Brilio.net - Kamu pernah mendengar bahwa penderita maag sebaiknya tidak berpuasa agar penyakit tidak kambuh? Apakah anggapan tersebut benar? Atau kamu khawatir maagmu kambuh saat berpuasa? Memang, banyak sekali beredar anggapan yang salah seputar maag dan puasa. Tapi kini sudah waktunya untuk meluruskannya. Berikut adalah mitos dan fakta seputar maag dan puasa yang wajib kamu tahu kebenarannya, Rabu (15/6).
1. Penderita maag tidak boleh berpuasa.
Sebenarnya maag terdiri atas dua jenis, yaitu maag fungsional dan maag organik. Maag fungsional terjadi dikarenakan fungsi lambung dan usus yang terganggu (biasanya hal ini disebabkan oleh faktor psikis). Sedangkan maag organik terjadi diakibatkan adanya kelainan seperti luka pada lambung maupun usus dua belas jari.
Bagi penderita maag fungsional, berpuasa justru akan memperbaiki keadaan maag kamu. Dikarenakan selama puasa kamu akan mengontrol jam makan kamu, makanan yang kamu konsumsi, menghindari rokok dan alkohol sehingga maag dapat teratasi.
Berdasarkan hasil riset tepercaya yang brilio.net kutip dari klikdokter.com, 70-80 persen sakit maag yang diderita masyarakat pada umumnya adalah sakit maag fungsional. Gejala sakit maag fungsional terjadi akibat ketidakteraturan pola makan. Bisa juga karena terlalu sering dan bernafsu mengonsumi cemilan jahat yang tidak sehat sepanjang hari, seperti cemilan asam, pedas, dan zat-zat yang bersifat merusak lambung.
BACA JUGA: 12 Alasan kenapa kamu kudu bangga jadi jomblo, jangan minder lagi ya
2. Jeruk nipis membuat maag kambuh dan perut perih.
Jeruk nipis memiliki rasa yang asam dan dipercaya berbahaya bagi penderita maag. Namun ternyata walaupun rasanya asam, jeruk nipis memiliki sifat basa di lambung, sehingga sangat bagus untuk menetralisasi asam lambung kamu lho.
3. Banyak makan saat berbuka membuat lambung sehat.
Saat berbuka kita cenderung seperti balas dendam. Namun, tahukah bahwa makan terlalu banyak saat berbuka justru akan meningkatkan produksi asam lambung secara mendadak. Selain akan menimbulkan nyeri ulu hati, juga akan menimbulkan timbunan gas karena penderita maag cenderung sulit mengeluarkan gas ini. Akibatnya perut akan terasa kembung, begah dan tidak nyaman.
Sebaiknya konsumsi makanan dalam jumlah yang pas dan jangan terlalu kenyang. Baru 3-4 jam kemudian kamu bisa mengonsumsi makanan lagi dalam jumlah sedikit. Pilihlah makanan yang banyak mengandung serat, karena serat akan bertahan lama di tubuh sehingga mencegah kamu cepat lapar.
4. Makan yoghurt akan menimbulkan gejala maag.
Asam yang terkandung pada yoghurt ternyata tidak merangsang produksi asam lambung secara berlebihan. Sehingga aman untuk dikonsumsi penderita maag. Dari penelitian diketahui bahwa yoghurt membentuk asam laktat yang dapat menyembuhkan luka pada dinding lambung.
Selain itu, kandungan bakteri baik dalam yoghurt mampu menekan jumlah helicobacter pylori, yaitu salah satu penyebab kerusakan dinding lambung yang menimbulkan luka pada penyakit maag.
5. Minum susu saat berbuka puasa bisa membuat maag kambuh.
Terkadang susu dapat menimbulkan kekambuhan penyakit maag, namun tidak semua penderita maag mengalami hal ini. Susu jenis apa pun boleh dikonsumsi, asalkan dalam keadaan perut terisi. Susu kedelai lebih dianjurkan karena mengandung isoflavon yang dapat mengurangi gejala maag dengan melindungi dinding lambung.
6. Maag sulit dikendalikan selama puasa.
Sebelum berpuasa, tubuh kita terbiasa memproduksi asam lambung pada jam makan, misalnya saat sarapan dan makan siang. Pada saat puasa, tentunya kita melewatkan waktu makan siang, akibatnya asam lambung akan meningkat pada jam makan siang (sekitar pukul 12 siang). Hal inilah yang dapat menyebabkan maag kambuh.
Untuk mengatasinya, sebaiknya kamu mengonsumsi obat maag pada saat makan sahur. Obat yang digunakan adalah obat yang memiliki waktu kerja 12-24 jam. Hal ini berguna untuk mengontrol kadar asam lambungmu yang naik saat perut kosong. Selain itu, untuk mencegah prosuksi asam lambung berlebih, hindari makanan yang dapat memicu asam lambung saat sahur. Misalnya makanan pedas, asam, rokok, dan kopi.
7. Langsung tidur sehabis sahur akan membuat lambung enak.
Sebaiknya penderita maag tidak langsung tidur sehabis makan. Makanlah minimal satu jam sebelum kamu tidur, karena jika tidak makanan akan naik dari lambung ke kerongkongan. Hal ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti pahit di mulut, mual, serta muntah.
Jika terjadi terus-menerus maka dapat merusak daerah kerongkongan, karena sifat asam lambung yang sangat asam. Akibatnya kamu bisa mengeluhkan rasa terbakar di dada, leher hingga wajah.
BACA JUGA :
Charger yang tak dicabut apakah menguras banyak daya? Ini jawabannya