3. Kuku pucat.
foto: Twitter/@fafaahfah
BACA JUGA :
Tanpa andalkan nail serum, ini 5 trik atasi kuku mudah patah dan berwarna kusam pakai bahan alami
Pucat pada kuku seringkali disebabkan oleh penurunan aliran darah atau anemia, di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Kondisi ini juga dapat terkait dengan masalah kesehatan lain seperti malnutrisi, gangguan tiroid, atau penyakit hati. Selain itu, pucat pada kuku bisa menjadi tanda penuaan atau paparan zat kimia tertentu.
Penting untuk memperhatikan perubahan warna kuku dan mencari penilaian medis jika kuku tetap pucat dalam jangka waktu yang lama, karena ini bisa membantu mengidentifikasi dan menangani masalah kesehatan yang mendasarinya dengan tepat.
4. Kuku kekuningan.
BACA JUGA :
Bukan dipelintir pakai jari, cara atasi bulu kuas nail art yang berantakan ini cuma perlu 1 langkah
foto: freepik.com
Kuku yang menguning sering kali menunjukkan adanya infeksi jamur, tetapi bisa juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Infeksi jamur pada kuku, atau onikomikosis, menyebabkan penebalan, perubahan warna, dan deformitas pada kuku. Selain itu, kuku yang menguning dapat menjadi tanda dari penyakit paru-paru kronis, diabetes, atau kondisi kulit seperti psoriasis. Pertumbuhan kuku yang lambat dan penebalan juga bisa menjadi indikasi masalah sistemik yang lebih serius seperti penyakit limfatik atau gangguan pernapasan.
Penyakit kuning atau ikterus adalah kondisi kulit, selaput lendir, dan mata menjadi kuning akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Kondisi ini juga dapat berdampak pada kuku, menyebabkan perubahan warna yang mungkin termasuk kekuningan pada kuku.
Penyakit kuning biasanya merupakan gejala dari masalah mendasar seperti penyakit hati (misalnya hepatitis atau sirosis), gangguan saluran empedu, atau hemolisis yang berlebihan. Ketika hati tidak mampu memproses bilirubin dengan benar, pigmen ini menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan warna kuning.
Jika kamu mengalami kuku yang menguning bersamaan dengan gejala lain seperti kulit dan mata yang menguning, kelelahan, atau nyeri perut, sangat penting untuk segera mencari penanganan medis. Diagnosa dan penanganan yang cepat sangat penting untuk mengatasi penyebab mendasar dari penyakit kuning dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
5. Lunula kemerahan.
foto: freepik.com
Lunula sebutan untuk bagian setengah lingkaran yang muncul di pangkal kuku. Dalam kondisi normal, lunula bisa muncul dengan warna putih. Lunula berwarna merah bisa disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung kongestif atau hipertensi, yang mempengaruhi sirkulasi darah. Kondisi ini juga bisa terkait dengan penyakit autoimun, seperti lupus erythematosus sistemik, atau masalah metabolik, termasuk diabetes. Selain itu, lunula merah bisa menunjukkan adanya infeksi sistemik atau keracunan tertentu.
Jika kamu melihat perubahan warna yang persisten atau baru pada lunula kamu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis, karena ini bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang mendasarinya yang memerlukan perhatian dan penanganan lebih lanjut.
6. Nail Patella Syndrome.
foto: Twitter/@NICU_Musings
Nail-Patella Syndrome (NPS) adalah kelainan genetik langka yang mempengaruhi perkembangan kuku, tulang, dan terkadang sistem lain dalam tubuh. Orang dengan NPS biasanya memiliki kuku yang kurang berkembang atau abnormal, yang mungkin kecil, terbelah, atau berbentuk tidak biasa. Selain itu, mereka sering mengalami masalah dengan tulang patella (tempurung lutut), yang bisa berupa patella yang tidak terbentuk dengan sempurna atau dislokasi patella.
NPS juga dapat mempengaruhi tulang-tulang lainnya, menyebabkan deformitas pada siku dan ketiak, serta kadang-kadang mempengaruhi ginjal, meningkatkan risiko penyakit ginjal. Kondisi ini diwariskan secara autosomal dominan, yang berarti hanya perlu satu salinan dari gen yang bermutasi untuk menyebabkan sindrom ini. Jika seseorang menunjukkan gejala NPS, evaluasi genetik dan konsultasi medis sangat dianjurkan untuk diagnosis dan manajemen kondisi ini.
7. Kuku berubah cekung atau cembung.
foto: Twitter/@LozeauMD
Kuku yang cekung atau koilonychia seringkali disebabkan oleh anemia defisiensi besi, di mana kuku menjadi tipis dan berbentuk seperti sendok. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat paparan bahan kimia tertentu atau trauma berulang pada kuku. Di sisi lain, kuku yang cembung atau klubbing ditandai dengan pembesaran dan penebalan ujung jari yang membuat kuku melengkung ke bawah.
Klubing sering dikaitkan dengan masalah kesehatan kronis seperti penyakit paru-paru (misalnya, fibrosis paru atau kanker paru-paru), penyakit jantung, atau gangguan gastrointestinal seperti penyakit Crohn. Kedua perubahan bentuk kuku ini memerlukan perhatian medis untuk mengidentifikasi dan menangani penyebab yang mendasarinya.