Brilio.net - Memasuki usia 40 tahun, pria seringkali dihadapkan dengan perubahan besar dalam hidup, mulai dari fisik maupun emosional. Pada rentang usia ini kerap disebut awal dari paruh baya, dan di sinilah berbagai masalah kesehatan mulai muncul.
Akibat gaya hidup tidak sehat di usia muda mulai muncul ketika menginjak usia 40 tahun. Terlebih ketika memiliki tekanan pekerjaan yang tinggi, tanggung jawab sebagai kepala keluarga, dan perubahan gaya hidup, membuat pria berusia 40 tahun lebih rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan.
BACA JUGA :
9 Penyebab insomnia pada remaja, kenali gejala dan cara mencegahnya
Oleh sebab itu, penting untuk memahami masalah kesehatan apa saja yang muncul saat memasuki usia 40 tahun. Harapannya, dengan mengetahui gangguan kesehatan pada pria usia 40 tahun bisa mempersiapkan diri maupun mengubah pola hidup agar lebih sehat.
Nah, berikut ini 8 gangguan kesehatan pada pria usia 40 tahun yang perlu diwaspadai, lengkap dengan cara mencegahnya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (28/6).
Gangguan kesehatan pada pria usia 40 tahun yang perlu diwaspadai.
BACA JUGA :
Stunting adalah gangguan pertumbuhan, kenali gejala dan penyebabnya
foto: freepik.com
Menyadur dari laman Health dan Pallmallmedical.co.uk, menjelaskan terdapat beberapa gangguan kesehatan yang muncul pada pria berusia 40 tahun lebih, diantaranya:
1. Tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi dapat dikaitkan dengan gaya hidup yang berantakan. Mulai dari kerap makan sembarangan, kurang aktivitas fisik, maupun sering merokok jadi beberapa faktor meningkatnya risiko serangan jantung maupun stroke. Untuk mencegah terjadinya darah tinggi penting untuk rutin olahraga, jaga pola makan, hingga kurangi stres.
2. Disfungsi ereksi.
Mempertahankan penis tetap prima di usia tua memang cukup sulit. Pasalnya, seiring bertambahnya usia fungsi organ termasuk alat reproduksi akan menurun. Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi medis lain seperti obesitas, hipertensi, atau sindrom metabolik yang dapat mengakibatkan aliran darah ke penis jadi berkurang.
3. Kanker kulit.
Meski tidak menimpa semua orang, namun sebagian besar pria di usia paruh baya atau 40 tahun cenderung memiliki risiko mengalami kanker kulit. Hal ini karena paparan sinar matahari yang berlebih menyebabkan karsinoma sel basal dan sel skuamosa. Oleh karena itu, sejak muda wajib pakai sunscreen saat keluar ruangan.
4. Penyakit jantung koroner.
Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah di sekitar jantung. Dampaknya peredaran darah tidak lancar, alhasil organ tubuh mengalami gangguan seperti sesak, nyeri pada area dada, atau keringat dingin.
Umumnya penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko pada orang berusia 40 tahun lebih. Apalagi jika memiliki riwayat obesitas, merokok, tekanan darah tinggi, atau faktor usia. Agar menurunkan risiko terkena penyakit jantung maka usahakan untuk berhenti merokok dan jaga pola hidup sehat.
5. Kanker paru-paru.
Penyakit kanker paru-paru rentan terjadi di usia 40 tahun, di mana adanya sel-sel yang berkembang terlalu ganas sehingga fungsi paru-paru jadi terganggu. Umumnya penderita kanker paru-paru mengalami gejala sakit pada dada, batuk berdahak, hingga sesak napas.
Penyebab kanker paru-paru cukup beragam, namun paling sering menyerang orang yang punya riwayat perokok aktif maupun pasif. Oleh karena itu, kamu wajib berhenti merokok.
6. Kanker prostat.
Penyakit kanker prostat kerap terjadi pada pria. Umumnya tidak memiliki gejala apapun, tak heran jika baru terdiagnosis ketika kanker prostat sudah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu disarankan agar pria melakukan medical check up secara rutin. Tujuannya, mendeteksi adanya potensi gangguan kesehatan termasuk kanker prostat. Terlebih bagi pria berusia 40 tahun yang memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit ini maka wajib lakukan pemeriksaan secara rutin.
7. Masalah kandung kemih.
Masalah kandung kemih kerap terjadi pada pria, terutama seiring bertambahnya usia. Masalah kandung kemih antara lain seperti tidak bisa menahan kencing, sulit buang air kecil, atau bahkan menghambat aliran kemih. Umumnya masalah kandung kemih dapat terjadi karena pertumbuhan kelenjar prostat.
Pada kondisi serius, masalah kandung kemih perlu segera ditangani agar tidak menimbulkan masalah pada ginjal maupun kerusakan permanen pada organ tubuh lainnya.
8. Batu ginjal.
Penyakit batu ginjal disebabkan oleh mengerasnya kandungan garam dan mineral di dalam organ tubuh tersebut hingga berbentuk menyerupai batu. Endapan ini terjadi di sepanjang saluran urine, ureter (saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, serta uretra (saluran yang mengeluarkan urine dari tubuh). Tak heran bila penderita batu ginjal bisa merasakan kesakitan yang parah ketika buang air kecil.
Ketika menginjak usia 40 tahun risiko terkena batu ginjal pun akan meningkat. Walau sering dialami oleh pria, tidak menutup kemungkinan jika wanita mengalami penyakit ini. Untuk mengatasi batu ginjal, perlu minum teratur dan mengatur pola makan yang baik.
Cara mencegah gangguan kesehatan pada pria usia 40 tahun.
foto: freepik.com
1. Rutin olahraga karena kegiatan ini punya imbas baik bagi tubuh. Ketika rutin olahraga, dapat membantu memperkuat otot dan tulang.
2. Jaga pola makan sehat, di mana dengan makan seimbang dan bervariasi dapat membantu tubuh menjaga kesehatan. Jangan lupa imbangi dengan tidur yang cukup.
3. Menjaga berat badan ideal dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.
4. Rutin lakukan pemeriksaan kesehatan supaya lebih dini mendeteksi kemungkinan adanya penyakit yang muncul, seperti kolesterol tinggi, diabetes, atau hipertensi.
5. Minum banyak air putih dapat membantu menjaga kesehatan dan mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti dehidrasi dan masalah pencernaan.
6. Menjaga kadar gula darah seimbang agar ketika berusia 40 tahun tubuh tetap fit meski sudah paruh baya.
7. Rutin konsumsi vitamin seperti vitamin B12, vitamin D, asam lemak omega-3, protein, dan suplemen testosteron. Vitamin tidak hanya menjaga fungsi organ bekerja dengan baik, tetapi juga membantu pria meningkatkan otot, meningkatkan pembakaran lemak, serta menurunkan berat badan berlebih. Namun perlu diingat, jangan asal konsumsi vitamin, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk menghindari efek yang tidak diinginkan.