Brilio.net - Demam berdarah atau DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. Virus dengue memiliki empat serotipe yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Ketika terkena penyakit demam berdarah dengue seseorang akan mengalami beberapa gejala di antaranya demam tinggi (38C) selama 2-7 hari, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual dan muntah, serta nyeri di belakang mata.
BACA JUGA :
Jangan diabaikan, ini gejala dan dampak serius penyakit kuku tangan dan kaki
Namun pada kasus yang lebih parah, sakit DBD dapat menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang dapat berakibat fatal, seperti perdarahan, kebocoran plasma, penurunan tekanan darah, hingga gagal organ.
Salah satu komplikasi DBD yang sering terjadi ialah trombositopenia yaitu penurunan jumlah trombosit di bawah batas normal. Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah, sehingga trombositopenia dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Oleh sebab itu, salah satu pengobatan sakit demam berdarah yang bisa dilakukan ialah menjaga jumlah trombosit dalam batas normal. Cara sederhananya dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin maupun asam folat.
BACA JUGA :
Waspada diabetes pada anak, kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya
Nah, berikut ini rekomendasi makanan sederhana yang bisa meningkatkan trombosit pada penderita demam berdarah (DBD), dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (22/5).
Makanan sederhana yang dapat meningkatkan trombosit pada penderita demam berdarah (DBD).
1. Buah pepaya.
foto: freepik.com
Asam folat merupakan salah satu kandungan yang diperlukan saat demam berdarah. Fungsinya dapat memproduksi trombosit. Melansir dari Medical News Today, pepaya mengandung vitamin A, vitamin C, folat (vitamin B9), mineral kalsium, magnesium, vitamin B1, B3, B5, E, dan K sehingga direkomendasikan untuk penderita demam berdarah. Hal ini dikarenakan dapat mempercepat proses pemulihan penyakit demam berdarah karena punya asam folat serta sumber mineral lainnya.
2. Jambu biji.
foto: freepik.com
Jambu biji kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu penyerapan zat besi. Vitamin C juga membantu dalam produksi trombosit. Sebuah penelitian di Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa konsumsi jus jambu biji pada pasien DBD dapat meningkatkan jumlah trombosit dan mempercepat pemulihan
3. Air kelapa.
foto: freepik.com
Air kelapa merupakan minuman alami yang mudah diserap tubuh dan memiliki kandungan elektrolit (kalium, natrium, klorida) yang tinggi, mirip dengan cairan tubuh manusia.
Kandungan elektrolit ini membantu tubuh dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mempercepat proses penggantian cairan tubuh.
Melansir dari situs National Library of Medicine, air kelapa dapat membantu mencegah dehidrasi pada penderita DBD karena kadar elektrolit yang baik bagi tubuh.
4. Brokoli.
foto: freepik.com
Brokoli kaya akan vitamin K dan folat yang membantu dalam pembentukan trombosit. Melansir dari jurnal Impacts of Commonly Used Edible Plants on the Modulation of Platelet Function dari NCBI, vitamin K pada brokoli berperan penting dalam proses pembekuan darah. Penelitian di Amerika Serikat ini menunjukkan bahwa konsumsi brokoli secara teratur dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit pada orang dengan risiko trombositopenia.
5. Ramuan jahe, kayu manis, dan kapulaga.
foto: freepik.com
Ramuan jahe, kayu manis, dan kapulaga telah lama dipercaya sebagai obat alami untuk berbagai penyakit, termasuk demam berdarah. Ketiga bahan herbal ini memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antimikroba yang dapat membantu meredakan gejala demam berdarah dan mempercepat proses pemulihan.
Jahe mengandung gingerol yang memiliki efek antipiretik (penurun demam). Kayu manis juga memiliki sifat antipiretik dan dapat membantu meredakan nyeri. Sementara kapulaga mengandung antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi virus dengue.
6. Buah naga.
foto: freepik.com
Buah naga kaya akan antioksidan yang membantu tubuh melawan radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak sel-sel tubuh dan memperlambat proses pemulihan. Antioksidan dalam buah naga membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mempercepat proses pemulihan.
Melansir dari Healthline, buah naga juga mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh melawan infeksi virus dengue penyebab demam berdarah. Vitamin C juga membantu memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh, yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Sel darah merah yang baru membantu menggantikan sel darah merah yang rusak akibat virus dengue.
7. Sayur bayam.
foto: freepik.com
Bayam merupakan salah satu sayuran hijau yang mudah ditemukan dan kaya akan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah dan membantu meningkatkan jumlah trombosit. Untuk mengonsumsi bayam ini, kamu bisa mengolahnya menjadi sop, tumis, atau salad. Bisa juga menambahkan bayam ke dalam smoothie atau jus favorit kamu.
8. Kurma.
foto: freepik.com
Kurma kaya akan zat-zat pembentuk sel darah, seperti vitamin B12, zat besi, magnesium, zinc, asam amino, vitamin C, dan B kompleks. Kurma dengan kandungan tersebut dapat membantu tubuh memproduksi sel darah baru dan meningkatkan jumlah trombosit.
Selain itu, kurma juga memiliki kandungan gula alami, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Gula alami ini dapat membantu mengembalikan energi yang hilang selama sakit demam berdarah.
Pasalnya demam berdarah dapat menyebabkan kelelahan dan lemas, sehingga tubuh membutuhkan energi untuk pemulihan. Kurma dengan kandungan gula alaminya dapat membantu tubuh mendapatkan energi yang dibutuhkan.
Tips mencegah terdampak penyakit demam berdarah (DBD).
foto: freepik.com
1. Terapkan 3M plus.
Pertama, menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, dan toren air minimal seminggu sekali. Kedua, menutup rapat tempat penampungan air dengan rapat dan kedap udara. Ketiga, mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air menjadi benda lain yang tidak dapat menampung air, seperti pot bunga, tempat sampah, atau barang kerajinan. Plus, gunakan kelambu saat tidur, gunakan obat nyamuk, dan pasang kawat nyamuk pada jendela dan pintu.
2. Menjaga kebersihan lingkungan.
Bersihkan lingkungan sekitar rumah dari sampah dan barang bekas yang dapat menampung air. Selain itu, gunakan larvasida atau biolarvasida untuk membunuh jentik nyamuk di tempat penampungan air.
3. Vaksinasi DBD.
Vaksin DBD aman dan efektif untuk mencegah penyakit DBD yang berat. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak usia 9-14 tahun yang tinggal di daerah endemis DBD.