1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
11 Oktober 2024 11:30

8 Kebiasaan sepele yang tanpa disadari bikin gula darah melonjak, hati-hati bisa datangkan diabetes

Beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampak tidak berbahaya justru bisa meningkatkan gula darah tanpa kamu sadari. Dwiyana Pangesthi
foto: freepik.com/xb100

Brilio.net - Pernah merasa heran kenapa kadar gula darah tiba-tiba melonjak, padahal kamu sudah menjaga pola makan? Mungkin ada kebiasaan sepele yang tanpa disadari menjadi pemicunya. Banyak orang mengira lonjakan gula darah hanya terjadi karena makanan manis atau karbohidrat berlebih, namun ternyata, ada faktor lain yang juga bisa memengaruhi.

Beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampak tidak berbahaya justru bisa meningkatkan gula darah tanpa kamu sadari. Bahkan, kebiasaan ini sering dianggap remeh padahal dampaknya cukup serius bagi kesehatan. Apabila dibiarkan terus-menerus, lonjakan gula darah ini berisiko menyebabkan diabetes tipe 2.

BACA JUGA :
Sering disepelekan, ini 8 tanda diabetes di usia muda yang wajib diperhatikan


Mengenali kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan. Menyesuaikan gaya hidup akan membantu mengontrol gula darah dan mencegah komplikasi serius. Berikut telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/10), delapan kebiasaan yang mungkin sering kamu lakukan dan berpotensi meningkatkan gula darah.

1. Kurang tidur.

foto: freepik.com

BACA JUGA :
Mudah didapat di pasar tradisional, 9 makanan ini bisa bantu turunkan kadar gula darah

Kurang tidur adalah salah satu faktor utama yang bisa meningkatkan kadar gula darah. Saat tubuh tidak mendapatkan cukup istirahat, produksi hormon insulin yang bertanggung jawab untuk mengontrol gula darah menjadi terganggu. Menurut sebuah penelitian di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, kurang tidur secara signifikan menurunkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh kesulitan mengatur gula darah dengan baik.

Ketika tidur kurang dari 6-7 jam per malam, tubuh akan merespons dengan meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol. Hormon ini berperan dalam meningkatkan kadar gula darah untuk memberi energi ekstra pada tubuh, namun dalam jangka panjang dapat memperparah risiko diabetes. Jadi, pastikan kamu memiliki kualitas tidur yang baik agar gula darah tetap stabil.

2. Stres berlebihan.

Stres berlebihan juga bisa menjadi pemicu lonjakan gula darah yang sering tidak disadari. Saat tubuh berada dalam kondisi stres, hormon kortisol dan adrenalin dilepaskan untuk menghadapi tekanan. Hormon-hormon ini menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak gula ke dalam aliran darah untuk memberi energi yang dibutuhkan dalam situasi darurat.

Walaupun ini adalah respons alami tubuh, jika stres terjadi terlalu sering, lonjakan gula darah menjadi hal yang tidak terhindarkan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Diabetes Care, stres kronis dapat menyebabkan resistensi insulin, yang pada akhirnya meningkatkan risiko diabetes. Mengelola stres dengan baik melalui meditasi, olahraga, atau sekadar bersantai sejenak dapat membantu menurunkan risiko ini.

3. Melewatkan sarapan.

foto: freepik.com

Sarapan sering kali dianggap tidak penting oleh sebagian orang, namun sebenarnya sangat berpengaruh terhadap kadar gula darah. Melewatkan sarapan dapat membuat tubuh dalam keadaan "lapar" lebih lama, yang memicu tubuh untuk melepaskan lebih banyak gula saat kamu makan di siang hari. Penelitian di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa mereka yang rutin sarapan memiliki kontrol gula darah yang lebih baik.

Saat tubuh tidak mendapatkan asupan makanan di pagi hari, gula darah cenderung lebih sulit dikontrol sepanjang hari. Sarapan yang seimbang dengan protein, serat, dan lemak sehat dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil. Jadi, jangan anggap remeh sarapan, karena ini penting untuk mencegah lonjakan gula darah.

4. Kurangnya aktivitas fisik.

Tidak aktif secara fisik atau terlalu banyak duduk sepanjang hari bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Ketika tubuh tidak bergerak cukup, otot tidak menggunakan glukosa sebagai bahan bakar dengan efisien. Akibatnya, gula darah tetap tinggi dalam aliran darah.

Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau sekadar melakukan pekerjaan rumah bisa membantu tubuh memanfaatkan gula dengan lebih baik. Bahkan, olahraga ringan selama 30 menit setiap hari terbukti membantu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Jadi, cobalah untuk lebih banyak bergerak dan hindari duduk terlalu lama.

5. Dehidrasi.

foto: freepik.com/jcomp

Kurang minum air atau dehidrasi bisa menjadi penyebab lonjakan gula darah yang jarang disadari. Saat tubuh kekurangan cairan, volume darah berkurang, sehingga kadar gula dalam darah menjadi lebih terkonsentrasi. Penelitian yang diterbitkan dalam Diabetes Care menunjukkan bahwa dehidrasi dapat meningkatkan risiko hiperglikemia, terutama pada orang yang sudah memiliki kecenderungan untuk memiliki gula darah tinggi.

Minum air yang cukup membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, yang pada gilirannya membantu ginjal mengeluarkan kelebihan gula melalui urin. Pastikan kamu minum setidaknya 8 gelas air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

6. Konsumsi obat tertentu.

Beberapa jenis obat-obatan ternyata bisa mempengaruhi kadar gula darah. Obat-obatan seperti steroid, antidepresan, dan obat tekanan darah tertentu dapat menyebabkan lonjakan gula darah sebagai efek samping. Obat-obatan ini bekerja dengan cara mengganggu produksi atau kerja insulin di tubuh.

Menurut Mayo Clinic, pasien yang menggunakan steroid atau obat lain yang mempengaruhi gula darah harus selalu memantau kadar gula mereka secara rutin. Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah obat tersebut mempengaruhi gula darahmu.

7. Pola makan tidak teratur.

foto: freepik.com/KamranAydinov

Makan secara tidak teratur atau melewatkan waktu makan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak terduga. Pola makan yang tidak konsisten membuat tubuh kesulitan menyesuaikan pengeluaran insulin dan glukosa dalam darah.

Ketika tubuh tidak tahu kapan harus mengeluarkan insulin, proses pengaturan gula darah menjadi tidak optimal. Makan secara teratur dengan porsi yang seimbang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.

8. Merokok.

Merokok bukan hanya berdampak buruk pada paru-paru, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kadar gula darah. Zat-zat berbahaya dalam rokok dapat mempengaruhi fungsi insulin dan meningkatkan resistensi insulin. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association, perokok aktif memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.

Nikotin dalam rokok dapat mengganggu proses tubuh dalam mengatur kadar gula darah, yang akhirnya menyebabkan lonjakan yang berbahaya. Jika kamu ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil, berhenti merokok adalah salah satu langkah terbaik yang bisa dilakukan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags