1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
17 Mei 2024 05:25

7 Penyebab mata bengkak dan cara menyembuhkannya, redakan nyeri agar penglihatan lebih nyaman

Mata bengkak kondisi yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, mulai dari alergi, infeksi, menangis, hingga gigitan serangga. Brilio.net
Pixabay.com

Brilio.net - Mata bengkak kondisi yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, mulai dari alergi, infeksi, hingga gigitan serangga. Sensasi nyeri dan pengelihatan yang terganggu, dapat menghambat aktivitas sehari-hari hingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Bagi sebagian orang, mata bengkak juga dapat menjadi tanda atau gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Bengkaknya mata seringkali disertai dengan rasa nyeri yang menyengat, mata terasa berat, dan juga rasa gatal. Selain itu, mata bengkak juga membuat penglihatan kabur atau terganggu. Kondisi tersebut juga bisa membuat seseorang merasa tidak percaya diri, karena perubahan yang terjadi pada penampilan wajah mereka.

BACA JUGA :
9 Makanan ini dapat mengatasi mata merah, sehat dan alami


Untuk mengatasi mata bengkak, perlu diketahui dulu penyebabnya. Oleh karena itu, sebelum mengatasi kenali dulu gejala mata bengkak dengan lebih jeli.

Berikut dapat disimak penyebab mata bengkak sekaligus cara sembuhkannya, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (16/5).

BACA JUGA :
21 Penyebab mata merah, gejala, dan cara mengatasinya

1. Bintitan.

foto: liputan6.com

Bintitan disebabkan oleh infeksi pada kelenjar minyak di tepi kelopak mata, yang disebut kelenjar Zeis atau kelenjar Meibom. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Gejala bintitan meliputi pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit di sekitar mata. Untuk mengobati bintitan, kamu dapat menggunakan kompres hangat dengan air bersih atau air garam, untuk membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat pecahnya bintitan. Jangan memencet mata agar infeksi tidak menyebar.

Penggunaan antibiotik topikal juga direkomendasikan oleh dokter untuk membantu menyembuhkan infeksi. Jika bintitan terasa sangat sakit atau tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

2. Konjungtivitis.

foto:Freepik.com

Konjungtivitis atau "mata merah" adalah peradangan pada konjungtiva, lapisan tipis yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, reaksi alergi, atau iritasi akibat benda asing.

Gejala konjungtivitis meliputi mata merah, gatal, berair, berpasir, dan dapat disertai dengan keluarnya lendir atau nanah. Dalam beberapa kasus mata dapat mengalami pembengkakan.

Untuk mengobati konjungtivitis, tergantung pada penyebabnya. Kamu bisa menggunakan obat tetes mata antialergi, antibiotik, atau antiviral sesuai anjuran dokter. Selain itu, hindari menyentuh mata dengan tangan kotor. Gunakan air bersih untuk membersihkan mata, dan hindari penggunaan lensa kontak selama proses penyembuhan.

Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

3. Iritasi mata.

foto: Freepik.com

Bengkak di mata akibat iritasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti paparan debu, asap, benda asing, serta reaksi alergi terhadap kosmetik atau obat-obatan tertentu.

Gejalanya meliputi pembengkakan, kemerahan, gatal, dan kadang disertai rasa terbakar atau nyeri. Untuk mengobati bengkak di mata akibat iritasi, pertama-tama hindari faktor pemicu iritasi tersebut. Bersihkan mata dengan air bersih atau larutan saline untuk menghilangkan zat iritan.

Gunakan kompres dingin dengan kain bersih, untuk mengurangi pembengkakan dan kemerahan. Jika gejalanya tidak membaik dalam beberapa hari atau terasa semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

4. Cedera mata.

foto: Twitter/@nataliamwijanto

Cedera mata akibat trauma fisik bisa terjadi akibat berbagai kejadian, seperti terkena benda tumpul, tajam, atau trauma yang disebabkan oleh kecelakaan.

Gejalanya bervariasi, mulai dari bengkak, berdarah, hingga gangguan penglihatan. Penanganan cedera mata bergantung kepada tingkat keparahan. Jika disebabkan benda asing, hindari menggosok mata dan segera konsultasikan dengan dokter.

Untuk luka ringan, bersihkan dengan hati-hati menggunakan air bersih atau larutan saline. Pada kasus yang lebih serius, seperti patah tulang mata atau luka yang dalam, segera temui bantuan medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat, sesuai dengan kondisi masing-masing.

5. Menangis.

foto:Freepik.com

Mata bengkak usai menangis, terjadi karena produksi air mata yang berlebihan, mengakibatkan penumpukan cairan di sekitar mata yang menyebabkan pembengkakan. Gejala lainnya mungkin termasuk kemerahan dan iritasi di sekitar mata.

Untuk mengurangi pembengkakan, kamu dapat menggunakan kompres dingin dengan kain bersih, atau kantong es yang dibungkus handuk tipis selama beberapa menit. Selain itu, istirahat yang cukup dan menghindari gesekan atau sentuhan berlebihan sehingga mempercepat proses penyembuhan.

6. Kurang tidur.

foto: Freepik.com

Mata bengkak akibat kurang tidur, umumnya disebabkan oleh penumpukan cairan di sekitar mata, akibat peredaran darah yang kurang lancar. Istirahat yang cukup, tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi dari tubuh, dan menghindari konsumsi garam berlebihan sebelum tidur juga dapat membantu.

Mengompres mata kain bersih atau kantong es yang dibungkus handuk tipis selama beberapa menit, bisa sedikit mengurangi bengkak mata. Pengobatan lain yang dapat kamu pilih adalah menggunakan kantung teh hijau dingin, atau menggunakan krim mata yang mengandung vitamin K.

7. Gigitan serangga.

foto: Freepik.com

Mata bengkak akibat gigitan serangga terjadi karena reaksi alergi tubuh terhadap saliva, atau racun yang disuntikkan oleh serangga saat menggigit. Area sekitar mata sangat sensitif, sehingga reaksi alergi dapat menyebabkan pembengkakan yang signifikan.

Untuk mengobati pembengkakan akibat gigitan serangga, pertama-tama, bersihkan area yang terkena dengan air dan sabun untuk menghindari infeksi. Selanjutnya, kompres dingin dengan kain bersih atau kantong es yang dibungkus handuk tipis untuk mengurangi bengkak dan gatal.

Penggunaan antihistamin atau salep kortikosteroid topikal juga direkomendasikan dokter untuk meredakan gejala alergi. Jika pembengkakan atau gejala alergi tidak membaik dalam beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

(Magang/Robiul Adil Robani)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags