Brilio.net - Menggosok gigi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari. Rutinitas yang sudah dilakukan sejak kecil ini tidak lain untuk menjaga dan merawat kebersihan gigi juga mulut.
Tak heran jika anjuran menggosok gigi minimal dua kali sehari sering digaungkan. Bukan tanpa alasan, kesehatan gigi dan mulut berkaitan erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
BACA JUGA :
4 Fakta ilmiah gigi ngilu pada anak muda, bahaya jika dibiarkan
Sayangnya, meski mudah dilakukan, ternyata masih banyak yang sering melakukan kesalahan-kesalahan sepele saat menggosok gigi. Fatalnya, kesalahan sepele yang kerap dilakukan sebagian orang ini justru dapat menimbulkan penyakit pada gigi.
Bukannya bersih, salah dalam menggosok gigi justru dapat memicu kotoran semakin menumpuk. Duh, jangan sampai deh. Dengan mengetahui cara yang benar, menggosok gigi sangat efektif membantu menghindari masalah seperti gigi berlubang, penyakit gusi hingga gigi ngilu.
Untuk mencegah hal buruk terjadi pada gigimu, yuk cari tahu tujuh kesalahan sepele saat menggosok gigi yang bisa berakibat fatal di bawah ini, sebagaimana sudah disarikan Brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (21/3).
BACA JUGA :
Tak hanya lezat, 5 makanan ini ternyata juga baik bagi kesehatan gigi
1. Salah memilih sikat gigi untuk kebutuhanmu.
foto: shutterstock.com
Memilih sikat gigi yang tepat ternyata memberi dampak penting saat menggosok gigi. Pastikan sikat gigi yang digunakan dapat menjangkau semua bagian gigi bahkan hingga bagian tersulit.
Kamu bisa menggunakan segala jenis sikat gigi sesuai dengan kebutuhanmu. Namun pastikan kamu memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut. Bulu sikat gigi juga harus lentur dan lembut agar bisa memasuki celah-celah sempit antara gigi dan gusi.
Kepala dan bentuk sikat gigi merupakan salah satu bagian yang tidak kalah penting. Terutama bagi kamu yang mempunyai mulut kecil.
2. Terlalu keras dalam menggosok.
foto: shutterstock.com
Jika kebiasaan satu ini masih sering kamu lakukan, sebaiknya segera hentikan. Menggosok gigi terlalu keras dapat membahayakan kesehatan.
Menggosok gigi terlalu keras dapat membuat jaringan gusi melonggar karena tekanan terlalu besar sehingga menyebabkan sebagian akar gigi terekspose. Nah, daerah ini sangat sensitif terhadap panas dan dingin. Akar gigi juga lebih rentan mengalami pembentukan lubang dibanding bagian enamel gigi yang lebih keras.
Plak (lapisan koloni bakteri) sebenarnya bertekstur lengket namun juga lembut. Sehingga tidak perlu bersusah payah menggosok terlalu keras untuk membersihkannya.
3. Menggosok terburu-buru dan tidak menyeluruh.
foto: shutterstock.com
Waktu yang tepat untuk menggosok gigi setidaknya membutuhkan dua menit. Sayangnya, kebanyakan orang melakukannya dengan sangat cepat, bahkan di bawah satu menit.
Untuk mengetahui waktu sikat gigi yang dilakukan sudah tepat atau belum, kamu bisa menggunakan stopwatch pada smartphone. Seorang penasihat konsumen untuk American Dental Association, Richard H. Price, menyarankan untuk membagi mulut menjadi empat daerah saat menggosok gigi dan menghabiskan 30 detik pada setiap bagian.
4. Jarang mengganti sikat gigi.
foto: shutterstock.com
Jarang mengganti sikat gigi juga dapat memosisikan gigi dalam keadaan berbahaya. Sikat gigi yang sudah usang keefektifannya dalam membersihkan gigi juga akan sangat berkurang.
Bulu sikat gigi yang sudah kusut, melekuk atau melengkung, dan kasar akan kehilangan kemampuannya. Maka dari itu, pastikan mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan sekali. Selain itu, simpanlah sikat gigi pada tempat kering dan terkena udara agar terhindar dari bakteri atau jamur.
5. Arah menggosok yang salah.
foto: shutterstock.com
Menggosok gigi bolak-balik dengan gerakan seperti menyetrika bukanlah cara terbaik untuk membersihkan gigi. Gerakan menggosok gigi dengan arah yang salah ini justru dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
Mulailah menggosok gigi dari gusi dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Lakukan dengan gerakan sapuan pendek-pendek dan memutar layaknya menyapu dalam lingkaran kecil. Teknik ini bertujuan agar bulu sikat dapat mengeluarkan plak yang tersembunyi di balik batas gusi.
6. Melupakan gusi.
foto: shutterstock.com
Sering kali saat menggosok gigi kamu akan lebih berfokus pada bagian gigi saja. Padahal menggosok gigi berarti benar-benar membersihkan seluruh bagian gigi, termasuk gusi.
Bagian gigi yang sering terlupakan ini ternyata menjadi tempat favorit bakteri berkumpul. Maka dari itu kamu tidak boleh melewatkan untuk membersihkan garis gusi.
Caranya mudah, kamu hanya perlu menggenggam sikat gigi dengan menempatkan sudut kepala sikat gigi sedikit miring 45 derajat melawan garis gusi. Agar lebih tepat, jangan menempelkan keseluruhan permukaan bulu sikat langsung pada gigi. Oh ya, jangan lupa juga menggosok lidah untuk membantu mengikis plak yang menempel sekaligus menyegarkan napas.
7. Terburu-buru menggosok gigi setelah makan.
foto: shutterstock.com
Penelitian menunjukkan jika terburu-buru menggosok gigi setelah makan dan minum bisa membawa lebih banyak dampak pada kesehatan gigi. Terutama setelah makan dan minum yang bersifat asam.
Selalu tunggu setidaknya 30 menit setelah mengonsumsi makanan dan minuman asam. Bukan tanpa alasan, makanan yang mengandung asam sitrat dapat melemahkan enamel gigi. Asam juga dapat menyerang gigi, mengikis enamel, dan lapisan di bawahnya atau yang disebut dentin.
Ada baiknya kamu menyikat gigi sebelum makan dan minum yang bersifat asam. Minum segelas air putih setelah mengonsumsi makanan asam juga bisa membilas asam yang menempel di gigi.
Nah, sekarang sudah tahu kan kesalahan-kesalahan sepele apa saja yang bisa merusak kesehatan gigi? Beberapa kesalahan saat menggosok gigi ternyata bisa berakibat pada permasalahan gigi seperti ngilu tak tertahankan.
Rasa tidak nyaman dan nyeri saat gigi ngilu bisa bikin harimu jadi berantakan. Gigi ngilu membutuhkan penanganan cepat agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Sensodyne Rapid Relief bisa mengurangi nyeri karena gigi ngilu dengan cepat.
Pasta gigi yang sudah teruji klinis ini bisa #RedakanNgiluCepat. Saking cepatnya kamu sudah bisa merasakan efek pasta gigi khusus gigi sensitif ini sejak penggunaan pertama.
Sobat Brilio tahu nggak, bahwa sebanyak 2 dari 5 orang berusia 18-35 tahun di Indonesia pernah mengalami gigi ngilu? Fakta ini membuktikan bahwa anak muda zaman sekarang lebih rentan terkena gigi ngilu. Maka dari itu Sensodyne Rapid Relief bakal cocok banget jadi temanmu #RedakanNgiluCepat.