Brilio.net - Kuku sering kali hanya dianggap sebagai bagian tubuh yang membutuhkan perawatan estetika. Namun, di balik tampilannya yang sederhana, kuku dapat memberikan petunjuk penting tentang kondisi kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, dan bentuk kuku bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan, mulai dari kekurangan nutrisi hingga penyakit kronis. Menyadari dan memahami indikasi medis dari kuku dapat membantumu mendeteksi penyakit sejak dini dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Kuku yang sehat biasanya berwarna merah muda, kuat, dan tidak mudah patah. Namun, perubahan pada kuku, seperti perubahan warna menjadi putih, kuning, atau bahkan kebiruan, dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan tertentu. Misalnya, kuku berwarna kebiruan dapat menjadi tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, yang mungkin disebabkan oleh masalah paru-paru atau jantung. Sementara itu, garis putih horizontal pada kuku, yang dikenal sebagai garis Mees, dapat mengindikasikan keracunan arsenik atau masalah ginjal.
BACA JUGA :
Tanpa andalkan nail serum, ini 5 trik atasi kuku mudah patah dan berwarna kusam pakai bahan alami
Tekstur kuku juga memiliki cerita tersendiri. Kuku yang mudah patah atau rapuh bisa menunjukkan kekurangan vitamin atau mineral, seperti zat besi atau biotin. Selain itu, kuku yang bergelombang atau memiliki permukaan yang tidak rata bisa menjadi tanda psoriasis atau penyakit autoimun lainnya. Tidak hanya itu, perubahan bentuk kuku, seperti kuku yang melengkung ke dalam (koilonychia) atau ke luar (clubbing), bisa mengindikasikan kondisi kesehatan serius seperti anemia atau penyakit paru-paru kronis.
Memperhatikan perubahan pada kuku dapat membuat kamu lebih waspada terhadap tanda-tanda penyakit dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional. Seiring dengan itu, menjaga pola makan seimbang dan gaya hidup sehat juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kuku dan tubuh secara keseluruhan. Jadi, mulailah perhatikan kuku kamumereka mungkin menyimpan rahasia penting tentang kesehatan kamu.
Berikut brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber yang ada, Selasa (21/5), kondisi perubahan pada kukumu sebagai tanda adanya penyakit serius agar kamu tidak terlambat mengetahui.
BACA JUGA :
Bukan dipelintir pakai jari, cara atasi bulu kuas nail art yang berantakan ini cuma perlu 1 langkah
Kondisi perubahan kuku sebagai tanda penyakit.
1. Cyanosis.
foto: Twitter/@fahimrif
Cyanosis menandakan kurangnya oksigen dalam darah akibat berbagai kondisi medis. Warna kebiruan akan muncul pada kuku yang seringkali disebabkan oleh masalah pernapasan atau sirkulasi darah, seperti penyakit paru-paru (misalnya, asma atau penyakit paru obstruktif kronis), penyakit jantung, atau gangguan pembuluh darah. Selain itu, kuku membiru juga bisa terjadi akibat paparan suhu dingin ekstrem yang menyebabkan vasokonstriksi, mengurangi aliran darah ke ekstremitas.
Jika kuku kamu berubah menjadi biru secara tiba-tiba atau terus-menerus, sangat penting untuk mencari perhatian medis segera, karena ini bisa menjadi tanda dari kondisi serius yang memerlukan penanganan segera untuk mengembalikan oksigenasi normal dalam tubuh.
2. Melanonychia.
foto: Twitter/@Cardiologist_9
Melanonychia adalah kondisi yang ditandai dengan perubahan warna pada kuku yang biasanya muncul sebagai garis hitam atau cokelat yang membentang sepanjang kuku. Warna ini dihasilkan dari peningkatan produksi melanin oleh sel-sel di dasar kuku, yang dikenal sebagai melanosit.
Melanonychia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk trauma pada kuku, infeksi, penggunaan obat-obatan tertentu, dan kondisi medis seperti penyakit Addison atau melanoma. Meskipun seringkali tidak berbahaya, alangkah baiknya tetap waspada apabila mulai muncul tanda ini di kuku. Hal ini berkaitan pada beberapa kasus kelainan homkromatosis, penyakit tiroid, malnutrisi, dan penyakit HIV memunculkan tanda ini.
Penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika muncul garis hitam pada kuku, terutama jika garis tersebut tampak tidak teratur atau berkembang, agar meminimalisir kemungkinan adanya kondisi yang lebih serius, seperti melanoma subungual.
Magang/Robiul Adil Robani