudah tidak asing di telingamu. Beragam jenis sosialisasi bahkan sering dilakukan mengenai virus ini. Memang sudah seharusnya kita menjauhi virus ini karena efek buruknya hingga dapat menyebabkan kematian.

Infeksi virus ini dapat terjadi selama kontak seksual. Hal ini dapat ditimbulkan melalui beragam cara seperti berbagi jarum atau dari seorang wanita hamil yang terinfeksi dan menurun pada bayinya. Virus ini dapat mengakibatkan disfungsi sistem kekebalan tubuh pada suatu waktu. Biasanya waktu rata-rata dari infeksi ke penekanan kekebalan adalah 10 tahun.

Meski tidak ada gejala spesifik, beberapa orang merasakan demam dan penyakit seperti flu selama 2-4 minggu setelah terjangkit virus. Pada tahap selanjutnya, komplikasi serius seperti infeksi yang tidak biasa, kanker tertentu, dan demensia juga kemungkinan dapat terjadi.

6. Hepatitis B dan C.

foto: pixabay.com

Hepatitis adalah istilah umum untuk penyakit yang merujuk pada peradangan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, atau gangguan kesehatan lain. Hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV) adalah dua penyakit virus yang bisa ditularkan melalui kontak seksual melalui darah dari individu yang terinfeksi atau oleh aktivitas seksual. HBV tidak menimbulkan gejala, tetapi menyebabkan gejala hepatitis akut sekitar 50% infeksi. Sedangkan HCV jarang ditularkan melalui kontak seksual dan biasanya menyebar melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi. Kebanyakan orang yang terinfeksi HCV tidak memiliki gejala, aka diagnosis yang terlambat sering terjadi.

7. Kutil kelamin (HPV)

foto: unsplash.com

Human papillomavirus infection (HPV) merupakan jenis penyakit kelamin pria yang sering dikeluhkan. Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil umum yang bukan jenis PMS, sedangkan jenis lain menyebar selama aktivitas seksual dan menyebabkan kutil kelamin. Belum diketahui obat untuk infeksi HPV, namun biasanya akan hilang dengan sendiri. Beberapa perawatan untuk menghilangkan kutil kelamin juga tersedia. Biasanya terdapat vaksin untuk pria dan wanita yang memberikan kekebalan terhadap jenis HPV.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags